author-banner
Pebrianur Yuliana
Author

Novels by Pebrianur Yuliana

Mengejar Cinta Duda Dingin

Mengejar Cinta Duda Dingin

Joana memutuskan pulang setelah puas berpetualang, dan dengan sukarela menerima perjodohan yang ditawarkan orang tuanya—sebuah pernikahan demi memperkuat hubungan bisnis keluarga. Meski calon suaminya seorang duda beranak satu, Joana tak mundur. Ia tahu orang tuanya tidak memaksa, namun rasa bakti dan tanggung jawab membuatnya mantap melangkah. Namun, kehidupan pernikahan tidak seindah harapannya. Don, sang suami, bersikap dingin dan tertutup. Bayang-bayang mendiang istri yang meninggal saat melahirkan anak mereka masih kuat membelenggu hatinya. Joana pun terjebak dalam pernikahan yang hampa cinta. Terluka namun tak ingin menyerah, Joana memutuskan untuk berjuang. Dengan sifat ceria, jenaka, dan kadang mesumnya yang menggoda, ia bertekad menaklukkan hati Don. Bukan hanya agar dicintai, tapi agar ia diakui sebagai istri seutuhnya—bukan sekadar pengganti.
Read
Chapter: Pagi Hari yang Menyenangkan
Joana kembali sibuk di dapur pagi harinya. Don semalam mengatakan jika ia tidak perlu memasak makan malam untuknya. Artinya, ia tentu masih bisa memasak untuk sarapan. Begitu, kan? "Saya bantu, Non," tawar Bi Darmi. Joana menggeleng sopan. "Terima kasih, Bi. Tapi nggak papa, Bibi ngerjain yang lain aja. Saya pengen masakan untuk Mas Don full dari hasil tangan saya," Joana tersenyum manis. Darmi ikut tersenyum. Menatap nyonya barunya dengan tatapan kagum. "Pak Don beruntung banget pasti punya istri kayak Non Joana," ucapnya tulus. Joana hanya tersenyum tipis. Ia membatin, semoga saja Don memang merasa beruntung telah memilikinya. Hari ini Joana memilih untuk memasak rawon, menu yang sangat ia rindukan saat dulu ia tinggal di luar negeri. Berdasarkan obrolannya dengan Bi Darmi kemarin, Joana juga tahu bahwa rawon adalah makanan favorit Don, juga makanan nusantara yang berkuah lainnya. Asik memasa
Last Updated: 2025-07-05
Chapter: Tantangan
Don pulang cukup larut. Pria itu melenggang begitu saja tanpa sepatah katapun saat Joana berusaha untuk menyambutnya pulang. Joana hanya bisa mengusap dada mencoba untuk berpikir positif. Mungkin Don sedang kelelahan dan banyak pikiran. "Kamu udah makan?" tanya Joana. Ia mengikuti langkah kaki panjang Don menuju kamarnya. Baru saja tangan Don memegang pegangan pintu, pria itu berhenti dan beralih menatap Joana. "Berhenti di sini. Jangan masuk kamar saya," ucap Don datar sambil menatap Joana dengan mata lelahnya. Don kemudian beranjak membuka pintu dan melangkahkan kakinya ke dalam. Sebelum menutup pintu kamarnya, pria itu kembali menatap Joana dengan malas. "Saya sudah makan. Kamu nggak perlu buatkan saya makan malam." Usai mengatakan itu, Don langsung membanting pintu dihadapan mata Joana. Joana hanya bisa mengelus dada. "Oke," ucapnya pelan di depan pintu kamar Don. Ia memilih untu
Last Updated: 2025-07-04
Chapter: Hari Pertama Menjadi Ibu Rumah Tangga
Joana memilih untuk membuat sarapan, mumpung Nathan masih belum ada tanda-tanda untuk bangun. Sepertinya dia terbiasa bangun siang. Dan itu adalah kebiasaan yang buruk. Mulai besok, Joana berencana akan mengajak Nathan untuk bangun pagi, agar tidak menjadi kebiasaan. Apalagi, sebentar lagi, mungkin sekitar 2 atau 3 tahun lagi, Nathan pasti sudah harus masuk di bangku sekolah. Joana membuka lemari pendingin di dapur. Bibirnya menipis saat melihat isi lemari pendingin itu. Sepertinya Don bukan tipe laki-laki yang suka memasak. Joana juga sangsi apakah laki-laki itu bisa memasak. Lihatlah, hanya ada beberapa butir telur dan beberapa potong ayam yang entah sudah berapa bulan di sana. Baunya sungguh membuat Joana ingin muntah. Joana mendesah, berhubung ia belum tahu daerah tempat tinggalnya sekarang, dan tidak mungkin juga ia hanya menggoreng telur untuk sarapan Nathan, jadi ia memilih meminta tolong Pak Mamat untuk membeli bahan masakan. Untun
Last Updated: 2025-07-03
Chapter: Rumah Baru
Malamnya, Don akhirnya mengajak Joana pulang ke rumahnya. Don memang sudah memiliki rumah sendiri yang cukup luas untuk ia tinggali sendiri bersama Nath saja. Dulu, ia sengaja membangun rumah yang luas karena berharap ia dan Lucy, mantan istrinya, bisa memiliki banyak anak dan hidup bahagia. Namun, sayangnya Lucy telah berpulang lebih dulu setelah melahirkan putra pertamanya, sehingga impian itu hanya tinggal angan-angan saja. Dan ia tidak berharap akan memiliki anak dengan Joana. Ia belum bisa menggeser Lucy di hatinya. Ia tidak akan membiarkan Joana masuk ke hatinya dan menggantikan posisi Lucy. Don melirik ke arah Joana dan Nath yang duduk di samping kursi kemudi. Sejak tadi mereka terus saja mengoceh. Segala hal ia bahas sampai Don yang hanya mendengarnya malah ikut merasa lelah. Dan hebatnya, Joana bisa menjawab semua pertanyaan random Nathan yang Don sendiri kadang kesulitan menyusun jawaban yang tepat. "Kenapa Mama Jo pakai merah-merah di bibirnya?" Nath bertanya sambil meno
Last Updated: 2025-07-01
Chapter: Pagi Hari Pengantin
Joana membuka mata terlebih dulu sebelum Don membuka matanya. Ia tersenyum menatap wajah damai pria yang sekarang sudah resmi menjadi suaminya itu. Tangannya terulur untuk mengusap rahang tegas suaminya. Matanya meneliti wajah tampan Don yang mungkin akan menjadi kesukaannya. Joana tersenyum. Setelah semalam melalui perdebatan panjang dengan Don, ia akhirnya bisa tidur nyenyak di samping pria itu. Awalnya, Don ingin tidur di sofa. Tapi tentu saja Joana tidak mengizinkannya sebab tidak mau punggung suaminya pegal-pegal. Akhirnya, Don memberikan solusi yang menurut Joana sebetulnya tidak berguna sama sekali. Pria itu menaruh guling di tengah-tengah ranjang, dan Joana dilarang untuk menggeser atau melewati batas yang Don buat itu.Namun, setelah Don tertidur, Joana membuang guling itu ke lantai dan mendekatkan badannya ke tubuh Don. Bahkan sewaktu tidur, Joana bisa merasakan tangan Don bergerak melingkar di perutnya. Yah, meskipun Don tidak sadar, tapi itu sudah cukup membuat Joana sena
Last Updated: 2025-07-01
Chapter: D-Day
Joana merasakan hatinya sedikit lega saat selesai pemberkatan. Kini, ia dan Don sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Joana tampak cantik dengan balutan gaun pengantin yang mengembang di bagian bawah dan mengekspos bahu mulusnya. Sementara Don juga tampak gagah dengan tuxedo yang melekat pas di tubuh kekarnya."Kamu deg-degan, ya?" Tanya Joana iseng pada Don yang sedari tadi hanya diam."Nggak. Kenapa saya harus deg-degan?" Don menjawab dengan santai."Mikirin malam pertama nanti mungkin," ucap Joana sambil mengerlingkan matanya nakal. Don sontak melotot. Tidak menyangka Joana akan berbicara dengan sangat frotal seperti itu."Jangan bicara ngawur. Saya nggak akan menyentuh kamu."Joana terkekeh pelan. "Tapi aku yang akan menyentuhmu," ujarnya membuat Don menatapnya horor. Tangannya bergerak menggelendot ke lengan Don saat beberapa tamu penting menatap mereka. Joana tersenyum manis ke arah tamu-tamu, begitupun dengan Don. Bedanya, Don terlihat tampak terpaksa dan tidak nyaman."Aku
Last Updated: 2025-06-30
You may also like
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status