共有

BAB 2

作者: Zia Cherry
last update 最終更新日: 2021-12-24 01:07:17

Bagian apa yang paling sulit dalam mengakhiri sebuah hubungan?

Itu adalah meyakinkan semua orang bahwa kau akan baik-baik saja, dan kau bisa mengatasinya. 

Padahal tentu saja itu mustahil.

Kalau semuanya akan teratasi, kau tidak mengakhiri hubungan itu.

Ah, iya, satu lagi.       

Kau harus mulai terbiasa mengemban tanggung jawab dan julukan yang baru. Dalam kasusku, aku akan menjadi ibu, sekaligus ayah, sekaligus janda beranak.

Semudah itu.

Padahal untuk mengawali hubunganku dengan pria itu sangat sulit. Kami sama-sama pemalu. Orang-orang yang hanya keluar rumah untuk bekerja dan membeli bahan makanan, itu pun dengan wajah tertunduk. Suatu keajaiban sampai akhirnya kami bertemu, dan menikah.

Tapi ternyata, mengakhirinya tidak sesulit itu.

Kau hanya perlu berbicara, menunjukan bukti, dan semuanya selesai.

“Kapan Papa pulang, Ma?”

Anakku berusia 5 tahun. Ia sudah mengerti banyak hal. Anak yang pintar untuk ukuran bocah seusianya. Sudah beberapa malam kami hanya tidur berdua di rumah, dan mungkin akhirnya ia mulai merindu, tapi masalahnya, apakah pria itu juga merindukan putranya?

Melihat mata jernih itu, hatiku kembali ciut. Ini kah yang ditakutkan semua wanita saat berdiri di ambang garis perceraian? Lalu akhirnya malah memilih berdamai dengan kebusukan suami mereka, dan memaafkan demi perasaan aman?

Karena anak?

Karena uang?

Karena julukkan baru yang menyeramkan?

Aku tidak bisa menjawab. Hidup kami sendiri sudah jungkir balik.

Dan aku tau, ketika kami bercerai nanti, secara otomatis semua pemasukan yang selama ini suamiku berikan akan menghilang, tapi pengeluarannya tidak akan berkurang.

Biaya rumah, biaya sekolah, biaya kehidupan sehari-hari, biaya masa depan, bahkan biaya ongkos angkutan umum pun akan mulai menjadi masalah.

Aku sadar.

Bisakah aku melalui semuanya?

Atau, haruskah aku berdamai seperti perempuan-perempuan lain yang memutuskan bertahan demi semua alasan itu?

Mungkin anakku takkan lagi merasakan kenyamanan seperti ini. Mungkin kami akan kekurangan uang. Meski aku bisa bekerja seperti dulu, tapi ia akan kekurangan kasih sayang. ia akan terombang-ambing dalam perasaan gundah dan kecewa. Ia akan tersakiti karena tak lagi memiliki orang tua yang utuh dalam satu atap.

Lalu, ia juga akan memiliki julukan baru.

Anak beroken home.

Begitu banyak hal negatif yang memenuhi kepalaku.

Tapi setiap kali aku ingin menyerah, aku tetap tidak akan bisa melihat pria itu dengan pandangan yang sama lagi. setidaknya, tidak tanpa pemikiran bahwa ia pernah berbagi ranjang dengan wanita lain yang kini hamil karenanya.

***

"Tulisanmu sekarang agak berbeda." Itu Lina, sahabat sekaligus editorku.

Kami duduk berhadapan di restoran cepat saji dekat sekolah TK anak-anak kami. Quality time dengan dalih menjemput anak-anak, padahal mereka baru akan keluar sekolah 1 jam lagi.

Aku menyeruput minumanku dengan wajah datar.

"Ini part yang bahagia loh, tapi emosimu flat banget," tambahnya, membaca file yang baru kukirimkan ke emailnya semalam. "Kalau kamu lagi nggak mood kita bisa ajukan hiatus."

Aku bergeming.

Andai hidup juga semudah itu. Kalau kau sedang tidak mood menjadi manusia, kau bisa mengajukan hiatus, lalu memilih menekuni peran sebagai tumbuhan, atau bahkan batu, agar kau bisa diam saja dilempar orang lain.

“Is everything alright?” tanyanya.

Kuharap ia benar-benar mengkhawatirkanku, bukan mengkhawatirkan tulisanku yang belum sempurna menurutnya.

Ia adalah salah satu orang yang kuanggap sebagai sahabat terbaikku.  Aku penulis, dan ia adalah editor  yang menjadi jembatanku dengan platform kepenulisan online yang sekarang menaungi kami.

Kami begitu dekat, sampai di titik kami pernah berjanji untuk menjodohkan anak-anak kami ketika dewasa kelak. Karena kupikir ia akan menjadi mertua yang baik untuk putraku, dan ia aku tau ia berpikiran yang sama.

“Ya,” jawabku singkat, sambil terus menatap ke luar jendela besar restoran cepat saji. Di seberang sana, ada sekolah TK anak-anak kami, dan lalu lintasnya selalu padat.

Di film-film yang kulihat, banyak sekali kejadian kecelakaan di tempat-tempat strategis seperti itu. Dan aku mulai bertanya-tanya bagaimana rasanya, apakah akan merubah suatu alur dalam hidupmu?

"Mi." Lina tersenyum, tapi tak menyentuh matanya.

Ah, buat apa aku menyembunyikannya? Tapi sejujurnya, aku tidak berniat menyembunyikan dari siapa pun. Aku hanya malas menjawab pertanyaan yang akan datang setelahnya.

“Aku akan bercerai dari Abrar.”

Mata Lina membulat penuh tanya.

“Hah??? Kamu mau apa? Kenapa? Ada masalah apa, Mi? Jangan bercanda!”

Kenapa ia terlihat sangat terkejut? Apa memang ini adalah kemampuannya sejak awal? Kalau begitu, ternyata aku satu-satunya yang tertipu.

“Mi, kenapa?”

Aku ingin memberikan pertanyaan yang sama. Tapi perasaan hampa itu sudah membumbung terlalu tinggi, sampai kupikir sebentar lagi aku akan melayang karena tak lagi memiliki daya berat.

“Kenapa kamu tanya? Kamu pasti tau adikmu hamil karena suamiku.”

Dan wajahnya sontak memerah.

***

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
コメント (9)
goodnovel comment avatar
Hafidz Nursalam04
gsgshsjjsjsjs
goodnovel comment avatar
Hafidz Nursalam04
jsjsjsjjskskdkd
goodnovel comment avatar
Yuli Defika
Ternyata adik.dri temannya
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • AKU, KAU, & SELINGKUHANMU   Epilog (Andra & Lily)

    Beberapa saat yang lalu. “Jadi itu orangnya?” tanya Lily pelan. “Jadi, aku benar-benar terlambat sekarang?” Ada jeda yang cukup panjang di antara mereka. Hening yang membungkam setiap aksara, tapi tetap menyisakan serpihan rasa sakit. Lily mengerjap perlahan. Napasnya mendadak lebih berat oleh sesal. Andai ia lebih cepat kembali, apakah tempat di hati pria itu masih miliknya seorang? “Aku minta maaf.” Pria itu menatap pilu. Namun Lily sama sekali tidak mengerti apa maksud dari kata maaf itu. Apakah ia baru saja meminta maaf karena sudah menempatkan sosok lain di hatinya? Jika memang ia menyesal, bukankah artinya mereka masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahan itu? Bukankah artinya mereka bisa memulai dari awal lagi? Lily meremas jemari di atas pangkuannya. Jutaan pemikiran itu membuat dadanya semakin sesak. “Apa kita nggak bisa mulai dari awal lagi?” tanya Lily, menggantungkan seluruh harapny

  • AKU, KAU, & SELINGKUHANMU   Extra Story - 10 (Andra & Lily)

    Kinan tau, ia seharusnya tidak pernah membiarkan rasa ingin tahu menguasai dirinya. Karena saat itu terjadi, tidak ada apa pun yang ia dapatkan kecuali luka yang begitu dalam.Susah payah Kinan menahan isakkannya sampai ke toilet. Ia tidak pernah menyangka akan mendengar pengakuan seorang wanita kepada Andra. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, ternyata selama ini Andra bukannya tidak pernah bisa mencintai seorang wanita. Tapi, jauh di dalam lubuk hati pria itu, memang sudah tidak ada celah lain yang bisa dimasuki siapa pun.Karena seseorang dari masa lalunya, sudah mengambil tempat itu secara utuh.Kinan menangis pelan di dalam toilet, berharap tidak ada satu pun yang datang dan mendengar seluruh tangisnya. Ia mengutuki dirinya yang mencintai pria itu terlalu dalam.Sekarang, ia bahkan tidak yakin apakah ia bisa melupakan rasa cintanya kepada pria itu.Saat ponselnya bergetar, Kinan membuka pesan yang masuk sambil menyeka air matanya.Sebua

  • AKU, KAU, & SELINGKUHANMU   Extra Story - 9 (Andra & Lily)

    “Gimana kabarmu sekarang?” tanya Lily, memecah kesunyian yang tercipta di antara mereka. Ia menarik napas panjang berkali-kali, berusaha menenangkan gemuruh di dalam dadanya. “Aku nggak nyangka kita bisa ketemu lagi,” tambahnya dengan senyuman penuh haru.Rasanya masih seperti mimpi.Setelah lusinan hari berlalu dalam perasaan rindu yang menyesakkan, akhirnya mereka bisa kembali bertemu.Di dalam ruangannya yang sunyi, Andra duduk berhadapan dengan sosok yang selalu muncul dalam mimpinya. Berkali-kali ia berusaha mencari wanita itu, tapi berkali-kali pula Andra menemukan kegagalan.4 tahun yang lalu, Andra hampir saja menemukannya. Ia berhasil melacak keberadaan Lily yang bekerja di Singapura. Namun saat Andra pergi mengejar keberadaannya, wanita itu sudah pergi, ikut bersama kekasihnya kembali ke Indonesia. Dan hanya meninggalkan selembar foto yang Andra dapatkan dari perusahaan lamanya.Andra kembali ke Indonesia dengan be

  • AKU, KAU, & SELINGKUHANMU   Extra Story - 8 (Andra & Lily)

    “Eciieeeee!!!!!!!” pekik Willia kencang. Wajah marahnya melebur seketika, tergantikan senyuman yang sangat teramat lebar. Ia melompat kegirangan bersama Wisnu. Bahkan sekarang ia lupa tentang rasa sukanya kepada dokter muda itu. “Cieeeee cieeee!!! Gimana dokter Kinan? Dokter keberatan nggak jadi istri Om-ku?” tanya Willia tanpa basa-basi.Wajah cantik Kinan semakin bersemu merah. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan perasaannya saat ini. Padahal beberapa saat yang lalu, ia hampir saja putus asa karena penolakan Andra. Namun, ternyata pria itu membalikan suasana hatinya sekedipan mata.Mata Kinan berkabut oleh air mata haru yang tak bisa ditahannya lagi. Apakah itu artinya cinta bertepuk sebelah tangannya selama 7 tahun sudah terjawab?“Gimana, gimana, Dok? Dokter keberatan nggak??” tuntut Willia tidak sabar.“Mm, mungkin kalau anaknya nggak kaya Willia, saya juga nggak keberatan,” gumam Kinan malu-malu.

  • AKU, KAU, & SELINGKUHANMU   Extra Story - 7 (Andra & Lily)

    “Pagi, Dokter An,” sapa beberapa perawat yang berpapasan dengan mereka di koridor. Andra mengangguk dan tersenyum sebagai jawaban.“Dokter Andra? Bukannya Dokter libur hari ini?” sapa seorang dokter muda dengan snelli di balik batiknya. Ia baru saja keluar pintu IGD dengan beberapa berkas di tangannya.“Dokter Wisnu.” Andra menghentikan langkahnya, membalas sapaan dokter umum itu.Melihat Andra berhenti, Willia ikut berhenti, meski berada jauh di depan.“Iya, hari ini saya lagi jadi keluarga pasien,” senyum Andra.“Eh, siapa yang sakit, Dok?”“Tante saya lahiran.”“Wah, punya sepupu baru dong?”Andra mengangguk.“Adiknya Willia?”“Iya. Tuh anaknya.” Andra menunjuk gadis kecil yang tengah bersembunyi di balik tiang rumah sakit. Ia tersenyum puas melihat kelakuan malu-malu Willia. Gadis itu memang sangat lemah

  • AKU, KAU, & SELINGKUHANMU   Extra Story - 6 (Andra & Lily)

    “Jadi itu yang namanya Dokter Kinan?” bisik Syila di telinga kakak iparnya. Saat ini, ia sudah dipindahkan ke ruang perawatan setelah operasi Caesar. Bayinya juga sudah berada di ruangan yang sama, dan baru saja selesai menyusu. Sekarang bayi itu sedang dikerumuni ayah, kakak, sepupu, dan gadis yang dipanggil Dokter Kinan.Miranda mengangguk pelan.“Ya ampun, cantik banget. Mbak yakin dia bukan artis?” desis Syila tidak percaya. Kinan adalah gambaran wanita cantik yang sempurna. Rambut hitam yang sehat, kulit seputih pualam, dan senyum secantik mawar. Ia pasti akan langsung melejit jika menjadi artis.“Hus. Dia dokter gigi.”“Tapi dia cantik banget, Mbak.”Miranda tidak membantah. Gadis itu memang menawan dan anggun.“Bisa-bisanya dewi secantik itu naksir Andra. Padahal dia anak yang punya rumah sakit kan?”Lagi-lagi Miranda hanya terdiam.“Pokoknya kalau sampai

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status