La Città Di Smeraldo

El día en que descubrieron que yo no era la verdadera hija de la familia millonaria, la auténtica heredera irrumpió en la casa y me apuñaló varias veces en el vientre, condenándome a perder para siempre la posibilidad de ser madre. Mi prometido estalló de furia por lo ocurrido y mis padres, desesperados, declararon de inmediato que no volverían a reconocerla. Para calmarme, mi prometido me pidió matrimonio a toda prisa, mientras que mis padres escribieron una carta de ruptura con ella, pidiéndome que me enfocara en recuperarme. Después dijeron que ella había huido al extranjero y que había terminado vendida en otro país, un destino trágico y merecido. Yo lo creí. Hasta que, seis años después de mi matrimonio, vi con mis propios ojos a la supuesta “desaparecida”. La encontré recargada en el pecho de mi esposo, con un vientre abultado, suspirando con fingida melancolía. —Si hace seis años no hubiera perdido la cabeza y cometido aquel error, Liliana jamás habría tenido la oportunidad de casarse contigo. Por suerte tú y mis padres siempre estuvieron de mi lado; de lo contrario, esa impostora me habría mandado directo a la cárcel. Esa maldita… jamás se imaginó que he vivido todo este tiempo bajo sus narices… y ahora llevo en mi vientre a tu hijo. Cuando nazca, busca cualquier excusa para “adoptarlo” y así la tendrás de por vida como mi sirvienta. Gracias por estos años, Mauricio. Su mirada cargada de ternura hizo que el rostro de Mauricio se encendiera. —No digas eso… casarme con ella fue la única manera de mantener tu nombre limpio y que siguieras viviendo en libertad. Todo vale la pena, si tú estás bien. En ese instante lo comprendí: el hombre al que llamaba mi verdadero amor me había engañado todo este tiempo, incluso, mis propios padres. Habían hecho absolutamente todo para proteger a su hija biológica. Bien si así son las cosas… entonces yo ya no los quiero en mi vida.

Le jour du verdict, mon fiancé Alfred Fresnel m'a suppliée de renoncer à plaider non coupable et d'accepter l'aveu de culpabilité. « Je sais que tu es innocente, mais elle porte mon enfant. Je peux pas la laisser croupir en prison », il a serré mes mains en sanglotant, « Ségolène, c'est aussi pour ton bien. » J'ai signé alors l'aveu sans hésiter. Dans ma vie antérieure, j'avais obstinément refusé d'endosser le crime à la place de Romaine Jégou. Résultat : non seulement j'avais écopé de prison, mais Alfred, fou de rage, m'y avait fait torturer jusqu'à la stérilité permanente. Cette fois-ci, j'ai choisi de lui donner satisfaction. Le lendemain, les médias ont déversé des nouvelles sur mon « vol de secrets commerciaux ». La vraie coupable, Romaine, a joué même le témoin oculaire : « C'est bien elle ! Je l'ai vue s'introduire en catimini dans le groupe Thiers ! » Mais l'après-midi même, à l'audience, le plaignant Isaac Thiers a retiré plainte. Sous les regards médusés de l'assistance, il a sorti même une bague de fiançailles et a mis un genou à terre : « Ségolène, cette fois-ci, veux-tu m'épouser ? »

Lorsque Jasmine Cooper tombe sur un violeur ivre, un homme la sauve. Il s'agit de Xavier Ravarivelo, le milliardaire mafieux dont la fiancée l'a abandonné devant l'autel. Jasmine Cooper ressemble comme deux gouttes d'eau à sa fiancée en fuite, André, qui était forcée de marcher jusqu'à l'autel avec Xavier. Jasmine a le même look et le même tatouage qu'André, mais une couleur de cheveux et une personnalité différentes. L'ayant prise contre son gré, il la force à l'épouser. Il veut se venger de l'humiliation subie après que sa prétendue fiancée l'a abandonné devant l'autel, mais Jasmine est persuadée de n'avoir jamais abandonné personne devant l'autel. Comment Xavier découvrira-t-il que Jasmine est différente de sa fiancée en fuite ? Combien de temps faudra-t-il à Xavier pour remarquer la différence entre Jasmine et André ?

Buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus buku telah di hapus

Sisil adalah seorang perempuan yang selalu di remehkan oleh keluarga besar nya, mereka mengira Sisil bekerja di kota sebagai pembantu, padahal Sisil di kota sudah menjadi orang sukses

Sinopsis "Di Antara Dua Dunia" Seo Haneul, seorang arsitek muda berbakat dari kota futuristik Seowon, menjalani hidup penuh ambisi namun tanpa arah. Ketika sebuah kecelakaan misterius membawanya ke dunia fantasi bernama Arangyeon, ia bertemu Kim Jaewon, seorang pemimpin kharismatik yang menjaga keseimbangan dunia yang indah namun rapuh itu. Di Arangyeon, Haneul menemukan kedamaian yang selama ini ia cari, tetapi juga rahasia besar yang mengancam kedua dunia. Cinta tumbuh di antara Haneul dan Jaewon, meski mereka tahu hubungan itu mustahil. Dunia modern ingin menguasai teknologi kuno Arangyeon, dan satu-satunya cara untuk menyelamatkan keduanya adalah dengan memisahkan mereka selamanya. Di tengah konflik dua dunia dan perasaan yang kian dalam, Haneul harus memilih: kembali ke hidupnya yang kosong di Seowon atau bertahan di Arangyeon dengan risiko menghancurkan segalanya. "Di Antara Dua Dunia" adalah kisah tentang cinta terlarang, pengorbanan, dan perjalanan menemukan tempat di mana hati benar-benar berada.

Rian, seorang pendaki gunung dari Yogya, tak pernah menyangka petualangannya akan berakhir tragis. Sebuah kecelakaan di lereng membuatnya kehilangan kesadaran. Namun saat terbangun, ia mendapati dirinya bukan lagi di zaman modern, melainkan dalam tubuh seorang pejuang republik di era Agresi Militer Belanda. Dengan ingatan masa kini yang masih utuh, Rian harus beradaptasi di tengah hutan jati yang dipenuhi dentuman senjata, pasukan gerilya yang terdesak, dan strategi perang yang mustahil dimenangkan.

Di tengah misi mencari calon istri, Faizal bertemu dengan Bea. Gadis manis yang berani melamarnya di depan gerbang kampus. Siapa sangka, pertemuannya dengan Bea malah memupuk cinta di hatinya. Faizal sudah berjanji akan menerima siapapun yang dijodohkan olehnya. Seorang gadis bernama Alina datang di tengah kegundahan itu. Dia adalah calon istri yang diinginkan keluarganya. Lagi-lagi, takdir membawahnya kepada dua cinta. Bea, mahasiswa yang pertama kali ditemuinya atau Alina, wanita pilihan orang tuanya.

Jelek, culun, ratu jerawat, dan masih banyak panggilan buruk lainnya yang disematkan pada Alana di sekolah. Kehidupan sekolahnya memang seperti itu, hanya dicari ketika ulangan dan ujian tiba. Seolah tugasnya hanya untuk memberi anak-anak dikelasnya contekan. Situasi di rumah pun tak jauh berbeda. Ayah dan ibu yang selalu bertengkar ketika bertemu, membuat Alana lelah akan semua itu. Di suatu hari ketika dia benar-benar lelah dan kabur ke sebuah toko antik, dia menemukan sebuah buku fanfiction. Nama salah satu tokoh itu mirip seperti namanya, namun yang membedakan adalah Alana yang ada di dalam novel cantik dan pemberani, tak seperti dirinya. Di saat perjalanan pulang, tanpa diduga-duga saat pulang dia ditabrak oleh sebuah truk. Dan ketika bangun, wajah tampan seorang aktor papan atas berada tepat di depan wajahnya. "Alana? Kau kenapa? Aku ini kan kakakmu?" Alana masuk ke dalam novel itu!

Sahabat yang mengaku bekerja di tempat baru, ternyata ada di rumah mertua. Pengkhiantan akhirnya terkuak. Suaminya telah menikahi sahabatnya sendiri. Bagaimana Khumaira menyikapinya?