My Sister's Keeper Cast

Harap bijak memilih bacaan. Kisah ini mengandung adegan 21++ Melissa Saraswati, berusia dua puluh satu tahun. Seorang mahasiswi semester tiga yang mempunyai trauma dalam menjalin asmara, hingga membuat dirinya masih jomblo sampai saat ini. Kondisi psikisnya sering terguncang apabila mengingat peristiwa yang membuatnya jatuh dan terpuruk pada masa itu. Keputusan perjodohan yang telah direncanakan orang tua Melissa, membuat dirinya harus menerima tanpa syarat. Rendy Arya Pratama, berusia dua puluh tiga tahun. Seorang mahasiswa semester akhir yang terlampau populer dengan predikat 'Playboy', tak bisa membantah saat mendengar rencana pernikahan yang telah disusun oleh Mamanya. Perjalanan kehidupan mereka akan melewati banyak adegan manis dan air mata. Dan takdir manis yang telah disusun untuk mereka akan membawa kebahagiaan bagi semua orang. "Hal yang tidak pernah ingin aku lakukan adalah menyakiti hati kedua orang tuaku. Bagiku, keputusan yang mereka berikan itu, adalah bukti betapa mereka menyayangiku. Aku pernah melakukannya sekali dan aku berjanji untuk tidak mengulanginya lagi." (Mellisa Saraswati) "Mama adalah bidadari dalam hidupku. Apapun yang dikatakannya, tidak pernah aku tolak. Aku pernah salah memilih, dan aku akan menerim pilihan Mama kali ini." (Rendy Arya Pratama)

Dante di pertemukan kembali dengan Irin ---mantan kekasihnya. Mereka di pertemukan dalam acara perjodohan, dan dalam perjodohan itu mereka sama-sama tak bisa menolak, yang akhirnya mereka pun hidup bersama. Namun, banyak teka teki yang membuat Dante semakin merasa aneh dengan Irin, gadis yang dulu ceria, kini menjadi gadis yang lebih banyak diam. Bagaimana Dante, bisa mengetahui rahasia di balik perubahan sikap Irin? Kuy kepoin...

I stared, I gulped, my heart skipped a beat, my stomach twisted and I can feel the butterflies, a linger and a cold chill ran and travelled through my vein, flowing through my blood like lava. The man before me was heavenly, I could barely look away. From the way his dark grey orbs stared back at me to the way his jet black hair fell spikingly on his shoulder, my whole body shuddered uncontrollably from the sensation growing in my system. My eyes trailed up to his sharp jawline, his straight pointed nose, his tick, long eyebrows and eyelashes to his sinful, tempting, luscious lips. Consciously, I ran a over my lips but the sound of my dad clearing his throat pulled me out from my trace as a slightly jerked, feeling electrified. "Tristan, I went you to meet my friend, Dr Sean" My dad introduced the sexy, demigod man with that sinful body of his. I quivered again. "Sean, meet my son Tristan" Dad introduced me but my eyes remained cemented on him and I could swore I saw a spark in those dark orbs but it was gone as soon as it came, making me doubt if I really saw it. I watched him run his over his reddish, luring lips while his ran down my body, making my inside burn with a sudden fire I had never felt before...and then, he spoke.... "Nice to meet you kitten" And from that moment no, I knew it was over for my heart. From that moment I knew I was in love with MY FATHER'S FRIEND!

Bagaimana jika pria menyebalkan yang disukai tetapi juga dibenci karena sikapnya yang arogan, ternyata adalah bos di tempat kerja barunya? Sanggupkah Eve melalui masa magang di sana ketika Gery—sang bos—terus mencari-cari kesalahan untuk memecatnya? Lantas, bagaimana bila alur kehidupan malah membawa mereka pada perjodohan? Bisakah keduanya bersatu atau malah timbul percekcokan tanpa batas?

Slave. A word I've been hearing for the past 10 years that I have completely forgot what my real name was. My money driven parents sold me to the Alpha of the New moon pack when I was only 10 in return for a large sum of money. I was nothing but a worthless human who never had her first shift and I was kicked to the lowest of the low, beaten, worked to death and cursed all day. Losing all hope in life, something still made me want to hang on a little while longer. I can feel my chest warm up with fire and I pray to God that I'm not being delirious.

Delaney is tired of her boring relationship with her college boyfriend, so she cuts ties and goes back home to her brother's house to regroup. Only he didn't tell her that his high school friend, the Patch Larson, was living there, the one she was madly in love with for years. And now he's part of the town's motorcycle gang, tattooed and even more mouthwatering than before. And he is going to show her what a real flame feels like.

Dengan latar belakang keluarga berada justru membuatnya semakin sendiri. Karena ada ajaran dari orang tuanya, tidak menganjurkan anaknya menjadi manja. Ia harus mendapatkan apa yang ia inginkan dari usahanya sendiri. Pergaulan yang salah, membawanya ke dalam lingkaran setan. Tidak mudah mengubahnya menjadi pribadi yang lebih baik. Tetapi datang lah seseorang gadis yang membuatnya tersadar akan kesalahanannya yang fatal. Dari situ lah, mereka mulai mencintai satu sama lain. Dengan catatan sebelum bertemu gadis ini, pria keturunan Tiongkok itu mempunyai masa lalu yang kelam dengan percintaannya. Siapakah mereka?

Evelyn — They said the mate bond was sacred. That he'd protect me. Cherish me. Stay. But while I was screaming in a hospital bed, bringing his child into the world— he was in hers. Now I carry more than his baby. I carry the truth no one wants to say out loud. And I’m done pretending I wasn’t the one left bleeding.

Dirgantara Prayuda seorang pria yang tampan dan mapan yang selalu dia sudah memiliki istri namun pernikahan mereka tidak di ketahui oleh siapapun. Hanya mereka dan sahabat Dirga yang mengetahuinya. Hingga datanglah Ayu Anatasya, dia seorang gadis belia yang masih duduk di bangku sekolah. Dia mengenal Dirga karena Ayu menggantikan posisi Mutia. Yaitu seorang asisten rumah tangga di rumah Dirga. Dirga tinggal bersama istrinya hanya beberapa waktu saja, karena dia terlalu sibuk dengan dunia modelnya. Sehingga hari-hari Dirga di temani oleh Ayu.

Book Two in The Lost Luna series’s Alone in darkness, outcast, wolfless… I was eighteen and had finally been gifted my wolf. After feeling her absence for the past two years, I was given more than I ever could have bargained for. Two mates, an evil sister, and sinister, treacherous waters trying to pull me under. It was do or die, and I’ve never been one to know when to quit.