Pertanyaan Truth Or Dare Untuk Sahabat

Novel Sang Putri Sahabat Dari Surga merupakan kisah semasa sekolah dasar si penulis. Terlebih penulis dedikasikan untuk semua sahabat dan guru yang sudah membimbing hingga menjadi sekarang. Tepatnya, setelah pindah dari sekolah lama ke sekolah baru yang di dekat rumah. Saat itu, baru kelas 4, penulis mengenal sosok sahabat cowok bernama Wanto yang memiliki kesan tersendiri. Namun, menginjak kelas 5, Wanto meninggalkan tanah Jawa dan menetap di Sulawesi Tenggara. Wanto merupakan sahabat yang sangat perhatian. Mungkin satu-satunya teman cowok yang baik. Setelah kepergian Wanto, penulis memiliki dua sahabat perempuan yang bernama Ayu dan Halimah. Ayu merupakan anak yang sabar dan menyukai make up, sekaligus seorang non muslim yang taat juga menyukai bahasa Inggris. Sedangkan Halimah seorang muslim yang sedikit tomboy dengan potongan rambut pendek. Dalam perjalanan belajar di kelas 5, sosok pengajar yang hangat akan selamanya terkenang. Beliau bernama Pak Kasim yang tiba-tiba memilih pindah tempat mengajar. Kami sekelas merasa kehilangan. Hingga akhirnya memberikan nyanyian terakhir diiringi tangisan histeris. Menjelang pulang sekolah, beliau mengucapkan kata perpisahan. Hal itu membuat salah satu teman bernama Efi memberikan sepucuk surat kepada Pak Kasim. Sepanjang mengayuh sepeda menuju rumah masing-masing, kami masih saja menangis. Suatu ketika, menjelang kenaikan kelas. Sekolah mengadakan liburan ke beberapa obyek wisata Yogyakarta. Di sana, penulis mengalami beberapa hal aneh yang tidak masuk akal. Seperti di situs Candi Borobudur, Museum Kyai Langgeng, dan terakhir Museum Ronggowarsito. Bab selanjutnya, Ayu, Halimah, dan penulis bertenngkar saling menendang satu sama lain di belakang sekolah. Teman-teman yang lain tentu saja bersorak sorai menyemangati kami untuk beradu kekuatan. Hingga, sebuah kalimat meluncur dari mulut Halimah cukup mencengangkan,

"Ayahmu menyakiti putriku, jadi aku sakitin kamu! Dengarin, kaki dibuka sedikit." Ayah dari sahabat memposisikan aku dalam gaya yang memalukan, mendengar gerakan mesra ayah dan sahabat di dalam kamar, aku hanya pasrah diperlakukan sesuka hati oleh Om Charlie......

Ayumi terkejut menemukan kedua orang tuanya memutuskan bercerai di usia senja. Ditambah lagi, sang kekasih tiba-tiba memutuskannya dan karier hancur karena fitnah. Saat mencoba bangkit, sang ayah mendadak ingin menikahkannya dengan sahabat ayahnya yang telah beristri. Lantas, bagaimana nasib Ayumi?

Rizquna, harus bertahan dalam hubungan yang dirahasiakan. Demi menjaga perasaan wanita yang tak lain adalah sahabatnya. Pernikahan atas dasar ketidaksengajaan itu, memaksanya untuk tetap memendam rasa pada suaminya sendiri. Diam di balik tabir yang tertutup rapat. Mengorbankan hati juga kesehatan mentalnya. Akankah Rizquna sanggup menjalani kehidupan yang tak biasa ini?

Hanya sepenggal kisah sepasang sahabat berbeda jenis yang berakhir cinta. “Gue ngerasa sinting dengan apa yang gue rasain saat ini. Gue bingung. Gue enggak tahu sejak kapan, tapi yang jelas gue sayang banget sama dia. Setiap melihatnya gue merasa ... lengkap? Enggak ngertilah gue. Pokoknya sesuatu seperti itu. Kayak ketika lo lagi nyusun puzzle, terus kepingan terakhir lo hilang. Saat lo sudah menyerah, tiba-tiba lo bisa nemuin kepingan terakhir itu. Lo ngerasa bahagia karena akhirnya puzzle lo bisa lengkap.”

"Tidak, tidak! Aku tidak ingin Surga menikah dengan pria itu Tita, Tito!" Aku agak kaget ketika Ethan berbicara, aku tidak menyangka dia berbicara seperti itu. "Dan aku tidak ingin Ethan menikahi gadis itu Tita, Tito!" Ibu dan ayah terlihat kecewa. "Mengapa kamu selalu menentang pernikahan satu sama lain? Apakah kalian berdua--" Saya tidak tahu mengapa saya tiba-tiba memikirkan hal ini sekarang tetapi saya tidak peduli lagi! "K-Kita memiliki hubungan! Aku mencintai Ethan karena itu aku tidak ingin dia menikahi gadis lain!" Aku mengalihkan pandanganku ke Ethan, dia terlihat kaget tapi kemudian dia tiba-tiba memegang tanganku. "Y-Ya, Surga benar, bu! Kami saling mencintai itu sebabnya aku tidak menikahinya! Gadis yang ingin kunikahi adalah Surga!" "APA??" "Kupikir kalian hanya berteman..." "Sahabat..."

Well, who said a Nerd couldn't be a fierce, stubborn, cold-hearted, arrogant and a lover of baggy trousers and crop tops... All these attributed to Jade, a newly transferred student in Crimson Heights high school, to complete her finals. Being a Nerdy bookworm gave no one their right to tamper and dare mess with her, this got her into many fights in her previous school before she got transferred to this new school. She tried as much to be ignorant to everyone who crosses her path to avoid trouble, but that was quite difficult when she was pushed to the wall most times. Meet, Kayden, the popular cocky, arrogant billionaire son whose father owns the largest multi-billionaire corporation in Canada. He is handsome and tall, making all girls in school desire him. Guess what happens when two arrogant people collide... Chaos right? What happens when Jade decided to go for a house night party organized by her mates after being dragged in school by the crazy cheerleader, Athena, and Jade was dared to KISS Kayden? Aissh! That's when the whole trouble even started. Warning: Contains Violence, triggering emotions and Matured Scenes.

On August 23, the Metropolitan Police entered a well-appointed flat at 36 Suffolk Street, in the heart of London. In the flat, they found an ensuite bathroom; in the bathtub, they found a padlocked bag, and in the bag, they found the body of Tina Davis Tina, a brilliant mathematician, worked in Cheltenham for GQHC, Britain's domestic eavesdropping agency. She lived in London on secondment to MI6, Britain's Secret Intelligence Service, and the block of flats where they found her body is an MI6 "safe house reportedly". Uninterested in potential national-security angles, the police immediately announced they were looking for clues to Tina's mysterious death in the details of her private life. But they didn't make much headway. A month after discovering her body, they still hadn't determined the cause of death, although they had admitted the case was "complex" and "unexplained." It seemed like a job for Quintus Noone Fortunately, he happened to be available.

On our third anniversary, I brought a gift and went to Jaxon's studio, ready to surprise him with a confession—I was actually the daughter of the richest man in town. However, when the door opened, what greeted me was a shocking sight: Jaxon, completely undressed, posing as a model for another woman. When I confronted him, he defended himself with righteous indignation. "I'm only doing this to save money for our wedding!" Sensing the tension, the woman chimed in coyly. "Jaxon is sacrificing for the sake of art. There's really nothing improper between us." I stared at the two of them, perched on their moral high ground, and quietly turned away to cancel the extravagant dowry I had prepared.

Two years of marriage. Two years of trust. Two years of secrets I never knew existed. I thought I was coming home to the man I married—surprising Nathan after my work trip ended early. Instead, I stood frozen in the doorway of our bedroom, watching my husband tangled in the sheets with someone I never expected. Someone whose face I only caught a glimpse of before she bolted—running out the back like a ghost escaping the scene of a crime. But I know that face. I’ve seen it every day of my life. Felt its presence in my laughter, my tears, my memories. That night shattered everything. The perfect husband. The perfect life. All of it was a carefully crafted illusion built on lies. Now, nothing is what it seems—and I have no idea where this road will take me.