Mas, Nikah, Yuk!

Mas, Nikah, Yuk!

last updateLast Updated : 2025-07-26
By:  Ana HRUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Not enough ratings
19Chapters
164views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Devita Arriva tidak menginginkan pernikahan dalam waktu dekat. Namun, gara-gara kecerobohannya mengajak Alby menikah lewat dating app, mau tak mau Devita harus melepaskan keinginannya untuk tidak menikah. Devita yang bar-bar dan Alby si mantan play boy. Kira-kira bagaimana kisah mereka ke depannya, yah?

View More

Chapter 1

1. Mas, Nikah Yuk!

"Kak bangun!"

Devita masih tak mau membuka matanya. Perempuan berpiyama motif beruang itu justru semakin menenggelamkan wajahnya ke guling yang ia peluk. Semenjak resign dari pekerjaannya sebagai editor di salah satu kantor berita. Perempuan itu jadi malas bangun pagi.

"KAKAK!!" teriak Guntur—adik dari Devita. Laki-laki itu bahkan sudah menggoyang-goyangkan lengan kakaknya. Namun, sayang sang kakak tak kunjung bangun.

"Gue sleding pala lo tahu rasa, yah!" ancam Guntur yang sudah bersiap-siap.

Devita langsung bangun. Namun, matanya masih sedikit terkantuk-kantuk. Ia melirik Guntur yang berkacak pinggang di samping kasurnya. "Udahh sana pergi!" usir Devita seraya mengibas-ngibaskan tangannya menyuruh Guntur keluar.

"Gak tahu diri!" desis Guntur, setelahnya laki-laki berseragam putih abu itu keluar dari kamar sang kakak dengan menghentak-hentakkan kakinya kesal.

Devita mengembuskan napasnya pelan. Perempuan itu bersyukur tubuhnya langsung refleks bangun begitu mendengar ancaman dari Guntur. Pasalnya laki-laki yang sekarang menduduki bangku kelas XI SMK itu tidak pernah main-main dengan ancamannya. Devita ingat ia pernah disiram air es oleh Guntur, pernah juga tubuhnya dibungkus pake selimut seperti lontong, setelahnya tubuh Devita digulingkan ke bawah membentur lantai. Sekejam itu memang adiknya.

Devita bergidik membayangkan kejadian itu. Perempuan berpiyama beruang itu membuka gorden yang menutupi jendela. Sehingga cahaya matahari menembus jendela dan tepat menimpa tubuhnya, membuat Devita silau karena cahaya itu.

"Vi, ayo sarapan!" teriak Tita—Mamanya.

"Iya, Ma."

"Kalau lama mama suruh Guntur ke sana!" ancam Tita.

"Iya-iya, Ma. Ini mau sarapan kok!" balas Devita bergegas keluar dari kamarnya. Tak peduli dengan rambut sebahunya yang acak-acakan. Ia tak sempat menyisir rambutnya.

Devita duduk di kursi samping Guntur. Laki-laki itu makan sambil memainkan HP-nya. Devita mendelik. "Jangan main HP! Makan yah makan aja!" peringat Devita.

"Dih, suka-suka gue, dong. Wong mama aja gak larang! Gue main HP juga ada hal penting, yah." Guntur menyuapkan nasi goreng ke mulutnya. Lantas meletakkan HP-nya ke dalam tas.

Devita sendiri sibuk mengambil nasi goreng. Setelah siap, wajah Devita mendadak cemberut.

"Kenapa?" tanya Burhan—ayahnya.

"Ini kok ditambahin sosis, sih. Aku 'kan gak suka," protes Devita seraya mendorong piringnya menjauh.

Guntur yang melihat itu langsung menarik piring milik Devita. Menyendokkan nasi goreng di piring Devita ke mulutnya. Sontak perilaku Guntur membuat Devita melayangkan pukulannya bertubi-tubi.

"Jangan ribut!"

"Devita! Guntur!"

Namun, kakak beradik itu tidak mendengar. Seolah teriakan dari kedua orang tuanya hanya angin lalu. Bahkan sekarang mereka malah melakukan perang sendok.

Sampai suara gebrakan meja membuat Devita dan Guntur terkejut. Dan momen itu membuat sendok milik Devita jatuh, karena Guntur bisa mengambil kesempatan.

Guntur bangkit. "Yey menang!" teriaknya sambil jingkrak-jingkrak.

Devita yang melihat kelakuan Guntur hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tak paham. "Bocah!" ledek Devita.

"Situ juga bocah, wle," ledek Guntur balik.

Guntur buru-buru menyalimi tangan ayah dan mamanya. Setelahnya melesat pergi secepat kilat sebelum sendok digenggaman Devita melayang dan membentur kepalanya.

"Cupu! Huu ...."

Tita menggeleng-gelengkan kepalanya. "Udah umur 25 tahun masih aja kayak bocah."

"Cepet nikah gih!" suruh Tita membuat Burhan berdehem.

Devita mendengus kesal jika sudah terjebak dalam topik pembicaraan soal pernikahan. Menyebalkan.

💐💐💐

Devita rasanya ingin menjitak kepala Mely. Demi apapun ia memang sengaja tidak mau menghadiri pernikahan Farhan, mantannya. Meski diundang. Tapi, perempuan itu justru memaksanya dan menuding dia gagal move on. Padahal bukan, Devita hanya malas saja bertemu wajah mantannya itu.

Perempuan itu memasang tampang malas begitu turun dari motor Mely. Perempuan bersurai sepinggang itu menarik tangan Devita untuk segera mampir ke pelaminan. Sudah ada banyak orang yang berderet bersalaman dengan sang pengantin tak lupa ucapan selamat dan doa dilontarkan.

"Selamat, yah atas pernikahannya," kata Devita sembari bersalaman dengan Gita. Perempuan itu memberikan sebuah amplop berisi uang ke tangan Gita.

"Kapan nyusul, Vi?"

Devita tersenyum semanis gula guna menutupi kekesalannya. Walau bagaimana pun Devita peka kalau Gita berniat menyindirnya hanya karena belum menikah. "Tahun depan kali."

"Wah ditunggu undangannya."

Devita tak menanggapi. Ia segera beralih ke hadapan Farhan, mantannya. Namun, perempuan berkerudung tosca itu hanya menangkupkan tangannya di depan dada.

Mely menarik Devita menuju parasmanan. Namun, Devita menolak. "Gue pengen balik aja, deh."

"Eh ... jangan sia-siain loh. Ada sambal goreng kentang kesukaan lo."

"Di rumah juga ada."

"Ada kerupuk udang jugaa."

Mata Devita berbinar. "Ayo makan!"

Devita dan Mely akhirnya memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum pulang. Godaan makanan memang tak pernah gagal.

"Cobain dating app deh, biar minimal lo punya pasangan. Gak langsung nikah juga gak papa. Yang penting ada gandengan," kata Mely disela-sela mereka makan.

Mata Devita mendelik tajam. Mood makannya mendadak hilang. "Gue gak seputus asa itu ya!" seru Devita kesal.

Sudah cukup ia terpaksa resign dari kantornya karena malas berurusan dengan sang mantan yang adalah pimpinan redaksi, dipaksa menghadiri nikahan mantan, tambah ditanya kapan nikah oleh Gita. Sekarang Mely memberi saran yang konyol.

"Jangan emosi dulu, soalnya gue ketemu Faiz, tunangan gue di dating app. Lo coba deh, udah gue kirim tautannya."

"Gak perlu."

"Gue kasian lo ngejones."

Devita mendelik. "Enak aja!"

💐💐💐

Devita meletakkan HP di sampingnya. Ia memejamkan matanya sesaat. Memikirkan saran dari Mely yang terkesan menggelikan. Lagi pula untuk apa ia mencari pasangan lewat aplikasi? Konyol sekali.

Namun, Devita saat ini sedang putus asa. Ia sudah muak dengan semua pertanyaan itu. Akhirnya perempuan itu iseng mengunduh aplikasi itu di play store.

Selesai diunduh. Devita langsung membuka aplikasi itu dan mulai mengisi data diri seperlunya. Lantas ia menekan icon tambahkan teman. Ia menambahkan teman secara acak. Berikutnya ia menekan icon bertuliskan 'pasangkan'

Muncul icon bulat di layar HP-nya menunjukkan foto profilnya yang kosong.

Tring!

Dipasangkan!

Devita-Alby

Devita memberanikan diri mengechat orang bernama Alby itu. Ia menekan foto profil Alby dan beralih menekan kirim pesan.

Alby

Online

Devita : [Hei, gue Devita salken]

Alby : [Haii, gue Alby. 28 thn]

Devita : [Mas nikah yuk!]

Begitu sadar dengan kelakuan konyolnya, Devita langsung melemparkan HP-nya ke sembarang arah.

"AAAAA!!" teriak Devita refleks melemparkan HP-nya ke sembarang arah. Untungnya HP tersebut tidak jatuh ke lantai.

"Dasar gila!!" rutuk Devita dengan kaki yang bergerak-gerak heboh dikasur. Menutupi wajahnya yang memerah malu.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
19 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status