Malam hari.
Angin berembus pelan di luar mansion Jonathan. Di dalam, Sahira duduk di sofa ruang tamu, menatap layar ponselnya yang menampilkan daftar pakaian yang ingin dibelinya. Ia merasa butuh sesuatu yang baru setelah semua kejadian menegangkan beberapa hari terakhir.
Ia menoleh ke arah Jonathan yang sedang duduk di kursi berhadapan dengannya. Pria itu sedang sibuk dengan laptopnya, membaca laporan dari anak buahnya tentang situasi di lapangan.
“Kak Joe,” panggil Sahira pelan.
Jonathan mendongak dari layar laptopnya. “Apa?”
Sahira menggigit bibirnya sebelum akhirnya berkata, “Aku ingin pergi ke mall. Aku butuh beberapa pakaian baru.”
Jonathan langsung menutup laptopnya dan menatapnya tajam. “Sekarang?”
Sahira mengangguk. “Ya. Aku butuh udara segar juga.”
Jonathan menyandarkan punggungnya ke kursi dan menyilangkan tangan di dada. “Kau tidak bisa pergi sendiri.”
Sahira mendesah, sudah menduga jawaban itu. “Aku hanya ingin belanja sebentar, bukan pergi ke medan perang.”
Jonathan mena