Share

Chapter 13

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-26 17:08:22

Wedding day.

Pernikahan dilaksanakan.

Semuanya bersifat tertutup. Yerin menggunakan gaun panjang berwarna putih dengan tudung di kepala. Riasan sederhana namun anggun. Yerin berjalan perlahan menuju altar yang sudah ada Arsen.

Keputusan mereka untuk menikah secara kontrak sudah mutlak. Persyaratan yang diajukan Yerin pada Arsen disanggupi.

Sentuhan fisik yang tidak diinginkan Yerin. Dirubah menjadi sentuhan fisik akan terjadi jika kedua belah pihak setuju dan akan dilakukan untuk membuat orang-orang sekitar mereka yakin.

Yerin memandang Arsen yang tengah mengulurkan tangan.

Pria itu tampan. Yerin tidak bisa menampiknya.

Arsen nampak tampan dan gagah saat menggunakan setelan dan kemeja berwaran putih.

Setelah itu mereka mengucapkan janji pernikahan di depan seorang pendeta.

Hingga saatnya mereka untuk berciuman.

“Lakukan pelan-pelan…” lirih Yerin.

Ada beberapa orang yang hadir di pernikahan mereka. Hanya keluarga Arsen dan ibu Yerin.

“Siapa kau berani menyuruhku
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 128

    Hari ini adalah putusan terakhir pengadilan. Yerin datang bersama Aurel, Bastian dan Arsen. Duduk di bangku yang sudah disediakan. Aurel berada di samping Yerin. Awalnya, Yerin menyarankan agar Aurel tidak datang. Biar ia saja dan nanti akan memberitahu bagaimana putusannya.Tapi Aurel tidak mau dan ingin melihat sendiri James menerima hukuman. Hakim sudah datang. Jame sudah duduk di kursi tengah. “James Ryder telah bersalah atas percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh Aurel, dalang dibalik kecelakaan yang menimpa Yerin, mengelola klub di usia yang belum legal, membuat situs judi, membuat dan menyebarkan video tidak pantas dari wanita yang dipaksa dan bertanggung jawab atas meninggalkan siswa yang bernama Putra. Maka dari itu, pengadilan memutuskan untuk….” “Menghukum James Ryder 20 tahun penjara dan denda 200 juta rupiah.” TOK TOK TOK. Palu diketuk yang artinya keputusan itu tidak bisa diganggu gugat. Aurel memejamkan mata dan sangat bersyukur. “APA-APAAN INI? KENAPA AKU

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 127

    21++ Arsen maupun Yerin melepaskan ciuman mereka. Di luar sana—ada seseorang yang mengetuk jendela mobil. Orang yang menggunakan pakaian serba hitam namun menggunakan payung berwarna pink. “Kalau ingin bermain di mobil, kalian tetap bayar karena kalian masuk area motel!” ucap orang itu. Yerin melebarkan mata. “Bu-bukan…” Menindaklanjuti kesalahpahaman ini, Yerin dan Arsen turun. Bukan ingin bermain di mobil. Mereka hanya… Hanya berciuman saja di dalam mobil, tidak ada pikiran sampai bermain di mobil. Setelah memesan satu kamar, mereka menaiki tangga dan sampailah di sebuah kamar yang katanya vvip. Tapi…. Kamarnya biasa saja…. Penghangat ruangan juga tidak ada. Jika dibandingkan dengan hotel milik Sykline, tidak ada apa-apanya. Disediakan kaos untuk berganti. Kaos yang sedikit unik dengan sablon bertuliskan. ‘MOTEL ASMARA’ yang begitu besar. “Kasurnya besar,” lirih Arsen. “Hm…” Yerin menyipitkan mata. “Lumayan nyamanlah.” “Padahal aku berharap dapat

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 126

    Di sebuah pemakanan yang….. Seram juga ya ternyata…. Tapi—ketika mereka menginjak area pemakaman yang lebih dalam. Lampu-lampu mulai menyala. Sehingga penerangan di sana membuat suasana menjadi lebih hangat dan tidak menyeramkan. Berhenti pada sebuah dua makam yang berdampingan. “Mom, Dad…” panggil Arsen. Ia melepaskan jasnya—menaruhnya di bawah agar Yerin bisa duduk di sana. Yerin tersenyum—kemudian mulai duduk di antara dua makam itu. “Setelah sekian lama, aku datang. Hari ini aku membawa istriku. Hari ini dia ingin merayakan ulang tahunku bersama kalian.” Arsen menaruh bunga di atas batu nisan orang tuanya. “Halo, om. Tante….” Yerin mengernyit. sepertinya bukan panggilan yang tepat. “Halo Mom, Dad. Saya Yerin. Saya istri Arsen.” Arsen tertawa pelan. mengusap puncak rambut Yerin sebentar. “Banyak hal yang terjadi…” Arsen mengusap batu nisan ibunya. “Setelah sekian lama, akhirnya aku berbaikan dengan Bastian. semua itu berkat, Yerin. Dia datang dan berusaha mem

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 125

    “Hari ini hari yang spesial.” Yerin menatap Arsen. Arsen menatap Yerin. “Hm. Hari ini kamu akan diangkat jadi pegawai tetap.” “Bukan itu.” Yerin mengerjap. “Hari ini ulang tahun kamu.” Yerin sengaja berdanda rapi dengan menggunakan sebuah dress berwarna putih. “Aaa…” Arsen mengangguk. “Aku bahkan lupa ulang tahunku.” Sangat jarang Arsen mengingat ulang tahunnya. Jika bukan karena orang sekitarnya yang memberitahunya. Juga, hari ini Edward tidak masuk kerja. Biasanya sekretararisnya itu yang mengucapkan ulang tahun padanya. “Kenapa?” tanya Yerin. “Karena…” Arsen terdiam sebentar. “Aku tidak perlu merayakannya.” Yerin jadi merasa bersalah…. Ulang tahun Arsen bukanlah hal yang terlalu membahagiakan. Mungkin Arsen sendiri juga bingung bagaimana merayakannya sementar kedua orang tuanya tidak ada. Hubungannya dengan Bastian juga baru saja membaik. “Karena ada aku sekarang. kita harus merayakannya.” Yerin memberikan kode. Sehingga seluruh lampu yang ada direst

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 124

    “Apalagi?” tanya Bastian lelah. “Apa kita tidak akan merahasiakan hubungan ini?” tanya Eve. “Memangnya perlu dirahasiakan? Semua orang juga tahu aku menyukaimu.” Eve tersenyum. “Hanya saja….” meraih tangan Bastian. Wajahnya dipenuhi dengan semburat senyum. Namun sedikit malu. “Hany saja aku sedikit malu…” “Memangnya apa yang membuatmu malu? Aku?” tanya Bastian. Eve menggeleng keras. “Tidak. Aku hanya sedikit malu mengumbar hubungan kita pada orang banyak.” “tidak usah diumbar. Biarkan saja mereka menilainya sendiri.” Bastian mengangguk meyakinkan Eve. Eve juga menjadi yakin. akhirnya mereka sepakat untuk tidak merahasiakan hubungan mereka. Bastian dan Eve berjalan bersama. Tidak ada acara gandengan tangan. Bagaimanapun masih di sekolah. tempat belajar bukan tempat berkencan. “Sebentar lagi kita akan naik kelas. Setelah kelas 12, kita pasti akan sibuk mempersiapkan ujian kelulusan dan ujian masuk universitas.” “Kita tidak punya waktu untuk berkencan. Jadi…” E

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 123

    Eve melirik Bastian sebentar. Mereka sama-sama diam dan tidak ada yang ingin berbicara. Eve akhirnya berbalik dan hendak pergi. Tapi suara Bastian langsung menghentikannya. “Kau mau ke mana? Aku belum berbicara.” Bastian menatap punggung Eve. Eve menghela napas pelan. kemudian berbalik. “Bicaralah.” Tidak berani menatap Bastian. Bastian menarik tangan Eve. mengajaknya untuk pergi ke tempat yang lebih tenang. Yaitu… Ke belakang perpustakaan. Ada satu bangku yang bisa digunakan untuk duduk berdua. Meski—Eve duduk di pojok seakan sangat takut diterkam oleh Bastian. Bastian melirik Eve. Apa dirinya semenakutkan itu? perasaan Eve dulu begitu berani dengannya. Bahkan sering berdebat dengannya. Kenapa sekarang mendadak seperti takut? “Katakan padaku. alasan kenapa kau selalu menghindariku?” tanya Bastian. “Sudah dua bulan sejak kau dan aku menyatakan perasaan masing-masing. Tapi kau selalu menghindariku.” Eve memainkan roknya. Ia menunduk dengan canggung. “Apa b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status