Lucid Dreaming Synonym

“Aku menunggu waktu ini tiba hampir 4 tahun, Anne. Mengamatimu dari jauh dan membayangkan tubuhmu tanpa bisa aku sentuh secara langsung. Aku menahan semuanya hingga aku rasa umurmu sudah cukup dan aku berhasil menunggu hari ini tiba.” Jari telunjuknya bermain di sekeliling pusar Anne. Wajahnya menunjukkan jika pria itu sangat senang dengan kegiatannya. Apakah Anne tetap pada pendiriannya? Apakah waktu singkat yang mereka punya tak membuat keduanya saling jatuh cinta? Apa alasan yang membuat pendirian itu ada? Lalu, siapa yang menunggu 4 tahun untuk bertemu Anne?" _____________________________________________________________ Untuk sebuah alasan, membangun komitmen dan menikah tak pernah menjadi wishlist selama 32 tahun Anne hidup. Namun, Jasmine, ibunya mendesak Anne untuk segera menikah dan memberinya cucu. Anne menolak hingga Anne sering membisu dan memilih tinggal sendiri. Anne tetaplah Anne yang teguh dengan pendiriannya. Namun, dia juga anak yang ingin menuruti keinginan ibunya. Tidak, Anne tidak menikah, dia memiliki cara lain dengan mengandalkan apa yang dia punya. Menyewa gigolo yang tak dia kenal daripada para pria yang telah terlibat kencan buta dengannya, kencan buta yang diatur temannya. Sayangnya, uang dan seluruh keuntungan lain yang Anne berikan tak membuat semuanya berjalan mulus. Gigolo itu mengajukan sebuah syarat, dia meminta agar mereka tinggal bersama hingga tujuan Anne tercapai. Anne menolak pada awalnya, sebelum dia kembali dan menuruti keinginan pria itu dengan syarat. “Pertama, jangan mengusik privasiku dan jangan pernah memberi perhatian lebih dari yang seharusnya,” ucapnya dengan nada serius. “Kamu takut jatuh cinta denganku? Yah, aku cukup tahu dengan pesona yang aku miliki. Kamu mengakui hal itu secara tidak langsung, Anne.” Axel tertawa sarkas. "Keep dreaming, Axel.” “Dreams do come true, hang in there.” ——

She's still getting married but not with her groom-to-be because she's marrying a stranger! “Do you want to change the groom? Then... Why don’t you consider me, Miss? Marry me.” Umawang ang bibig ni Serena sa tinuran ng lalaking kaharap. Ngayon niya pa lang ito nakilala, hindi ba? Kasal kaagad ang inalok nito sa kaniya? Ngunit kung iisipin, ay kailangan niya ng groom… “P–Pakakasal na ako sa 'yo!” kaagad niyang tugon. Gumuhit ang misteryosong ngiti sa labi ng lalaking kaharap niya na siyang nagpalunok kay Serena. “Good decision. Tomorrow, you’ll be my wife.” ***** Bago pa dumating ang araw ng kasal ni Serena ay nahuli niya ang fiancé na si Alex at may ibang babae itong kasiping sa kasama. Ang hinayupak, talagang sa hotel room pa na kanyang binayaran ang mga ito gumawa ng kababuyan! Imbes na humingi ng tawad ay nagawa pa ni Alex na sisihin sa kanya ang ginawa nitong kasalanan. Aminado si Serena na hindi niya pa kayang isuko ang sarili kay Alex, dahil gusto niyang mauna ang kanilang kasal. Ngunit, ito na rin yata ang senyales na tama lamang ang ginawa niya, dahil isa itong manloloko! She didn't give him a second chance, but broke up with him and found another man to marry! Inalok siya ng isang estranghero, tanging alam niya lang sa pagkatao nito ay ex-boyfriend ito ng kalaguyo ni Alex. She agreed to marry the man named Kevin Xavier Sanchez, who turns out to be a billionaire and her big boss! Asawa siya ng isang bilyonaryo? Hindi ba siya nananaginip lang? “You're not dreaming, wife. Whatever I have is yours. My properties, money—everything, it belongs to you now. Do you like that, hmm?” Kakapusin yata si Serena ng hininga! Help!