Membawa Pergi Benih Calon Pewaris sang Presdir

Membawa Pergi Benih Calon Pewaris sang Presdir

last updateLast Updated : 2025-01-24
By:  NikmaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
96Chapters
2.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Gita menjalani kehidupan yang penuh tekanan di bawah bayang-bayang pernikahannya dengan Adrian, seorang pengusaha sukses. Sudah lima tahun mereka menikah, namun belum juga memiliki anak. Ketika pertanyaan soal keturunan muncul di acara keluarga besar, Adrian tanpa ragu menyudutkannya dengan tuduhan halus namun tajam, menyiratkan bahwa Gita adalah penyebab kegagalan mereka memiliki anak. Tentu saja, itu baru permulaan. Keluarga Adrian, yang sejak awal meragukan status Gita sebagai "istri yang pantas," mulai mengeluarkan komentar tajam, seakan semua kemewahan yang Gita nikmati hanya karena ia menikahi Adrian. Di hadapan serangan tak berujung, Gita dihadapkan pada pilihan sulit: terus bertahan dalam pernikahan yang semakin memojokkannya, atau melawan balik untuk mengungkap kebenaran yang Adrian sembunyikan.

View More

Chapter 1

Bab 1. Luka di Tengah Pesta

“Gita, kapan nih kamu kasih kabar bahagia ke kita?!” Pertanyaan itu, dibalut senyum lebar dan tawa renyah, menusuk jauh di hati Gita. Wanita itu berdiri di tengah ballroom mewah, di bawah gemerlap lampu kristal, dengan gaun mengkilap dan tatapan penuh tuntutan, suara Sarah, tante Adrian mengiris malam seperti belati. "Mama Adrian pasti sudah nggak sabar, pengen punya cucu, kan?"

Pesta ulang tahun pernikahan emas kakek dan nenek Adrian berlangsung megah, di ballroom hotel bintang lima. Tatapannya sesekali teralih ke lantai berkilau, seakan berusaha tenggelam dalam bayangannya sendiri agar bisa bersembunyi dari pertanyaan yang terus menghujani.

Gita berdiri di samping Adrian, mencoba menyembunyikan perasaan yang makin tercekik. Ia tersenyum kaku, senyum yang sudah jadi topeng setiap kali berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini. “Kami masih berusaha, Tante.”

Di sisinya, Adrian tetap diam, wajahnya tak terbaca. Sesekali ia mengangguk pada tamu lain, bicara soal proyek-proyek besar yang jadi kebanggaannya. Namun, satupun kata penghiburan tak ia ucapkan untuk Gita. Keheningan Adrian menguatkan perasaan Gita bahwa ia sendiri dalam perjuangan ini.

“Oh, jangan lama-lama, Gita,” lanjut Sarah dengan nada tajam. “Pria seperti Adrian itu butuh penerus. Keluarga besar seperti ini pasti pengen lihat pewaris Adrian secepatnya.”

Adrian mendekat, raut wajahnya berubah sedikit tegang. Ia menatap Sarah, suaranya tenang namun tegas. “Tante, hal ini nggak bisa dipaksa.”

Namun, Sarah tetap menekan. “Adrian, kamu kan tau Nadya dan Aryo sudah punya anak. Padahal nikahnya belakangan kalian.”

Gita menahan napas. Setiap kata Sarah seperti memahat luka baru. Dan Adrian? Ia hanya tersenyum tipis, tak lebih dari formalitas, seolah beban pertanyaan itu tak pernah ada. Bahkan ketika ia dipanggil oleh tamu lain, Adrian hanya berkata dingin, “Aku tinggal sebentar. Tunggu di sini, ya.” Dan Gita hanya bisa mengangguk, menahan segala perih yang makin dalam mengakar.

Saat itu, Aryo dan Nadya menghampirinya, dengan bayi kecil yang dibalut selimut hangat. Nadya tersenyum, tapi kilatan di matanya membuat hati Gita semakin menciut. “Gita! Apa kabar?” tanyanya, namun lebih seperti ancaman.

“Kalian kapan nyusul?” suara Aryo terdengar lirih, tapi nadanya lebih tajam dari yang terlihat.

Nadya menambahkan, “Iya, biar Tante Rima bisa main sama cucunya, dong.” Gita merasa seperti ditelanjangi dengan kata-kata itu, dadanya makin berat. Ia berusaha menjawab, menahan air mata, “Aku dan Adrian masih berusaha, Nadya.”

Nadya mengangkat bahu dan melempar pandangan penuh arti pada Aryo. “Yah, tau kan, Gita. Adrian itu satu-satunya harapan keluarga. Tante Rima pasti berharap banget kamu bisa kasih dia cucu. Kalau nggak … mungkin Adrian butuh seseorang yang bisa kasih itu.”

Kata-kata Nadya menamparnya lebih keras dari yang Gita bisa bayangkan. Di depannya, Nadya tersenyum manis, tapi di balik senyuman itu, Gita bisa melihat kilatan kebahagiaan palsu yang tercipta dari penderitaan orang lain. Hati Gita hancur. Ia menahan napas dalam-dalam, berusaha menjaga dirinya tetap tegak.

Gita menoleh pada Nadya, bibirnya melengkung tipis. “Lucu ya, kalau ingat-ingat ... nggak semua orang bisa merencanakan semuanya tepat waktu. Kadang, orang justru dikasih sesuatu sebelum waktunya.”

Nadya terdiam, wajahnya sedikit berubah. Aryo mulai mengalihkan pandangan, merasakan ketegangan yang tiba-tiba. Tapi Gita melanjutkan, dengan nada lembut tapi penuh arti, “Kita semua berjuang, kan? Mungkin lebih baik saling mendukung daripada saling menyindir.”

Ketenangan yang Gita pertahankan seketika runtuh ketika Rima, ibu Adrian, datang dengan tatapan tajam. Nadya langsung mengadu, “Aku cuma tanya kapan Gita punya anak, tapi dia malah tersinggung.”

Rima menatap Gita, tatapannya keras. “Gita, kamu harusnya bisa lebih bijak menyikapi ini. Nadya cuma bertanya, dan itu wajar.”

Gita mengangguk pelan, meski di dalam dadanya sudah tercipta lautan kepedihan yang tak tertahankan. Ia merasa terpojok, berdiri di tengah tatapan-tatapan yang hanya melihatnya sebagai beban. Mereka tak pernah tahu betapa lelahnya Gita menghadapi tekanan ini, betapa ia sendiri dalam rasa sakitnya.

Adrian kembali, melihat ketegangan yang menggantung di udara. Suaranya dingin namun tegas, “Ma, aku mengerti harapan kalian, tapi pernikahan kami adalah tentang kami berdua. Kami ingin menjalani hari-hari kami berdua seperti ini terlebih dahulu.” Adrian menatap ibunya dan semua yang ada di sekitarnya, menegaskan, “Berikan kami waktu.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
96 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status