Novel Dewa Obat Tak Tertandingi

Sejarah berubah sebagaimana mestinya, menuju ke arah yang tidak diketahui. Sang waktu berjalan dengan cara yang menyimpang, mengalami gangguan oleh kekuatan yang melampaui waktu itu sendiri. Masa kelam yang suram dan dingin akan segera turun ke dunia, menuntun daratan ke dalam rangkulan kegelapan. Nasib segala bangsa kini dipertaruhkan. Sejarah berubah dan sang waktu kehilangan arah. Dunia dan semesta kini berada dalam bahaya! Takhta takdir telah hilang!

Di balik kemegahan Kerajaan Tirta Mandala, tersimpan sebuah ramalan kuno tentang Sang Cahaya—sosok yang akan membawa kejayaan atau kehancuran. Saraswati, seorang putri yang hidup terkurung dalam istana, dibesarkan tanpa mengetahui jati dirinya. Mimpi-mimpi ganjil, bisikan misterius, dan pengawalnya yang baru, Raka Mahardika, membangkitkan tekadnya untuk mencari kebenaran. Pencariannya mengungkap rahasia kelam: Saraswati bukan keturunan raja, melainkan pewaris sah dari klan pemberontak yang telah dibantai. Ia seharusnya telah dibunuh, tapi justru disembunyikan. Dengan bantuan Raka dan Ki Wira, ia melarikan diri, menemukan perlindungan di Hutan Angkara, dan merangkul takdirnya sebagai pemimpin pemberontakan. Namun perjuangan tak berhenti di medan perang. Setelah menggulingkan Raja Adhiraj—ayah angkat sekaligus musuhnya—Saraswati dihadapkan pada dilema: membalas dendam atau menjadi pemimpin yang berbeda. Ia memilih belas kasih, mengasingkan raja dan naik takhta sebagai Ratu Tirta Mandala. Tapi kemenangan hanyalah awal. Di balik dinding istana, konspirasi baru mulai tumbuh. Para bangsawan yang kecewa menyusun rencana untuk menggulingkannya tanpa perang—dengan fitnah dan pengkhianatan dari dalam. Di saat genting, bahkan cinta antara Saraswati dan Raka diuji. Ketika pengkhianat dari lingkaran terdekatnya terungkap, Saraswati harus menghadapi ujian terakhir: bertahan sebagai pemimpin atau tumbang seperti yang lain. Dalam dunia yang diselimuti bayang-bayang, akankah ia mampu menjadi cahaya yang membawa perubahan? "Darah dan Takhta" adalah kisah epik tentang takdir, pengkhianatan, dan kekuatan seorang wanita muda dalam menuntun kerajaan menuju cahaya—atau kehancuran.

Acara pengajian yang seharusnya menjadi tempat mencari pahala, menambah ilmu agama serta mempererat silaturahim justru dijadikan sebagai ajang pamer oleh segelintir warga toxic. Bu Evi dan geng yang selalu merasa berkuasa di dusun'nya tega mempermalukan Suci--salah satu warga yang membuat nasi kotak dengan menu sederhana. Mereka memfoto dan men'share nasi kotak tersebut di group dan dijadikan sebagai bahan bully'an. Suci yang selalu dihina dan direndahkan hanya karena nasi kotak, akhirnya tidak tinggal diam. Perlahan, tapi pasti, Suci mampu membungkam satu per satu warga toxic yang selalu berkuasa hingga tak mampu berkutik.

Hari itu aku berpuasa, aku dan putriku keluar membeli kurma dan tak kusangka kami nyaris ditabrak saat menyeberang. Hal mengejutkan, mobil itu adalah mobil suamiku, dan lebih membuat syok lagi, dia bersama istri barunyanya yang sedang hamil.

I was in the late stages of kidney failure, but my husband, Calvin Quayle, gave the kidney that was the best match for me to my younger sister, Louella Lassiter. The doctor urged me to wait for another donor, but I refused. I checked out of the hospital early. I had stopped caring long ago. What was even the point of fighting anymore? I transferred all the assets I'd accumulated over the years to Louella, finally pleasing Mom and Dad. I didn't even get mad when Calvin hovered over Louella like he was some kind of devoted nurse. Instead, I told him to take good care of her. And when my son, Nathan Quayle, said he wanted Louella to be his mom? I smiled and said yes. They got exactly what they wanted, so why were they suddenly regretting it now?

Vitaloka merasa hidupnya hancur saat mengetahui sang calon suami menghamili adiknya sendiri. Sungguh, rasa sakit hati dan kecewa menyelimuti benak. Dia berusaha mengikhlaskan dan melupakan. Suatu hari dia bertemu dengan laki-laki yang mampu menggantikan Sebastian dari hatinya. Namun, di saat dia nyaman dan jatuh hati pada Rajaswala. Justru Sebastian malah menganggu hidupnya dan berusaha membuat kesalahpahaman antara dia dan Rajaswala. Akankah kehidupan Vitaloka baik-baik saja setelah badai kehancuran sebuah hubungannya sendiri?

After her sister ran away, Lily Morgan is set up as a replacement and is married off to Asher Allard to be a token of a successful contract. Blinded by her love for him, she goes through 5 years of an unrequited love marriage, where she is as good as invisible to her husband. However, her sister returns 5 years later, hooked to the arms of the man she has loved by the side for years, this breaks her heart and forces to accept the truth she has long denied. She serves him divorce papers, and only then does Asher realize he wants her to remain by his side forever. He blackmails her with the marriage contract she signed, and demands she stays for one more year as stated in the contract. Lily's heart runs cold at the selfishness of his actions, and she gives in with the intentions of making him pay, but he is determined to find a way to keep her beside him forever. Will Asher Allard, a billionaire known to be capable of anything be successful in warming up the icy heart of the woman who once loved him?

Akhir-akhir ini banyak cerita yang beredar tentang sebuah bisikan. “Bawa aku pulang!” Namun hanya beberapa orang tertentu yang dapat mendengarnya, salah satunya Kila, teman baik Azkia. Suara bisikan itu berasal dari pengikut sekte agama yang sudah lama disiksa, bahkan dibunuh dengan sadis. Pemimpin sekte itu memiliki kekuatan yang hebat untuk melawan pengikut yang sulit diatur. Namun bagi pengikut setianya, akan terjamin hidup bahagia setelah meninggal tanpa menerima siksa neraka. Makanya setiap jemaat dari pemimpin sekte itu memiliki aktivitas yang mencurigakan, bahkan sangat tertutup. Bukan pertama kali bagi Azkia bertemu dengan orang-orang yang mencurigakan dan jarang berbaur, karena tujuh puluh persen dari keluarganya termasuk penganut sekte dan aturan yang sama namun beda pimpinan. Azkia sangat muak dengan sikap keluarganya yang berbuat semena-mena pada dirinya, bahkan saudara sepupunya berani melecehkan harga dirinya. Dapatkah Azkia membawa pulang jiwa-jiwa yang tersesat setelah dirinya tercemplung dalam jurang maut?

Isabella Parker is the perfectly imperfect girl with half parts sass and half parts innocence mixed with a perfect life. She has loving parents who adore her beyond anything, two younger siblings whom she loves beyond anything. She is in her graduation with 2 great friends, everything seems going perfect UNTIL ONE Day The day she gets kidnapped! One small favour to a classmate messes everything up? Or does it! Isabella has caught eye of an mysterious man, who wouldn't let her go. "LET ME GO" she shouted half scared as the man dragged and shoved her on a bed, she presumed. Obviously she presumed, she had a blindfold on from the moment she woke up. "The sooner you stop fighting the better for you" he replied in a calm voice. His voice did something to her. She held her tongue for a minute, not because she was going to stop fighting HELL NO! But because of what his voice reminded her of! His touch wasn't foreign neither his voice. WEIRD! "Didn't think that would work" he chuckled. "IT DIDN'T you fucking pig" she shouted struggling as he laughed. "Glad you are finding my misery funny" she growled. "No wonder Alex wanted to feed you off to his Piranhas" he laughed. Her entire body stilled at the thought. They wanted to kill her? but she couldn't hold her tongue now could she? "Then what am I still doing here?" She sassed. She could feel the tense in his posture even tho she couldn't see. It was getting hard to breath. She gasped when she felt his lips on her earlobe. He was so quiet. "Instead I decided you were mine to feed on!" He said in his sexy voice making her freeze.

We were taken. We were imprisoned. We were starved. We were abused. We were slaughtered. We were hopeless. Then... we were saved. We are a group of women, surviving against all odds against those who oppress us. We don't back down no matter how bleak the odds, and we will triumph against those who wish to use us for their own gain. We are many, and we will not be prey ever again.