Tau Fusion Blade

Seorang berwajah bak malaikat pencabut nyawa, makhluk tuhan yang selalu tebar pesona di muka bumi, sosok astral terangkuh seantero sekolah. Itulah gambaran yang cocok untuk seorang Adipati Gamael Abraham, bagi Adelia. Dan Adelia berharap, ia tak akan pernah masuk dalam lingkaran setan kehidupan Adipati.Lalu bagaimana gambaran Adelia Shaphire Ardanta bagi Adipati? "Dia? Mata lu sengklek kali! Potongan model kayak Adelia lu bilang cantik? Amit-amit klo sampe gua bisa suka sama cewe judes itu." Tandas Adipati."Adelia sebenernya cantik sih, Di. Cuma kurang senyum aja." "Kurang senyum? Gak pernah senyum, malah! Gua gak pernah tau itu muka kenapa bisa rata banget, tembok aja kalah!!" Adipati bergidik ngeri. Membayangkan dirinya berpapasan dengan Adelia saja membuat bulu kuduknya meremang.Namun sayangnya, Tuhan selalu punya rencana untuk mempertemukan mereka dalam skenario-Nya. Sekarang, rencana apa yang Tuhan telah persiapkan untuk mereka?

Vanilla Putri Mahameru--putri bungsu dari keluarga Mahameru, sangat membenci Altan Wijaya Kesuma atau yang biasa ia sapa dengan plesetan Om Setan Borjuis. Anak mantan terindah ibunya. Putra tunggal salah satu crazy rich negeri ini, selalu saja mengata-ngatainya gadis kecil tidak berotak dan hidup hanya mengandalkan nama keluarganya saja. Dan sialnya, Vanilla harus magang di kantor Altan selama empat bulan penuh. Bagaimana perjuangan hidup mati Vanilla di kantor Altan, padahal saat interview saja ia sudah membuat heboh jajaran petinggi perusahaan? "Kami membutuhkan orang yang berwawasan luas, Bu Vanilla. Apa saja hal luar biasa yang orang lain tidak tahu tapi Anda tahu. Coba sebutkan?" -Altan Wijaya Kesuma- "Saya ini tahu lho, Pak, dari mana asal kekayaan Roro Fitri*. Bapak tidak tau kan? Lihatlah, betapa mengagumkannya wawasan saya bukan?" -Vanilla Putri Mahameru-

Aku, seorang piatu, sejak aku dilahirkan. Aku mempunyai teman bernama Ratna. Pertemanan kami sudah lama, semenjak duduk di bangku SMP, hingga sekarang. Aku, dituntun untuk segera menikah oleh Papa, jika tidak aku akan dijodohkan. Disaat yang sama Ratna memperkenalkanku, dengan seorang pria bernama Bagas. Akhirnya aku menerima Bagas, sebagai kekasihku karena tuntutan Papa. Aku tidak mau dijodohkan dengan Andre, pilihan Papa. Karena orangnya jutek, sinis, serta sikapnya dingin seperti kutub utara. Hubungan kami pun serius, sampai mau melanjutkan ke jenjang pernikahan. Tapi saat semuanya hampir terjadi, aku menemukan kejadian yang membuat aku urung untuk menikah dengan Bagas. Acara Pernikahan tetap digelar, hanya demi membongkar apa yang belum diketahui keluargaku, serta keluarga Bagas. Pernikahanku dengan Bagas pun gagal, terapi aku tetap menjadi seorang istri. Mau tau kisahku, baca ceritanya ya, biar nggak penasaran. Terima kasih!

In my past life, I was a rare treasure: the only she-wolf capable of bearing a pureblood werewolf heir. That singular gift made me a prize, claimed by Leon, the Alpha of the formidable Silvermoon Pack in North America. Leon's ambition burned with the desire for a child. A pureblood heir, he believed, would secure his ascension to President Alpha—the supreme leader of all North American Lycan packs. But fate, as it often does, twisted his expectations. After ten long months, I birthed a pup with gray fur and gray eyes which was different to the golden-marked purebloods. By all standards, a low-ranking wolf. Simultaneously, my sister Eve, wedded to the rival Seurin Pack, delivered a golden-furred, golden-eyed pureblood. Leon's dream of becoming President Alpha shattered in an instant. From that moment, he harbored a strong hatred for me and my pup. He forced wolfsbane down our throats and ended our lives with a silver blade in a cold merciless way. Only in my dying breath did the horrifying truth reveal itself: my own sister had stolen my gift—the ability to bear purebloods—using dark magic, claiming it as her own. Now, I am reborn. I find myself reliving the day Leon and Seurin arrived to propose marriage. Just as before, Leon chose my sister Eve without hesitation. I saw it in his eyes—he remembers everything. He, too, has been reborn. But this time, I possess the knowledge. Without me, he will never father a pup—not pureblood, not even half-blood. Not even a mutt.

"This is what you wanted, isn’t it, little hunter?” he growled, flipping me onto my back like I weighed nothing. His hand fisted in my hair, dragging a broken moan from my throat. “Next time you put a blade to my throat… use it.” All my life, I’ve been trained as a hunter—my father’s perfect weapon. Born into a bloodline sworn to protect the human world from the monsters they can't even recognize. I thought I knew what monsters were… until the ancient, ruthless, obsessive Lycan King marked me as his mate — to break the witches’ curse that chained him to centuries of torment. One bite ruined everything — binding my body, mind, and soul to him. My touch quiets his endless agony — and he’d burn the world to keep it. Now I’ll play his wicked game — and turn his greatest weapon against him: me. I’ll remind him who’s really hunting who. But what happens when vengeance tastes like hunger? When I crave the monster I was born to hunt? When every lie my father hammered into me becomes just another chain — binding me to the beast I can’t let go? Now every step into his world drags me deeper — into secrets I was never meant to see, a darkness I was trained to destroy, and a forbidden life I crave more than my own salvation.

"I, Amelie Ashwood, Reject you, Tate Cozad, as my mate. I REJECT YOU!" I screamed. I took the silver blade dipped in my own blood to my mate mark. Amelie only ever wanted to live a simple life out of the spotlight of her Alpha bloodline. She felt she had that when she found her first mate. After years together, her mate was not the man he claimed to be. Amelie is forced to perform the Rejection Ritual to set herself feel. Her freedom comes at a price, one of which is an ugly black scar."Nothing! There's nothing! Bring her back!" I scream with every part of my being. I knew before he said anything. I felt her in my heart say goodbye and let go. At that moment, an unimaginable pain radiated to my core. Alpha Gideon Alios loses his mate, on which should be the happiest day of his life, the birth of his twins. Gideon doesn't have time to grieve, left mateless, alone, and a newly single father of two infant daughters. Gideon never lets his sadness show as it would be showing weakness, and he is the Alpha of the Durit Guard, the army and investigative arm of the Council; he doesn't have time for weakness. Amelie Ashwood and Gideon Alios are two broken werewolves that fate has twisted together. This is their second chance at love, or is it their first? As these two fated mates come together, sinister plots come to life all around them. How will they come unite to keep what they deem the most precious safe?

Warning!!! 21+ Bacaan dewasa Harap bijak dalam memilih bacaan. Terima kasih. Napas Alex tersenggal setelah menghabiskan malam bersama dengan Tira. Badannya lemas, bahkan untuk mengenakan kembali pakaiannya, Ia tak mampu. "Apa kamu puas?" tanya Tira yang masih ada di sampingnya. Alex tersenyum kecil dan langsung mencium sekilas bibir Tira. Alex kembali melihat ke bagian itu, namun Tira menutupi wajah Alex dengan pakainnya. "Sudah sana! Harusnya kita tak usah bertemu dulu. Lusa kan hari pernikahan kita," lirih Tira yang kini bangkit dan menutupi semua badannya dengan selimut setelah Alex mengenakan boxer miliknya. "Ah, sayang. Aku puas karena apa yang aku mau sudah aku dapatkan!" Alex pergi ke kamar mandi dan Tira mengekornya dari belakang masuk ke kamar mandi bersamanya .... *** Alex dan Tira tak tau kalau itu adalah pertemuan terakhirnya sebelum Tira menghilang tepat di hari pernikahannya. Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Seorang laki-laki berkumis tipis yang masuk ke sebuah sekolah perguruan tinggi dengan alasan ingin mencari sahabat kecilnya. Tapi bukannya menemukan sahabat kecilnya yang ia cari, laki-laki itu malah menemukan seorang gadis berambut sebahu yang awalnya ia pikir gadis itu agak aneh. Secuek apapun Rasen, gadis itu tetap mendekatinya hingga pada akhirnya ia menyerah dan mencoba untuk membiarkan gadis itu dekat dengannya. Sampai mereka akhirnya bersahabat dan tak pernah terpisahkan. Hingga suatu saat ada sesosok hantu perempuan yang mengakui bahwa ia adalah sahabat kecil Rasen yang dari waktu ke waktu merubah sikap Rasen pada Eleena. Apakah Eleena bisa membuat Rasen kembali seperti biasanya? Atau malah sosok hantu yang selalu membuntuti Rasen yang akan menang membawa Rasen lebih jauh dari Eleena? Satu pertanyaan Rasen yang ingin ia cari tau jawabannya, apakah sosok hantu perempuan tersebut benar-benar sahabat masa kecilnya yang ia cari?

Dalam keadaan mabuk, Langit yang menganggap Cahaya sebagai kekasihnya, menariknya paksa masuk ke dalam kamar. Hingga hampir saja pria tersebut melecehkannya. Namun, sebelum itu terjadi, untung saja kedua orang tua Langit memergokinya dan bisa mencegahnya. Jelas kedua orang tuanya pun merasa sangat malu dan marah besar kepada Langit. Hingga memaksanya untuk segera menikahi Cahaya saat itu juga. "Papah gak mau tau, pokoknya kamu harus bertanggungjawab, nikahi Cahaya sekarang juga!" tandas Bagus ayah dari Langit, tak terbantahkan. Akankah pernikahan Langit dan Cahaya bertahan lama, terlepas dari keduanya yang tak saling cinta? Dan bahkan, Langit sangat membenci dan memandang redah Cahaya yang notabenenya hanyalah seorang pelayan di rumahnya. Lalu, ketika sang kekasih yang masih sangat ia cintai telah kembali, apakah Langit lebih memilih untuk tetap bersama Cahaya, atau malah sebaliknya? Yuk, ikuti saja kisah selanjutnya hanya ada di sini!

Eight years into our bond, I spotted a child at the kindergarten who looked uncannily like Malcolm—my mate. Malcolm had told me he was away on a business trip. However then he was holding that child in his arms, gently coaxing him. "Be good, sweetheart. In a few days, I'll bring you and your mom home. You're my only child. I'll never abandon you." The child smiled, content and trusting. I stood hidden around the corner, unable to breathe from the pain gripping my chest. Eight years ago, I had taken a silver blade to the stomach to save Malcolm. I lost my wolf that day—and with it, the ability to ever carry a pup. Back then, Malcolm had sat beside my hospital bed and made a promise: "You are the only mate I will ever choose. Whether or not we have a pup doesn't change that." However, what I saw now felt like a brutal slap—a reality too sharp to ignore. What value would Luna have if she'd lost her wolf and could no longer bear heirs? How could I possibly compare to someone who could give him a child, and the pack, a future? Choking back the pain swelling in my chest, I picked up the phone and called my father. "Dad… would you still want a daughter who's lost her wolf?" His voice came through, steady and sure. "Of course. No matter what happens, I'll always be here for you."