Hamil Tapi Perawan

Hamil Tapi Perawan

Oleh:  Asri Faris  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.7
37 Peringkat
150Bab
44.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Apa jadinya bila seorang anak dari keturunan seorang Kiai besar mendadak hamil dengan orang yang tidak dikenalinya. Tsabi Queren terpaksa harus menelan pil pahit atas takdir dirinya, di mana dia terpaksa gagal menikah sebab sudah berbadan dua. Anehnya Tsabi tidak pernah merasa melakukan perbuatan yang melanggar norma agama, apalagi mendekati Zina. "Bagaimana bisa aku hamil, jangan memfitnahku," Tsabi Queren. "Sekarang kamu adalah istriku, tugasmu melayaniku dan memenuhi hakku. Jika terjadi sesuatu pada kehamilanmu, akan kubuat kamu mengandung lebih banyak lagi anak dariku!" Arshaka Kenandra.

Lihat lebih banyak
Hamil Tapi Perawan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Nathan Banu
kak asri lope sekebon, selalu ngikutin karya ka asri,...Terbaik... dr Aplikasi biru, oren, trs ini yg pink....
2024-02-26 22:03:21
1
user avatar
Siti Fatimah
bagus cetitanya
2024-02-05 18:22:21
1
user avatar
Suidah Nur Aini Aziz
semua karya kak asri emg terbaik
2023-12-29 05:41:41
1
default avatar
nitakartini.hatta
update lagi dong kak ceritanya,huaa bisalah sekali update 2 bab,bikin penasarn sama ceritanya ditunggu segera kak
2023-12-10 17:18:04
2
default avatar
fath.ismail89
bagus bgt ceritanya
2023-11-29 15:25:58
1
default avatar
ssantisyahrina
kak lanjut ka update ceritanya kak,gak sabar dengan kelanjutannya
2023-11-12 23:09:29
3
user avatar
Hartin Cheng
I love this book
2023-11-06 02:53:28
1
user avatar
Ut4mi sri
kak asri karya"mu sungguh luar bias bagus" banget sukses selalu dan sehat terus
2023-10-26 09:54:10
1
user avatar
Suidah Nur Aini Aziz
Bagus polll
2023-09-29 10:00:30
2
user avatar
Ita Lismiantari
ceritanya bagus, gak sabar tunggu kelanjutannya. tp koq 1 hari cuma pembaharuan 1 bab???
2023-09-25 13:28:58
3
default avatar
glazier_tia
kak asri karya selalu is the best
2023-09-21 13:01:50
4
user avatar
safara cahyani
cerita nya bagus
2023-09-19 12:24:31
3
user avatar
Felik Azzy
tak ikuti sampai je sini kak.
2023-09-12 20:47:01
4
user avatar
Suidah Nur Aini Aziz
semua karya kak asri the best
2023-09-12 15:38:36
3
user avatar
Irma Wati
sukses terus ka asri
2023-09-10 08:24:48
4
  • 1
  • 2
  • 3
150 Bab
Bab 1. Tsabi The Virgin
"Hentikan!" Suara lantang itu terdengar cukup nyaring menggema di ruangan. Mencuri semua atensi orang yang hadir. Mempelai pria yang tengah menjabat tangan Pak Ustadz ikut menoleh hampir bersamaan. Siapakah pria di ujung sana yang berani-beraninya menyela acara penting mereka. Tsabi yang duduk di bilik berbeda tengah tertunduk doa khusuk ikut mendongak dengan rasa ingin tahu. Seorang laki-laki berpenampilan luwes tiba-tiba muncul di saat detik-detik acara sakral hendak dimulai. Mengejutkan sekaligus menghebohkan semua yang hadir. Pria misterius itu berjalan tertata dengan sekawanan bodyguard di belakangnya. "Anda siapa? Ada urusan apa?" tanya Pak Ustadz menjeda aktivitasnya. Pria itu bernama Arshaka Keenandra yang secara terang benderang menghadap Pak Kyai mengungkapkan pernyataan yang cukup mencengangkan. Bahkan membuat geger dan Pak Kyai sekeluarga syok.Bagaimana tidak, Arshaka Keenandra adalah seorang keturunan blasteran eropa yang berdomisili di ibu kota dengan segudang prest
Baca selengkapnya
Bab 2. Positif
"Ini kertas apa, ini bukan punya saya," tolak Tsabi jelas tidak mengakuinya. Dari mana asalnya saja Tsabi tidak paham. "Kamu boleh menyangkalnya, tapi kehamilan kamu tidak bisa dicegah," kata Shaka tenang. "Tidak mungkin, bagaimana bisa aku hamil. Sedang mengenalmu saja tidak," pekik Tsabi murka. "Benar, ummi juga tidak percaya Tsabi hamil. Bisa saja kan orang ini fitnah," sela Ummi juga tidak percaya. "Kenapa tidak Anda buktikan saja pada putrimu, biar jelas semuanya," kata Shaka memberi solusi. Pria itu sudah mempunyai cukup banyak bukti yang valid. Bahkan membuktikan sendiri dengan jelas. Ummi langsung menatap Tsabi dengan penuh selidik. Dia tidak mau percaya dengan pria misterius di depannya. Namun, untuk menyakinkan dirinya, tidak ada salahnya juga membuktikan sendiri. "Tidak mungkin Ummi, jelas Tsabi tidak pernah bercampur dengan pria mana pun. Aku mohon Ummi dan Abi percaya," kata Tsabi menggeleng resah. Suasana menjadi semakin tidak kondusif. Jika memang benar, putrinya
Baca selengkapnya
Bab 3. Terperangkap Calon Suami
Tsabi bertanya dengan bingung, sementara Amena uring-uringan. Gadis kecil itu tidak mau menikah, sementara keinginan dari Ustadz Zubair susah untuk ditolak mengingat itu kesalahan dari putrinya yang telah melanggar marwah sebagai muslimah."Ummi, kenapa Amena bilang mau dinikahkan dengan Iqbal?" tanya Tsabi belum juga paham. Hatinya hancur seketika mengetahui hal ini. "Iya, seharusnya ummi dan Abi yang bertanya padamu, bagaimana bisa kamu tidak bisa menjaga diri sebelum menikah. Kamu harus menikah dengan calon bapak dari anak yang kamu kandung!" tandas Ummi Shali emosi.Tsabi terdiam, tidak punya pilihan lebih tepatnya, sungguh ujian ini terlalu berat gadis itu rasa. Dia tidak pernah melakukan perbuatan terhina itu, jadi tidak mungkin tiba-tiba hamil begitu saja. Pasti ada sesuatu yang Tsabi sendiri tidak paham dengan apa yang terjadi pada dirinya. Sangat tidak mungkin hamil tanpa tersentuh. Suasana ruangan menjadi tidak kondusif. Semua orang di luar sana mulai kasak-kusuk dan berta
Baca selengkapnya
Bab 4. Calon Pengantin Yang Ditukar
"Calon suami kamu," jawab Shaka dengan percaya diri. Tersenyum manis menatapnya lekat."Calon suami? Sebenarnya apa maumu, kenapa saya bisa ada di sini?" tanya Tsabi langsung turun dari ranjang memberi jarak. Menatap sekitar yang terasa asing."Tentu saja tidak becanda, sebelum pagi aku akan mengantarmu, ayo pulang! Kedua orang tuamu cemas," ujar Shaka sudah siap mengganti pakaian tidurnya.Tsabi baru ingat kalau dirinya malam tadi hendak kabur dari rumah daripada dinikahkan dengan pria yang tidak dikenal. Terlebih mengaku-ngaku tentang kehamilannya yang Tsabi sendiri masih belum yakin kalau dirinya hamil."Nggak, Anda harus menjelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi? Maksud Anda apa? Kenapa memfitnah aku, tolong jelaskan sebelum pernikahan besok dimulai atau aku tidak akan pernah mau datang besok!" ancam Tsabi menatap waspada."Kamu mengancamku? Tenangkan dirimu, setelah kita menikah,akan kujelaskan semuanya. Bersiaplah ... besok kita akan menikah.""Konyol, bagaimana mungkin kit
Baca selengkapnya
Bab 5. Bertukar Akad
Tsabi terpekur di kamar pengantin dengan harap-harap cemas. Gadis itu duduk sembari memanjatkan doa kebaikan untuk pernikahannya. Walaupun pernikahan itu tidak diharapkan, ia tetap berharap ada keajaiban yang membawanya dalam kedamaian.Orang-orang tengah sibuk mempersiapkan acara inti. Ijab qobul yang sebentar lagi akan diikrarkan oleh kedua pria berbeda profesi itu.Shaka yang pagi itu didampingi orang-orang pentingnya, sudah siap di depan meja akad. Begitupun dengan Iqbal, menatap dingin pria di sampingnya yang telah merampas calon istrinya hingga berakhir harus menikahi bocah. Andai saja ada kesempatan mengobrol antara dirinya Tsabi, Iqbal akan mempertimbangkannya mengingat dirinya sudah lebih dulu menaruh harapan dan jatuh hati pada putri sulung Pak Kiai."Astaghfirullah ...," batin Iqbal memfokuskan diri. Lebih kepada berserah atas takdir di luar ekspektasi ini.Baik Iqbal dan juga Shaka sama-sama mempersiapkan performa terbaik mereka di hadapan para saksi dan semua orang yang da
Baca selengkapnya
Bab 6 Tinggal Bersama
"Kemasi pakaianmu Tsabi, atau kamu tidak akan membawa apa pun dari sini?" bisik pria itu tepat di dekat telinganya. Hembusan napasnya hangat menyapu pipi, membuat bulu kuduk Tsabi meremang seketika. Gadis itu menoleh dengan wajah memanas dan tubuh deg degan. Takut sekali kalau tiba-tiba suami dadakannya itu mengambil haknya dengan paksa. Pergerakannya yang tiba-tiba benar-benar hampir membuatnya jantungan. "Aku sedang menunggumu, bisa bergerak sekarang?" ucap Shaka gemas lama-lama melihat Tsabi hanya diam. "Aku mau pamit dulu dengan abi dan ummi," ucap Tsabi melangkah keluar dari kamar. Jantung masih berdetak tak beraturan. Biar bagaimanapun dirinya seorang perempuan normal, didekati pria berstatus halal tentu membuatnya berpikir macam-macam. Shaka menghela napas kasar. Baginya waktunya sangat berharga. Dia adalah orang yang hampir tidak pernah sabar menunggu, mengapa berurusan dengan perempuan itu membuatnya seperti tertahan dengan waktu. Kesal, membuat pria itu tak tahan lalu ik
Baca selengkapnya
Bab 7 Satu Ranjang
"Tolong ambilkan aku handuk, dan siapkan gantinya," pinta Shaka setengah berbisik. Rasanya jantung Tsabi seperti berhenti berdetak dan mau lompat dari tempatnya, bulu kuduknya merinding semua saat sapuan hangat napas suaminya menyerbu pipi. Tsabi bahkan hanya mampu mengangguk tanpa kata. Pria itu menarik diri memberi jarak, beranjak tanpa dosa. Masuk ke kamar mandi begitu saja. "Huh ... astaghfirullah ...," ucap Tsabi langsung beristighfar begitu punggung suaminya menghilang dibalik pintu. Merasa begitu lega sejenak. "Handuk? Di mana handuk?" Tsabi masuk ke ruang ganti. Mencari-cari kain yang diminta suami misteriusnya itu. Jelas kesulitan mengingat dia belum tahu betul letak barang-barang di rumah ini. Ia pun membuka satu persatu lemari yang memungkinkan kain itu ada di sana. "Di mana sih!" Tsabi menggerutu kesal terus mencari. Ia menemukan setumpukan handuk bersih yang tertata rapih. Langsung menarik satu dari lipatan. Membawanya keluar, dan setelahnya bingung cara memberikan pad
Baca selengkapnya
Bab 8 Suami Misterius
Kenapa perintah Shaka terdengar cukup menakutkan, bukankah suami istri hal yang wajar tidur satu ranjang. Tsabi menatap tempat tidur dengan perasaan bimbang. Sementara Shaka sudah menempati tempat itu lebih dulu. Menatap datar setengah berbaring menyenderkan punggungnya di papan headboard. "Kamu mau berdiri di situ sampai kapan?" tanya pria itu sembari menyambar macbook di nakas. Sibuk dengan sendirinya. Tsabi tidak menjawab, tetapi berjalan mendekat dengan perasaan deg degan. Berharap malam ini tidak ada adegan yang menyebabkan guncangan ranjang. Pikirannya sudah nethink duluan mengingat ini malam pertama mereka. Bukan tidak mungkin pria yang tengah serius dengan gawainya itu tiba-tiba meminta haknya sebagai pasangan halalnya. Pelan gadis itu duduk, mengangkat kedua kakinya menempati ranjang, lalu menarik selimut dengan tubuh mulai merebah. Sekelebat bayangan manis tentang mantan calon imam yang gagal di meja akad. Seharusnya dia kini tengah berbahagia andai saja menikah dengan ma
Baca selengkapnya
Bab 9 Meminta Hak
Tsabi langsung ke kamar mandi, mencari baju kotor Shaka yang baru saja dilepas. Gadis itu benar-benar penasaran apa yang baru saja terjadi. Memungutnya kembali dari ranjang kotor, lalu menelitinya dengan seksama. "Mana sih, kok nggak ada. Jelas sekali tadi pria itu seperti ada darah. Apakah Shaka sudah menguceknya?" gumam Tsabi bertanya-tanya dengan rasa penasaran akut. Ia benar-benar tidak paham, jenis pria seperti apa yang menikahinya. Apa pekerjaannya, apa profesinya dan kenapa terkesan begitu tertutup. Perempuan itu memikirkan hal pagi tadi sampai membawanya di meja makan. Masih begitu sulit dipahami. Semuanya serba mendadak dan sangat misterius. Kehamilan dirinya saja ia masih setengah percaya. Sepertinya Tsabi harus memeriksa langsung ke rumah sakit agar benar-benar yakin. Benarkah di dalam perutnya ada janin? Janin siapa? "Tsabi! Kosongkan piringmu, dan pastikan kamu memenuhi semua nutrisi untuk kandunganmu!" kata pria itu menatap sembari menikmati kunyahan di mulutnya. Merek
Baca selengkapnya
Bab 10 Pria Demisexual
"Tapi aku tidak yakin kalau ini anakmu, sampai sekarang saja aku tidak mengerti kenapa aku bisa hamil," terang Tsabi dengan pendapatnya. Dia jelas menolak ajakan Shaka walaupun itu suaminya sendiri. "Apa perlu kita melakukan USG, lalu test DNA?" ucap Shaka gemas. Dia tidak suka hubungan yang memaksa, terlibat hubungan karena memang sudah terlanjur ada ikatan. Cinta, Shaka bahkan hampir tak punya cinta di sepanjang hidupnya. Hatinya dikuasai ambisi dengan segala hidup dan problematika yang ada. "Iya, aku butuh bukti yang real untuk menyakinkan semuanya," jawab Tsabi lugas. "Baik, bagaimana kalau hasilnya sesuai apa yang aku ucapkan?" kata pria itu yakin. Seyakin sikapnya yang begitu tiba-tiba datang mengacaukan acara pentingnya. Sungguh Tsabi tidak akan pernah lupa dengan kejadian yang membuat hidupnya rumit begini. "Aku akan menunaikan kewajibanku setelah aku benar-benar yakin dan memang janin ini anakmu. Ambillah hakmu hari itu juga," ucap Tsabi membuat pernyataan. Biar bagaimanap
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status