Rin X Ren

Ang tanging nais lang naman ni Hannah Marie Montemayor ay magkaroon siya ng tagapagmana. Magbi-beinte otso na siya kaya gusto niyang magkaanak bago siya mag-treinta. Ang problema lang ay wala siyang boyfriend na bubuntis sa kanya dahil wala naman siyang interes sa lalaki. Kaya, naisipan niyang kausapin ang bestfriend niyang si GB o Grayson Brian Lee na mag-donate ng semilya sa kanya para sa IVF procedure. Ngunit, tumanggi si GB. At siya'y hindi papayag. By hook or by crook, makakakuha siya ng semilya ni GB.

Isang simpleng College Student at hindi naniniwala sa bampira, werewolf at iba pang lamang lupa si Miren. Para sa kanya isa lamang itong guni-guni o kathang-isip na lamang ng mga tao. Hindi siya naniniwala sa mga iyon. Nagbago ang lahat ng malaman niyang tinakda siyang maging katipan ng susunod na hari sa mundo ng mga bampira. Papayag ba siya ikasal sa Hari ng mga Bampira o gagawin niya lahat para maputol ang nasa propesiya.

Riska, seorang gadis muda yang penuh semangat dan bersemangat untuk menemukan kembali kebahagiaannya, terjebak di bab pertama cintanya. Meskipun pengalaman buruk di masa lalunya membuatnya ragu untuk mencintai lagi, dia tidak pernah kehilangan harapan untuk menemukan cinta sejati. Ketika dia bertemu dengan Arav, seorang lelaki misterius yang telah menjalani kehidupan yang penuh dengan rahasia dan kepahitan, Rizka merasa mampu untuk melanjutkan perjalanan cintanya. Namun, pengkhianatan dari orang terdekatnya membuat Rizka merasa semakin terpuruk dan takut untuk mencintai lagi. Meskipun begitu, Rizka tidak pernah menyerah dan terus berjuang untuk menemukan kebahagiaannya dan belajar bahwa kebahagiaan tidak hanya tentang dirinya sendiri, tetapi juga tentang melihat orang lain bahagia. Dapatkah Riska menemukan kebahagiaan sejati di akhir cerita dan menemukan cinta yang sebenarnya bersama Arav?

* Tempat yang membuat nyaman dan menjadi diri sendiri * Aira adalah gadis remaja yang duduk di bangku SMA, di kelas XII IPA - B. Wajah nya terlihat manis dan cantik, ditambah dengan tatapannya yang teduh membuat siapapun merasa tenang ketika melihatnya. Tidak ada yang menarik dalam hidupnya, dia menjalani hidupnya dengan apa ada nya. Namun, ketika temannya meminta diantar kerumah pacar nya, tanpa dia sangka itu adalah awal dari dia kehilangan kehidupan yang tenang. Aira bertemu dengan seorang pria yang begitu menyebalkan, begitu keras kepala, dan memiliki sifat yang dominan. Dia adalag Agarish Sadajiwa Yaksa. Pertemuan yang kurang menyenangkan dengan pria itu membuat Aira tidak menyukai pria itu, karena dia benar benar menyebalkan. Tapi, takdir tidak berpihak kepada Aira. Mereka sering kali bertemu entah itu ada alasan atau tidak, disengaja atau tidak yang jelas mereka seringkali bertemu. Satu hal yang membuat Agarish tertarik. Dia menjadi diri sendiri ketika bersama dengan Aira. Orang orang menganggap dirinya cool dan tenang, namun ketika dengan Aira dia menjadi dirinya, tidak memperdulikan imej. Selain menjadi diri sendiri, Agarish juga merasa...... Nyaman. Ya, gadis itu berhasil membuat Agarish nyaman. Lalu bagaimana kelanjutannya? Agarish yang keras kepada dan Aira yang tidak mau mengalah, indahnya hubungan dua insan ini....

Anabella Putri Hengkara, seorang gadis yang baru saja lulus kuliah S1 di Kairo. Ia terpaksa pulang ke Indonesia karena permintaan orang tuanya. Tak lama dari kepulangannya ke Indonesia, sang Abi ingin menjodohkan Ana dengan anak sahabatnya, Sean Alexander Dinata. Seorang miliarder dan CEO di salah satu perusahaan ternama di Indonesia. Sebelum Ana mengetahui jika dirinya akan di jodohkan dengan Sean, Ana menyetujui perjodohan tersebut. Akan tetapi, setelah Ana tahu jika lelaki yang akan di jodohkan dengannya adalah sahabat di masa kecilnya Ana langsung menolaknya.Akankah Ana berubah pikiran dan menyetujui perjodohan tersebut?

I've been with Shawn Turner for a decade. He doesn't give me the wedding he promised me. I'm about to propose to him after preparing for a year when I overhear him talking about me. "Rowena's like an out-of-season garment—there's nothing exciting about her. It'd be a waste to throw her out, but I also feel washed out with her." His friends tease him and warn him to be careful. He merely laughs carelessly and confidently. "Nothing will happen. Rowena can't live without me—she's liked me since we were kids, after all." He smugly pulls the young woman I sponsored close. They act intimately with each other. I look down at the diamond ring I've prepared for my proposal. Then, I go on a blind date and get into a flash marriage with someone else. Shawn's eyes are bloodshot when we next run into each other—he sees my pregnant belly. "Who gave you the nerve to cheat on me, Rowena?"

L'amour est comme une tempête qui nous emporte vers celui ou celle qu'elle veut. Il prend possession de nous et impossible de s'échapper de son emprise. Deux jeunes ils étaient, ils ne s'étaient pas encore lancé dans cette aventure d'amour qui nous amène à découvrir toutes les couleurs de la vie. Malgré leurs âges, ils attendaient que Dieu amène vers eux l'élu (e) de leur cœur. Rick un jeune homme intelligent, ambitieux et plein d'autres qualités vivait avec sa mère et sa sœur. Ce dernier luttait pour faire de ses rêves des réalités afin d'essuyer les larmes de sa mère qui fut la seule qui avait tout faire pour qu'il puisse avoir un avenir meilleur après qu'ils ont été abandonnés par leur père. Alors il se concentrait sur la construction de son avenir, jusqu'au jour où il avait rencontré Brenda, une belle demoiselle, d'une beauté incomparable, avec une forme qui envoûte. Une demoiselle, très ambitieuse. Brenda est la fille aînée d'un grand homme d'affaires. Cette dernière est une Actrice Mannequin et travaille aussi dans l'une des entreprises de son père. Brenda ne s'était jamais lancée dans une relation amoureuse avant d'avoir rencontré Rick. Mais comme vous savez nulle ne sait ce que le vent qui souffle transporte alors, ils ignoraient là où la tempête de l'amour qui les emportait avait l'intention de les amener... Rick était devenu fou amoureux de Brenda et il n'y avait même pas d'adjectif pour qualifier l'amour que Brenda prouvait pour Rick, c'était tout simplement un amour inconditionnel, un amour qui peut faire revenir un mort dans l'au-delà, un amour pur qui fait tout simplement neiger en plein été. Brenda avait peur de son père qui s'était mis entre elle et son amour. Pourquoi ? Les raisons sont nombreuses, tout d'abord Rick n'est p

"Why are you blushing Mia?" I shiver at the sound of his voice, get a grip. "No reason" I squeak, thinking about all the ways he could take me right now in this car. "Why are you crossing your legs so tightly Mia?" his voice low making me squeeze my legs tighter, my lower region on fire. "Ace" I whine, Im not sure why though. "What is it Mia, tell me what you need" ***_*** She was big, curvy and bullied She left running with her tail between her legs Now she's back and out for revenge He left home for his country He was the sweetest But war changed him Now he's full of smirks, covered in tattoos He was her childhood crush, she was like his little sister. They both are in a world of shock seeing how much the other has changed. WARNING Mature themes Mature language Mature contents

“Goodbye, my pack. Goodbye, Alpha. You were the worst mistake I will never make again.” Alpha Xael of X-pack once had it all. A loving Luna, the pack’s own world-renowned miracle doctor and the glue that kept everything going. Until he and the pack forgot her worth. Until they betrayed her in the worst way possible. It is only when horror and doom befall upon them that they realise that only she can save them. Facing extinction, the pack will desperately call for the Alpha to bring back the Luna, but he is not even worthy to be in her presence. Faced with the realization that she was always out of his league and now no longer in his reach, what else is left to do? Can betrayed love be revived or is this the end of the mighty X-pack?

Takut dengan yang namanya pernikahan membuatku sampai hari ini memutuskan untuk sendiri, bahkan ketika saudara sepupu yang seumuran denganku saling bertukar cerita tentang anak-anak mereka, aku hanya bisa menjadi seorang pendengar dan mengulas senyum tipis sekadar membalas pertanyaan "kapan nikah?". Aku bahkan tidak bisa mengatakan pada siapapun tentang ketakutanku, tidak pada ayahku, apalagi ibuku. Ada apa denganku? Apa yang selama ini ku terima dari sikap kerabat ayahku lah yang menjadi salah satu alasan kuat trauma tentang pernikahan yang bahkan sejengkal pun belum ku tapaki. Kejadian demi kejadian membuatku semakin enggan menjalin komitmen dengan siapapun, mungkin sampai aku menemukan rumah yang tepat untukku pulang.