Reasons To Live

I return to the country after attending an international anesthesia academic conference. That's when I see the news of my boyfriend and twin sister getting married. I'm anxious to verify its authenticity, but my sister drugs me and induces me. "A substitute's child will only be an unwelcome bastard even if it's born. I'm just helping it move on to a better life." Then, she slices me open with a scalpel. She gouges my womb out, causing me to die from significant blood loss. Meanwhile, my boyfriend believes her lies. He's sure he's not the father of my child. He ignores my messages begging him to save me. Instead, he spreads the word about me eloping with someone else. He even wipes all traces of me from his life. "I will never see her again, forever and ever." Five years later, surveillance footage of my sister cruelly murdering me surfaces.

18 is the age every girl looks forward to Emandra Carter was no different, It's been months of anticipation and anxiety. She would love to see what color her wolf would be, she was a late bloomer as males and female werewolves get their wolf between the ages of 13 and 16. She was long past that and still there was no change. Her younger sister who was only a few months younger had gotten hers as early as 15 and was only waiting for her her 18th birthday to become her mate. But she was hoping for a wolf and a mate. As the Goddess will want, she is blessed with a wonderful wolf and a mate. But things never go as plan. Emandra walks her way out of the room feeling rejected and broken, life was cruel, the image of her sister and mate entangled with each other in bed professing their love for each other cemented the pain witin her. Things take a quick turn, she is sold to the ruthless alpha, the greatest of his time. Alpha chase Lobswell. Her family rejects her she is torn between accepting her fate as his breeder and giving the second chance mate a try or escaping to become a rogue and finding her real parents.

“Don't come closer. There is no way I will let you have me again” he pulls him even closer, ignoring every word Reece just spilled. As always his signature grin on his face. He was so close in a way Reece could feel his warm breath and the strong smell of alcohol on his breath. His grip tightened around his ass giving it a little squeeze. “Hmm,” a little moan escapes Reece’s throat. He quickly held his hands over his mouth preventing further provocation. He was hard again, the man before him realized a trump smile. Reece may fight and talk trash, but for some reason, he obeys the man's every touch and provocation. He was like a lap rat in the hands of his abuser. The hands around his waist gently loosened up, letting him free, but before he could register what was happening, his hands slid down into his jeans ``no.. not again!!!

I am Seranda Williams the uwanted, born from a lineage of slaves, embedded with the mark of Zeranda cursed god of the souls of the dead. A plague waiting to be eradicated. a plague waiting to be destroyed, a celebration at my death, festivity at the sight of my blood. I stare from the open bars of my home, a crumbling place known to others as a dungeon, but I have called this place home for the last 18 years, today is that day, the long-awaited day of my death. I feel nothing, I have been groomed as a sacrificial lamb. am neither the first nor will I be the last, it will soon be time. Nothing is there to be felt, I was neither provided information on why I must die, nothing could break me. No, they can't…can they? Neglected separated front all. Groomed as a sacrificial lamb, what was there to hope for? I am not the first nor will I be the last, it will soon be time. I have lived off scraps of food for the longest time, not like I saw meaning to why I was fed. I was going to be killed either way. I got myself ready, but there wasn't much to be done, I washed my hair with the little water left from the previous day, I have been isolated from humans since my birth. I did not get the chance to be a child like every other kid out there. I was barely given enough to last me for 18 years. The door abruptly opens and hefty men rush in with chains and shackles. “Tie the slave”

"Zyan, saya nggak mau dengar bayi ini nangis!" "Zyan, saya nggak suka kalau cium-cium kotoran bayi!" "Zyan, beri susu bayi ini 24 jam!" "Zyan, tidur sama saya malam ini!" Inilah kehidupan Dennis Nortman setiap hari, setelah tuntutan dari sang Bunda dan adiknya yang kelewat bar-bar. Bagaimana tidak, Ilona dan Ilana mengadopsi seorang bayi berumur 1 minggu. Dengan tujuan, agar Dennis memikirkan pasangan dan segera memiliki anak. Semacam pancingan, karena hidup lelaki itu kelewat serius, bahkan tak mengenal pasangan seumur hidupnya. Akhirnya Dennis mengalah, karena teror dari sang adik yang ingin secepatnya menikah, namun tak boleh melangkahi dirinya. Sang Bunda dan adik menghire seorang Nanny—Azyan. Gadis berusia 20 tahun, namun memiliki penyakit langka. Azyan mengidap hiperprolaktinemia : kondisi di mana terjadi tingkat normal yang mengganggu produksi estrogen dan menyebabkan perubahan pada siklus ovulasi. Membuat ASI Azyan terus berproduksi, walau gadis itu tidak hamil. Apakah dengan kehadiran seorang Nanny dan bayi mengemaskan, bisa mengetarkan hati Dennis, agar mau mencari pasangan?

Warning!! Terdapat beberapa adegan dewasa! Harap bijak dalam membaca. Aliika harus menerima kembali Sagara, cinta pertamanya yang pergi begitu saja meninggalkan gadis itu tanpa alasan. Kini mereka berdua harus terikat status tali pernikahan lewat perjodohan. Aliika berusaha untuk membuat Sagara luluh karena sedari awal laki-laki itu menolak untuk dijodohkan dengan Aliika. Penolakan itu bukan tanpa alasan, Sagara telah memiliki pacar dan ia sangat menyayangi pacarnya itu. “Pernikahan kita bukan atas dasar cinta Al. Dan aku rasa kita perlu membuat perjanjian yang akan memudahkan kita untuk jalani hubungan ini.” Aliika langsung mengalihkan pandangannya dari Sagara. “Perjanjian apa kak?” tanya Aliika. “Aku mau kamu bisa nerima hubungan ku dengan Soraya.” ucap Sagara. Aliika langsung menoleh ke arah Sagara dengan tatapan tak percaya. Menyandang status sebagai istri dengan suami masih mencintai wanita lain, apakah Aliika dapat mempertahankan pernikahan ini dan mengembalikan Sagara di pelukannya atau malah sebaliknya? Ketika Aliika berusaha untuk merebut hati suaminya, mantan pacar Aliika kembali datang membawa kehangatan yang belum pernah Aliika dapatkan dari Sagara.

️ Adult Romance (21+) Sesuaikan usia kalian untuk membacanya. Sidney mendongak untuk melihat wajah Alva. "Sepertinya kau mengambil banyak keuntungan dari pertemanan ini." Alva menarik punggungnya sedikit ke belakang agar dapat melihat Sidney. "Benarkah? Apa hanya aku yang mengambil keuntungan di sini?" Sidney menjilat bibirnya. "Apa yang kau pikirkan tentangku?" Alva menyipitkan sebelah matanya. "Kau mungkin berselisih dengan tunanganmu kemudian kau berlari ke pelukanku." Bukan itu maksudnya, yang Sidney maksud adalah mungkin Alva menganggapnya wanita yang rela tidur dengan sembarang pria atau wanita yang memburu Alva karena ketenarannya. Sidney kembali menatap langit London melalui jendela kaca dan menelan ludah. "Kau benar." Alva meletakkan dagunya di atas salah satu pundak Sidney. "Jadi, ini semacam caramu membalas dendam kepada tunanganmu?" Benar sekali. Jika Gerald bermain-main, ia juga bisa melakukannya. "Karena kau sangat ingin membawaku ke atas ranjang malam ini, kurasa kau tidak keberatan." Oh, konyol sekali! Seorang Alvaro Leonard yang menjadi incaran banyak wanita menjadi pelampiasan seorang wanita yang sedang bertikai dengan tunangannya. IG : cherry.blossom0311

"I'm willing to be a papa to your son, but don't ever expect me to treat you like a wife." To realize her son's dream of having a daddy, Lily is willing to enter into a contract marriage with Keenan, who also happens to be desperate to find a wife to inherit his family's company. An agreement was made where the relationship between the two would appear harmonious only in front of the child. However, they cannot resist the fate that has fostered unusual feelings. Unfortunately, the appearance of a past figure is also inevitable. Making it hard for both of them to go further. Will Lily and Keenan stay together? Or will each of them choose to give up when there is no more reason to survive?

Kembalinya Amanda ke tanah air disambut oleh berita duka. Dia kehilangan sang adik yang begitu disayangi. Tanah kuburan masih basah, tetapi sang papa malah mendesaknya untuk segera menikah. Bukan dengan pria yang ia cintai. Namun, dengan seorang duda yang tak lain adalah suami mendiang adiknya sendiri. Maksud hati ingin meminta restu untuk menikah dengan sang kekasih, tetapi situasi malah membuat semua menjadi rumit. Sungguh Amanda tidak pernah menyangka jika disuguhkan permintaan yang mengejutkan tersebut. Menikahi mantan adik ipar dan menjadi ibu sambung untuk bayi perempuan usia sebulan? Sangat menggelikan sekaligus miris karena mengingat umur mereka yang terpaut cukup jauh. Namun, bagaimana caranya dia menolak? “Di mana-mana yang ada sugar baby atau sugar daddy, sedangkan aku? Masa’ iya jadi sugar mommy. Radit terlalu muda untuk jadi suamiku. Ini gila!!”

Raka terpaksa menikahi Sarah setelah sebuah kecelakaan yang menyebabkan kematian ayah Sarah dan membuat gadis itu harus hidup dengan tongkat. Meskipun bersikap dingin dan acuh tak acuh, Raka menjalani hari-harinya dengan Sarah yang diam-diam menanggung beban kesedihan dalam kesunyian. Ketika Nadia yang merupakan cinta lama Raka kembali hadir, hubungan mereka yang sudah rapuh semakin terancam. Raka mulai dihadapkan pada dilema antara cinta masa lalunya dan tanggung jawab pada Sarah. Namun, Sarah mulai lelah bertahan. Cintanya pada Raka diuji oleh pengabaian, penghinaan, dan rasa sakit yang tak pernah berhenti. Sarah harus memilih, tetap bertahan dalam pernikahan tanpa cinta, atau melepaskan diri dari penderitaan yang terus mencekik. Di sisi lain, Raka mulai merasakan penyesalan yang mendalam ketika semuanya tampak sudah terlambat. Namun, penyesalan tak selalu datang dengan kesempatan kedua. Apakah Raka akan mampu memperbaiki semuanya sebelum Sarah benar-benar pergi? Atau penyesalan yang terlambat hanya akan menyisakan luka tak tersembuhkan?