Di Balik Gunung, Ada Bulan yang Menunggu
Aku, putri tunggal sang raja judi, lahir dan tumbuh di tengah darah serta intrik.
Ayah demi melindungiku, membesarkan sembilan pria untuk menjadi perisai hidupku.
Begitu dewasa, aku harus memilih satu di antara mereka sebagai tunanganku.
Namun, tanpa ragu aku mencoret nama Dikta Maulana, meski dialah yang selama ini ada di hatiku.
Karena aku masih ingat jelas… di kehidupan sebelumnya, tepat di hari pertunanganku, aku diculik musuh keluarga.
Paku beracun ditancapkan menembus telapak tanganku.
Dengan tubuh gemetar, aku menelepon Dikta, berharap dia menyelamatkanku. Tapi yang kudengar hanya suara dinginnya, suara yang menghancurkan seluruh harapanku.
“Larisa, jangan pakai lelucon membosankan ini. Lokasimu jelas-jelas masih di kamar hotel!”
“Demi mendapatkanku, kamu bahkan rela membuat drama murahan. Menjijikkan!”
Lalu… tawa manja seorang wanita terdengar di ujung telepon.
Air mataku jatuh, mataku terpejam penuh putus asa.
Saat sangkar besi ditenggelamkan ke dasar laut, air asin yang dingin menyesakkan hidung dan mulutku. Di sanalah hidupku benar-benar berakhir.
Namun ketika membuka mata kembali… aku berada di hari saat ayah memintaku memilih tunangan.
Kali ini tanpa ragu, nama pertama yang kucoret adalah Dikta!
Tapi di pesta pertunanganku dengan Tomi Kurniawan…
Kenapa dia justru menangis, memohon agar aku menikah dengannya?