Maki X Mai

Dirgantara Prayuda seorang pria yang tampan dan mapan yang selalu dia sudah memiliki istri namun pernikahan mereka tidak di ketahui oleh siapapun. Hanya mereka dan sahabat Dirga yang mengetahuinya. Hingga datanglah Ayu Anatasya, dia seorang gadis belia yang masih duduk di bangku sekolah. Dia mengenal Dirga karena Ayu menggantikan posisi Mutia. Yaitu seorang asisten rumah tangga di rumah Dirga. Dirga tinggal bersama istrinya hanya beberapa waktu saja, karena dia terlalu sibuk dengan dunia modelnya. Sehingga hari-hari Dirga di temani oleh Ayu.

"Mending jadi perawan tua daripada menikah sama petani, Delia. Sudahlah miskin, gak punya masa depan, untuk apa kamu menghabiskan masa tua dengan pria seperti itu, bodoh!" Menerima lamaran anak petani nyatanya membuat kehidupan Delia nyaris sempurna. Bagaimana bisa?

"Aku mencintainya, hanya saja aku menunggu waktu yang tepat di mana seseorang menyatakan kalau dirinya berhak untuk mencintai." - Fairel. "Tuhan telah mengirimkan seseorang yang istimewa. Hanya saja, aku terlambat menyadari yang mana ketulusan." - Dona. "Aku tidak percaya cinta. Apalagi cinta pada pandangan pertama yang terdengar klise." - Bara.

Flora mengira dia sudah menjadi istri yang baik untuk Arifin, tapi laki-laki itu hanya terus bersikap kasar kepadanya. Sampai akhirnya kepulangan sang kakak kembar Arifin mengubah kehidupan rumah tangga Flora. Dirinya yang dulu sering diperlakukan seperti pembantu, kini mempunyai perlindungan. Tapi... bukankah perasaan ini salah? "Aku ingin memiliki mu." Abian, kakak kembar Arifin mendekap tubuh Flora dengan erat. "Mas, Jangan begini...."

Penser que l amour , d'une personne peut suffire pour qu'un mariage fonctionne est idiot , très idiot J ai fais cette erreur , et maintenant j en paye le prix . Quand on aime on se dit que la seule chose que peut nous faire mal c est l infidélité de son conjoint Mais connaissez vous la douleur d être trahi par les deux personnes qu'on aime le plus . Cette douleur je ne la souhaite même pas à mon pire ennemie

Pasangan yang menikah, tentunya berharap memiliki keturunan. Namun apa jadinya jika mertua justru melarang menantunya hamil? "Nggak usah punya anak dulu. Mama nggak setuju. Mama nggak sudi punya cucu keturunan dari orang gila." Kalimat menyakitkan itu masih diingat jelas oleh Livia. Apa Livia akan meninggalkan Bre dan mencari kebahagiaan yang lain? Atau terus bertahan di tengah gempuran kebencian keluarga mertuanya, sedangkan secara diam-diam mereka telah menyiapkan perempuan lain untuk menggantikan posisinya.

"Sampai kapanpun tidak ada perceraian di antara kita, sekalipun kau menangis dan memohon, Elizabeth!" Selama tiga tahun menikah, Elizabeth Lawrence tidak pernah mendapatkan perhatian sedikitpun dari sang suami yang selalu bersikap dingin. Dinikahi oleh Evander Collin, seorang CEO ternama yang berstatus duda beranak satu, membuat hidup Elizabeth berada dalam kekangan pernikahan yang menderita. Apalagi setelah kedatangan mantan istrinya, dan kabar dari sang mertua bahwa Evander akan kembali rujuk. Kedekatan sang suami dan mantan istrinya hari demi hari membuat Elizabeth tersiksa. Elizabeth semakin merasa terabaikan dalam keadaan sakit-sakitan. Malangnya, di saat bersamaan, dokter memvonis bahwa ternyata Elizabeth menderita penyakit leukemia stadium dua. Setelah tekanan demi tekanan yang Elizabeth alami, wanita itu mulai tak sanggup. Elizabeth memberikan sebuah dokumen perceraian pada sang suami. Tapi ternyata, tak semudah seperti yang Elizabeth bayangkan. Suaminya menolak, dia tidak ingin berpisah, dan bersikeras ingin terus bersama!

Isa si Naya sa mga nasipa sa trabaho nang amo niyang intsik na mahilig sa mga nakasuot nang croptop, kaya naman nakuha na niyang tanggapin ang alok sa kanya nang kabaryo niya na lumuwas sa syudad at makipag sapalaran bilang isang katulong. Matatagalan ba niya ang pananatili kung ang amo na napuntahan nya ang ubod nang sungit na Bilyonaryo?

Gustong makatulong ni Shaina sa pamilya niya kaya ay nagdesisyon siya na sumama sa Tita Delia niya sa Maynila para magtrabaho doon bilang isang kasambahay. Akala niya ay magkasama silang dalawa ng Tita Delia niya sa isang mansion ngunit hindi naman pala. Doon siya sa kalapit na mansion na pagmamay-ari ni Jacob Lopez na ulilang lubos na. Isa siyang bilyonaryo. Guwapo siya. Malaki ang pangangatawan. Hot na tingnan at kahit sinong babae ay magkakagusto kaagad ngunit walang gustong maging katulong niya dahil sa ugali nito na hindi kanais-nais. Ang huling naging katulong nito ay bali-balitang nabuntis nito kaya ay bigla na lang na umalis. Unang kita pa lang ni Shaina kay Jacob ay aminado siya sa sarili niya na gusto niya ito. Ano'ng gagawin ni Shaina sa nararamdaman niya para kay Jacob? Saan kaya siya dadalhin ng pagmamahal na 'yon para kay Jacob? Mahalin rin kaya siya ni Jacob o baka magaya lang siya sa mga babaeng naging panandaliang kaligayahan lang nito?

Luna, and her journey of self-discovery and finding her place in the world. Despite initial difficulties, she realizes that she needs to adapt to her new situation for her own growth and development. Her mother wants Luna to pursue higher education and convinces her to study in Manila. She agrees, understanding that education is a powerful tool for personal progress. She prepares for enrollment and plans to leave for Manila soon. However, her encounter with Ryker Gregory, who seems to have negative feelings toward her, shakes her confidence. “I find myself swept away by the profound emotions that linger in the air. It is a realm where authenticity becomes fleeting, leaving behind nothing but remnants of my once vibrant feelings. Thoughts echo within me, whispering their secrets and leaving me yearning for more. Within the depths of my heart, I discover a peculiar contradiction—a longing for simplicity entangled in the complexities of love. Despite the dangers that lie in exposing my soul, it slowly emerges from its hiding place, craving connection and intimacy. Words wield an intriguing power in this realm, embracing both poverty and richness. Love becomes the enigmatic pursuit we strive for, seeking to be seen and appreciated amidst the captivating beauty of the world. Yet, I encounter individuals who weave intricate webs of lies, whether out of habit or with deliberate intent. In the face of such encounters, I am confronted with a choice—one that encompasses the essence of great and true love. As I traverse this labyrinthine journey, I embark on a quest to unravel the enigma of love. It is a search that takes me to the depths of my soul, forcing introspection and contemplation,” – Luna.