Kirito X Asuna Wedding

"You are my wife in paper only, no one should find out..." They were both victims of circumstances, he was a victim of arranged marriage and for her father, she would do anything in this world. She had only one option, the only chance. What will her father say? What will happen if she fails?

“คุณปล่อยฉันไปเถอะ…ฉันจะหาเงินมาใช้หนี้ก้อนนั้นให้เอง" “ฉันมีวิธีที่ดีกว่านั้นอีก” นัยน์ตาหวานวูบไหวระริก ไม่เข้าใจสิ่งที่เขาต้องการจะสื่อ “มันเอาน้องฉันจนท้อง ฉันก็เอาน้องมันคืนบ้าง เธอว่าเป็นไง”

It is an ultimate goal and dream for every man to be fully in charge of the power while lying drunk beside a beauty’s knees.There was an ordinary man who had originally led a calm and average life. His life should have been mediocre throughout. However, one day he got a queer stone from an old swindler. Surprisingly, with the help of the stone, he actually possessed the ability to see through things. His whole life was turned upside down overnight. The door to a brand new world was open to him. In the end, having numerous beauties surrounding him, he got caught up in a relationship vortex, a grand scene of fighting over power: Starting from being a mediocre and nameless nobody, he overcame all the difficulties on the way and raked in the power, the beauty, and the wealth all in the end. Let’s have a look at how he had the whole city in the palm of his hand, how he lived a glorious life, and how he made himself a legend with just one simple stone.

On the day of my wedding, my parents suddenly show up at my house with my fiancé, Yoseph Caldwell. They say they've decided the bride is going to change. "Your sister's terminally ill, and her only wish is to marry Yoseph. You're her younger sister, so be generous and help her out." Yoseph chimes in calmly, "Don't worry. It's just a ceremony. Once she passes, you and I can still get the marriage certificate." When I refuse, my parents tie me up. "We'll let you out once the wedding's over." But not long after they leave, an intruder breaks in and brutally murders me. By the time they finally remember me, all that's left is my rotting corpse.

Perubahan besar terjadi pada diri Long Chen sejak menerima pengkhiatan dari tunangannya. Demi sebuah ambisi, gadis yang juga merupakan teman masa kecilnya itu, tega menusuk dirinya dari belakang dengan pedang yang meninggalkan luka serius di beberapa meridian, termasuk hatinya. Tiada lagi kedamaian bagi Long Chen sesudahnya. Sosok jenius yang selama ini tersemat dalam dirinya leyap sudah, pupus tak berbekas menjadi sampah tiada guna di mata keluarganya. Setiap hari hanya bermalas-malasan dan berbuat nakal di dalam keluarganya, sehingga ia semakin di benci oleh orang-orang di sekitarnya.Ya, di mata semua orang kini, Long chen hanyalah sampah! Tanpa seorang pun mengetahui sesuatu yang tersembunyi dalam dirinya sejak kejadian itu.“Jenius? Cih, apa itu jenius? Aku akan menginjak jenius itu di kakiku! Aku adalah sang naga, kaisar dari para naga! Jalanku. Takdirku. Hanya milikku!”Ini kisah perjalanan Long Chen mencapai puncak seni bela diri. Melawan iblis, memimpin semua makhluk ke jalan baru dalam seni bela diri. Serta, jalan bagi Long Chen untuk mengetahui jati diri dan orang tuanya.

“Kenapa kamu mengkhianatiku? Kenapa aku harus mati?” Xiao Chen yang mati karena dibunuh oleh mantan kekasih dan selingkuhan kekasihnya, ia bereinkarnasi menjadi anak dari keluarga Xiao yang terkenal di benua. Dia lahir dalam keluarga kuat dan penuh kasih sayang semenjak itu Xiao Chen memutuskan untuk hidup tanpa melakukan banyak usaha. Tetap rendah hati, dan menikmati kasih sayang keluarga tapi memiliki sifat yang cukup nakal di kalangan tetua keluarganya. Sampai suatu hari Xiao Chen berubah menjadi orang yang berbeda sehingga keluarga yang dulu menyayanginya berbalik membencinya. “Kenapa kamu melakukan ini semua? Kenapa? Jawab aku XIAO CHEN!” Suara marah dari setiap tetua dan anggota keluarga Xiao hanya membuat Xiao Chen tertawa. Hidupnya tidak perlu dikendalikan oleh orang lain dan hidupnya tidak perlu orang lain mempertanyakan, ia hanya hidup menurut hatinya sendiri. “Hahahaha, kenapa? Tentu karena aku tidak suka dengannya, terlalu jenius membuat hatiku sangat iri padanya dan itu membangkitkan iblis dalam hatiku. Aku Xiao Chen akan membuat kalian merasakan apa itu rasa sakit yang sesungguhnya!”

Berlatar setelah perang kaisar naga dengan kaisar darah, dimana dua kaisar telah bersatu menjaga semua alam dan dunia bawah. Di sebuah dunia kecil yang tidak ada makhluk abadi tinggal, hidup sepasang suami istri dengan satu anak laki-laki mereka. Kehidupan yang penuh kebahagian itu harus berakhir dengan hancurnya desa serta kematian warga desa tersebut. Anak yang kehilangan orangtuanya berusaha mencari jejak orangtua yang menghilang saat desa hancur dan semakin dia berjalan menuju jalan kultivasi, semakin dia mengetahui kalau dirinya ternyata telah terjebak dalam takdir yang sulit. Dia, apakah dia akan sanggup berjalan di jalan itu? Atau dia berakhir dengan kehilangan nyawanya sendiri? Ini adalah kisah sosok pemuda bernama Tian Sen, dia yang berjalan di jalan berdarah untuk mengetahui siapa dirinya, dimana orangtuanya? Tapi dia harus menjadi lebih kuat untuk sampai pada titik dimana bahkan takdir sendiri tidak dapat mengendalikannya. “Kenapa? Kenapa mereka tidak peduli dengan manusia seperti kami? Kenapa? Aku Tian Sen tidak menerima ini semua, aku akan berjalan menuju puncak meski tanganku berlumuran darah sekalipun. Kesepian tidak akan membuat diriku terpengaruh oleh omong kosong yang disebut takdir!”

Manusia? Dunia tingkat rendah? Tidak ada cultivator atau dewa? bisakah dunia itu di injak semudah menginjak semut oleh para orang kuat dari atas dunia tersebut? Ini perjalanan baru Long Chen setelah terlahir kembali dari api Vermilion Bird, muncul untuk melawan cultivator kuat yang selalu menggunakan dunia tingkat rendah sebagai budak dan mainan mereka. Serta menemukan buruknya dunia dan orang-orang yang menjadi penguasa dari berbagai dunia tersebut. Melindungi, menghancurkan dan membentuk itulah tujuan baru Long Chen. Perjalanan yang membuat Long Chen bertemu dengan berbagai cultivator kuat dan bahkan yang disebut dewa. Melawan, mengalahkan, melindungi, itu semua sudah ada dalam hati Long Chen. Ia juga akan bertemu dengan orang tua yang belum pernah dilihat olehnya semenjak hari kelahiran. Apakah Long Chen akan menerima mereka? Atau Long Chen memutuskan untuk tidak berhubungan dengan mereka lagi? Bisakah Long Chen mempertahankan tujuannya atau ia malah jatuh sekali lagi dalam godaan yang sama seperti naga hitam. "Aku hidup untuk diriku sendiri, takdir? Takdir tidak dapat menghentikanku! Aku akan terus berdiri berapa kali pun aku jatuh. Selama aku masih bernafas tidak ada kata menyerah dalam hidupku."

Just before my wedding, my fate mate, my Alpha fiancé, Micheal, stripped me of my wedding dress—our wedding dress—and handed it to his mistress, Becky Porter. Not only that, but he locked me in the dressing room like some rabid wolf he needed to contain. "Becky has a terminal illness.She just wants to experience being a bride before she dies." I lunged forward, my wolf howling inside me. Alpha's strength pressed against mine, his dominance forcing my muscles to lock. My claws twitched, itching to break free. "You bastard!" I snarled, my breath ragged. Micheal barely blinked. Instead, he let out an exasperated sigh, shaking his head . "She’s dying, and you can’t even show a little compassion?" His tone dripped with disappointment, as if I were the villain here. "You’re only losing a wedding, but Becky… Becky is losing her dreams and her life."

The day before the wedding, my fiancé James's childhood sweetheart had a severe depressive episode. Threatening to take her own life, she demanded the destruction of the wedding gown my grandmother had painstakingly made for me before her passing. To calm her down, James locked me in a room and stayed by her side, helping her cut the gown into shreds. Amid the mess, he spoke indifferently. "Be reasonable. It's just a wedding gown. Do you want to see her die?" Later, James's hot uncle approached me, asking me to carry on the family lineage. I nodded in agreement. But James, with reddened eyes, confronted me. "Are you really going to have his child? Have you completely given up on me?" Covering my slightly rounded belly, I replied, "Be reasonable. It's just a child. He’s your uncle. Do you want to see him with no heir to carry on the family name?”