Dibutakan Cinta CEO Tampan
Awalnya hanya ada keraguan di hati Shen, yang pada akhirnya kemenangan berpihak pada ego Sky. Sebesar dia menaruh harapan, sebesar itu pula ia kecewa. Kehadiran Ruby sebagai penggantinya membuat Shen buta. Ia tetap menginginkan Sky dan menjeratnya dalam intrik gelap yang kotor. Meskipun pada akhirnya ia tak berhasil, Ruby dan Sky tetap berjodoh. Ketika kesadarannya tumbuh, ia justru menemukan timbal balik yang lebih serius. Betapa penyesalan tak lagi berguna, kini semua berjalan tak sesuai dengan yang dia inginkan. Shen bertemu Dragon, lelaki yang mengaku bisa membantunya dalam masa kesulitan itu. Beberapa hal terungkap jauh, jauh dari angan-angannya yang mengungkap seluruh rahasia orang-orang yang dia kenal. Takdir mempertemukan ia dengan Sky kembali. Apakah mereka akan selalu terikat? Lalu, bagaimana akhir cinta mereka yang gelap? Yang ia tahu, ia hanya akan egois untuk yang terakhir kalinya saja.
Read
Chapter: Chapter 40. Hasutan Yang KejiSore itu keluarga Andromeda berkumpul di taman depan dengan agenda minum teh bersama. Sky dan Ruby turut hadir. Sky menyibukkan diri dengan laptopnya, sementara Ruby hanya mencoba bergelayut manja tanpa ditanggapi.Judy membolak-balik majalah dengan antusias, sedangkan Jordan Andromeda, ayahnya, sedang bermain catur dengan Lion. Kehadiran Anton membuat Sky menatap tajam, tapi tidak dengan yang lain.Judy menyambutnya dengan tawa dan menyuruh pelayan membawakan cangkirnya. Anton kemudian bergabung ke dalam pembahasan nyonya Andromeda dengan lagak menyaksikan sepenuhnya, padahal ia hanya mencari muka.“Anton! Sudah berapa usiamu?”Lelaki itu tersenyum sambil menggeleng, “Usia bagiku tidak perlu, bibi.”“Jangan bilang begitu, kau harus menikah dan berkeluarga seperti Sky juga.”Sky, yang dipanggil namanya melirik sekilas. Lalu memfokuskan pandangannya kembali ke arah layar. Sama sekali tak tertarik.“Aku menikmati hidupku yang sekarang, bi. Beruntung aku tidak jadi menikah dengan
Last Updated: 2025-09-14
Chapter: Chapter 39. Cinta Dan Benci Diantara Kita“Shen ...”Alangkah terkejutnya wanita itu mendapati Sky tengah berdiri di hadapannya. Wajahnya seolah tak bersalah, dia berani bahkan untuk memanggil namanya. Shen mengeratkan hati, ia tak mau terlihat seperti pecundang terakhir kali.Shen maju selangkah ke hadapan Sky. Mencoba menentang matanya hingga Sky gugup dan seakan diinterogasi, tak menyangka Shenina mulai memberanikan diri begitu cepat.Apa karena dukungan suaminya yang kemarin? Karena ia tak lagi memiliki rasa kepada Sky?“Ada apa, tuan?”Tidak tahu kenapa, mendengarnya, hati Sky terasa mencelos. Perih. Shen selalu memanggil namanya dulu, sekarang ia merendahkan dirinya sendiri di hadapannya.“Apa kita boleh bicara?”Shen menyelidik dengan mata datar, ia lihat ekspresi Sky sedikit gentar namun dingin. Mata yang setenang itu, berubah begitu kejam saat ia ingat kebungkamannya dahulu.“Aku sedang bekerja, sebaiknya tuan pulang saja.”“Aku hanya butuh waktu 10 menit untuk berbicara denganmu.”Nadanya dingin, sedingin
Last Updated: 2025-09-12
Chapter: Chapter 38. Begitulah Kehidupan“Kenapa sayang?”Shenina masih terheran dengan tingkah putranya. Matanya yang semula sudah menggenang perlahan merembes keluar dengan ekspresi wajah yang sangat sedih.“Kenapa tidak ada yang mau berteman dengan Daniel, ibu? Huhu ...”“Eh? Maksudnya siapa sayang?”“Aku sangat senang kalau paman mau berteman denganku. Tapi sepertinya paman marah kepada kita ...”Daniel masih tersedu. Lelaki yang menghampiri Shenina tadi masih berdiam diri di kursi Shenina berbaring sebelumnya. Tiada yang dapat menebak ekspresinya dari dalam, apakah ia tersentuh atau hanya sekedar mengamati.Sementara Ayla dan Sari yang tadi terdiam tergopoh menghampiri Daniel yang menangis.“Kenapa Daniel bisa sesedih ini, ya?”Shen mengarah pada lawan bermainnya, Ayla dan Sari. Wajah mereka cukup menunjukkan kebingungan tentang kesedihan Daniel. Yang mereka lihat sangat datar, seolah sesuatu sedang bereaksi tanpa terlihat mata.“Huhu ... Ibu, apa paman tidak menyukai Oniell?” Daniel masih meraung dengan wajahn
Last Updated: 2025-09-10
Chapter: Chapter 37. Salah Paham“Yah ... Bolanya melambung jauh!”Sari membuang pandang ke arah lain—tak merasa bersalah. Ia membiarkan Daniel berlari mengejar bola yang arahnya ke luar dari bibir pantai.Ayla hendak mengikut, tapi Sari menahan tangannya.“Sudah, di sini saja! Biar Daniel bersosialisasi sendirian.”“Nanti kalau dia hilang, bagaimana?”“Pikiranmu terlalu jauh. Kita saja masih bisa melihatnya.”“Baiklah.”Ayla merebahkan diri duduk di tepi. Pakaiannya kepalang basah, main di pantai memang harus begitu. Tak lama Sari menyusul, ia mendarat dengan lenguhan panjang karena katanya pasir memasuki area dalamnya.“Kakak sibuk sekali akhir-akhir ini.”“Berkat si gendut bau yang hanya bisa menyuruh ini, itu, tanpa bonus!”“Kenapa kakak tidak pindah kerja saja?”“Ke restoranmu?” Sari menggeleng, “Aku tidak suka kita bergerombol seperti ngajak perang!”“Kakak tidak tahu apa yang terjadi akhir-akhir ini. Banyak kejadian yang mungkin berat buat kak Shen.”“Kenapa? Ada yang mengganggunya?”“Seorang lel
Last Updated: 2025-09-09
Chapter: Chapter 36. Mengorek Luka Lama“Kenapa kau bilang begitu, Ay?”“Soalnya aku dengar nama kakak banyak disebut.”“Ah! Mungkin kau salah dengar, Ay! Bisa jadi Shenina teman mereka, kan nama orang banyak yang sama.”“Dia bilang kalau kakak dengannya saling kenal.”“A-aku?” sial. Shen berpikir Sky terlalu ikut campur untuk masalah mereka yang sudah lama tenggelam. Ia bersusah payah menyembunyikannya dari orang-orang, pria itu malah berkoar-koar kalau mereka sudah saling kenal.“Apa dia ada hubungan...”“Ayla!! Aku antar Daniel membersihkan diri dan mengajaknya tidur dulu. Baru kita bicara.”Ayla hanya mengangguk heran dan terdiam. Ia melihat ada kebohongan di mata Shen. Sepertinya wanita itu memiliki hubungan yang tak bisa diungkap dengan lelaki yang hampir masuk daftar idamannya itu.Apalah daya, seberapa penasaran pun ia, Ayla hanya bisa menunggu Shen mengatakannya.Cukup larut malam Shen berhenti. Ia terlihat letih, menutup pintu kamarnya dengan hati-hati dan memastikan Daniel tak bisa mendengarkan apa pun.
Last Updated: 2025-09-08
Chapter: Chapter 35. Makan Malam“Malam ini makan di rumah kan?”“Ah, aku sangat merindukan masakanmu! Bos si*lan itu memberiku banyak job!” umpat Sarinah di seberang telefon.Shenina tersenyum mendengar tutur katanya yang kasar, tapi apa adanya. Bukan berarti ia membenarkan omongan kasar, ia pun akan menutup telinga Daniel ketika Sarinah mengumpat di depannya.Penuh sumpah serapah tapi hati hello kitty. “Baiklah, mungkin lain kali kita bisa makan bersama.”“Oke, Shen. Aku kerja dulu, dah!!”Tutt!Kali ini Shenina mendial nomor Ayla. Indekos nya lumayan dekat hingga tak perlu waktu lama meski hari telah gelap. Malam ini Ayla juga berencana untuk menginap karena esok weekend mereka akan jalan-jalan ke pantai membawa Daniel.“Aku akan berangkat sekarang, kak. Apa ada yang kau butuhkan? Aku akan mampir sebentar ke swalayan.”“Semua lengkap. Hati-hati di jalan yah.”Shen berpindah pada beberapa bahan makanan yang yang sudah ia keluarkan dari lemari pendingin. Di liriknya Daniel masih bermain, ia tersenyum ana
Last Updated: 2025-09-07