author-banner
Layli Dinata
Layli Dinata
Author

Novels by Layli Dinata

Babysitter Manis Kesayangan Hot Duda

Babysitter Manis Kesayangan Hot Duda

Qiara tidak pernah menyangka pilihannya untuk menjadi babysitter akan mengubah hidupnya. Hubungannya dengan Richard, sang Bos Duda, yang awalnya tidak terlalu baik, berubah akibat satu malam tak terduga. Lantas, bagaimana kisah Qiara? Apakah ia akan bertahan di dekat Richard atau memilih untuk resign saja?
Read
Chapter: Bab 97 Akan Indah Pada Waktunya
Oma Hesty menangis dengan memeluk Inara. Ia sudah sangat takut atas apa yang telah menimpa Qiara. Diculik, dipaksa berlari dalam keadaan hamil pula. Air matanya menetes dengan tangan mengusap perut buncit Qiara. “Oma benar-benar takuy, Qiara,” rintih Oma Hesty. “Bersyukur sekali cicit oma dan kamu baik-baik saja.” Qiara mengulum senyuman. Ia terharu akan perhatian Oma Hesty. Kepalanua menggeleng dengan lemah dengan mata berkaca-kaca. “Semuanya sudah lewat, Oma. Qiara baik-baik saja, kok.” Oma Hesty menyeka air matanya sendiri. Ia tak menyangka, jika hati Qiara sebesar ini. Bahkan ia tak mau menuntut Hana lebih kejam lagi. “Mulai sekarang, kamu harus tinggal sama Oma. Oma seriusan takut kalau ada apa-apa sama kamu lagi, Qiara.” Belum sempat Oma membalas, pintu kamar terbuka perlahan. Richard masuk sambil menggendong Alista—bayi mungil berusia sembilan bulan dengan pipi tembam dan mata bulat besar yang langsung membesar begitu melihat Qiara. “Ma…” Alista mengoceh sambil me
Last Updated: 2025-05-28
Chapter: Bab. 96
Mobil Richard berhenti dengan kasar di depan IGD rumah sakit. Richard langsung menggendong Qiara dan berlari menuju pintu masuk. Para petugas medis langsung menyambut mereka dan membawa Qiara ke dalam ruangan.Richard menjelaskan kepada dokter tentang apa yang terjadi pada Qiara, tentang penculikan dan pelarian yang menegangkan yang baru saja mereka alami. Dokter mendengarkan dengan saksama, lalu meminta Richard untuk menunggu di luar. "Kami akan melakukan yang terbaik untuk Ibu Qiara," ujar dokter dengan tenang.Richard terdiam di kursi tunggu, tangannya mengepal erat. Dia merasa panik, takut, dan tidak berdaya. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika sesuatu terjadi pada Qiara dan calon bayinya.Richard terduduk lemas, matanya terpejam. Dia berdoa dengan sungguh-sungguh, memohon agar Tuhan melindungi Qiara dan calon bayinya. "Ya Tuhan, tolong lindungi Qiara dan calon bayi kami. Berikan kami kekuatan untuk melewati masa-masa sulit ini," bisik Richard dalam h
Last Updated: 2024-10-17
Chapter: Bab. 95
Dor Richard terperanjat. Bunyi ledakan membuatnya ternganga, tak percaya. Haidar tertembak di bagian lengan kiri. Namun, nampaknya pria itu tak menyerah, ia membalas dengan satu tembakan yang berhasil tepat sasaran. Buru-buru Richard menghampirinya. “Haidar, kamu enggak apa-apa?” Richard sangat panik. Suara sirene mobil aparat mulai terdengar, beberapa petugas turun dari mobil, mengejar para pelaku, termasuk Denis. Richard berjongkok di samping Haidar, tubuh sahabatnya itu terkulai lemas dengan darah yang mengalir dari luka tembak di lengannya. Detak jantung Haidar terdengar lemah, dan napasnya tersengal-sengal. Richard berusaha menenangkan Haidar, "Tenang, Haidar. Ambulans sudah dalam perjalanan."Polisi yang membantu mengevakuasi Haidar, segera mengamankan lokasi kejadian. Penjahat yang menembaki Haidar berhasil ditangkap. Richard merasa lega, tetapi keprihatinannya terhadap Haidar tetap tak tergoyahkan.Richard mengambil ponselnya dan menghubungi ambulans. "Halo, saya
Last Updated: 2024-10-17
Chapter: Bab. 94
“Keluar kalian!” teriak ketiga pria yang mengejar Qiara, Richard dan Haidar. “Mas, aku sudah gak kuat lagi,” rintih Qiara sambil memegangi perutnya sendiri. “Stt, kamu harus bersabar sayang. Kita akan segera pergi dari sini.” Richard berbisik, seraya mengusap lengan sang istri. Menenggelamkan wajah Qiara di ceruk leher. Berharap, hal seperti ini bisa membuat Qiara lebih tenang. “Tuan, Anda bisa di sini. Biar saya yang maju. Setelah saya bisa mengalihkan. Anda bisa membawa Bu Qiara,” ucap Haidar pada akhirnya. Ia tidak berani mengambil tindakan sebelumnya, karena keadaan Qiara yang tidak memungkinkan. Wanita itu hamil besar. “Berhati-hatilah,” titah Richard. Haidar mengangguk. Ia mengambil posisi, mengintip berlebih dahulu. Dirasa aman, ia berguling untuk berpindah tempat. berguling lagi, hingga sampai pada tumpukan drum berisikan oli. Brak! Sengaja Haidar menjatuhkan sesuatu, untuk mengundang atensi ketiga pria yang mengejarnya. Ia memberikan anggukan pada Richard, untuk mengam
Last Updated: 2024-09-25
Chapter: Bab. 93
Mobil Richard berhenti dengan bunyi decitan ban yang mengeras di atas aspal. Udara malam terasa dingin menusuk kulit, membawa aroma tanah basah dan dedaunan kering. Richard melangkah keluar, tubuhnya tegap dan tangannya menggenggam erat pistol di pinggang. Di sampingnya, Hana, dengan wajah pucat pasi, mengikuti dengan langkah gontai."Kau yakin ini tempatnya, Haidar?" tanya Richard, suaranya berat dan berbisik.Haidar, dengan seragam polisi yang kusut, mengangguk pelan. "Ya, Tuan. Ini markas Denis. Aku pernah mengintai tempat ini beberapa kali. Dia sering keluar masuk dengan Hana."Richard mengerutkan kening. "Jadi, Hana memang terlibat?""Sepertinya begitu, Tuan. Aku tidak tahu pasti apa motifnya, tapi dia selalu terlihat bersama Denis kemarin."Richard menarik napas dalam-dalam. "Baiklah. Kita harus bergerak cepat. Qiara... Qiara mungkin dalam bahaya."Mereka bertiga memasuki halaman rumah yang gelap dan sunyi. Daun-daun kering berderit di bawah sepatu mereka. Richard menunjuk sebua
Last Updated: 2024-09-19
Chapter: Bab. 92
“Hana,” desis Richard dengan mengepalkan tangan kuat-kuat. Pria bermata lebar itu melangkah dengan pasti, menghampiri wanita yang sedang berbincang dengan teman-temannya. menyadari keberadaan Richard, teman Hana menyikut wanita itu, menunjuk Richard dengan dagunya. “Richard, kamu datang lagi?” Hana melebarkan senyuman, seolah senang akan kehadiran pria itu. “Di mana Qiara?” tanya Richard dengan rahang mengeras. Andai Hana laki-laki, mungkin ia sudah menghajarnya habis-habisan. “Qiara? Kenapa bertanya kepadaku? Aku--” “Tidak usah berkelit, Hana! Kamu satu-satunya orang yang sama sekali tidak menyukai dia. Sebuah mobil membawa istriku pergi, aku yakin, ini ada hubungannya dengan kamu. Mengaku, atau kamu akan mendapatkan akibatnya dariku ” Hana menggelengkan kepalanya, bahkan wajahnya tampak terlihat bingung. “Aku memang berencana untuk menjauhkan dia dari kamu. Tapi, mengenai hilangnya dia sekarang, sih, aku sama sekali tidak tahu.” “Bohong! Katakan, atau kau akan merasakan aki
Last Updated: 2024-09-13
Terjerat Pesona Papa Temanku

Terjerat Pesona Papa Temanku

Blurb: Kabur dari rumah, Yara justru menemukan tempat paling berbahaya—di pelukan ayah sahabatnya sendiri. Dewasa, tampan, penuh wibawa… Elvaro adalah godaan yang tak seharusnya ia sentuh, tapi justru paling ia inginkan. Sanggupkah Yara menahan diri, atau ia akan tenggelam dalam cinta terlarang yang membuatnya candu?
Read
Chapter: Bab. 30
“Mau apa, Lionel?” suara Yara terdengar ketus, dingin.Di seberang sana, Lionel menghela napas. “Mobil yang kamu tumpangi… kenapa berhenti di pinggir jalan?”Yara langsung menoleh ke kaca belakang, mencari keberadaan mobil Lionel. Elvaro ikut mengikuti arah pandangnya, sorot matanya langsung berubah tajam.“Kamu ngikutin aku?” nada suara Yara meninggi, penuh tidak percaya.“Enggak,” Lionel terdengar mengelak cepat. “Tadi aku mau putar balik, mau ngomong baik-baik sama kamu. Eh, kamu keburu masuk mobil duluan.”Yara mengepalkan tangannya. Kesal memuncak. “Maumu apa, sih, Lion! Kita udah putus. Aku gak peduli hidup kamu sekarang, jadi tolong—berhenti ngurusin aku!”Mobil Lionel terlihat berhenti beberapa meter di belakang mobil Elvaro. Jalannya sengaja pelan, seperti tak mau tertinggal.“Yar… please, kasih aku kesempatan kedua. Aku—”Yara langsung menekan tombol end call. “Sinting!” geramnya, melempar ponsel ke dalam tas.“Kenapa, sayang?” tanya Elvaro, ikut waspada.Yara menoleh, wajah
Last Updated: 2025-10-18
Chapter: Bab 29
Yara baru saja selesai membereskan tasnya. Ia bersiap untuk pulang."Yara, jangan lupa periksa semua, lampu juga, ya," titah Dokter Nathalie sebelum melangkah keluar."Baik, Dok." Yara sempat melirik ke arah Nathalie yang sudah masuk ke dalam mobil mewahnya.Ia kembali memeriksa semua kabel, memastikan tidak ada yang tertinggal menyala sebelum mematikan lampu dan mengunci pintu klinik. Setelah itu, ia berjalan keluar, agak menjauh dari area klinik."Mau pulang, Mbak?" sapa Pak Tarjo, satpam yang berjaga di pos. Seperti biasa, ia menyelipkan basa-basi."Iya, Pak. Duluan, ya." Yara celingukan, mencari mobil Elvaro, lalu melirik jam di pergelangan tangannya.Namun semakin jauh ia melangkah, sosok yang ia tunggu tak juga muncul."Yara? Kamu di sini?"Yara hampir melompat kaget. Lionel baru saja keluar dari ATM di dekat minimarket.‘Mampus! Bisa bahaya kalau dia lihat aku sama papanya Runi.’ Yara menelan ludah. Wajahnya langsung pucat.Lionel mengernyit, memperhatikan ekspresi gugup Yara.
Last Updated: 2025-10-17
Chapter: Bab. 28
Yara bekerja dengan tekun. Hari ini klinik cukup ramai, beberapa pasien bahkan sudah membuat janji untuk esok hari. Meski lelah, ia tetap cekatan membantu di bagian administrasi.Saat jam istirahat tiba, Yara memilih menyendiri dan makan di restoran kecil tak jauh dari klinik. Rekannya memilih makan bersama pacarnya, jadi tak ada yang menemaninya.Baru saja ia hendak menyesap air putih, suara familiar memanggil.“Yara!”Yara menoleh dan langsung tersenyum saat melihat Dokter Nathalie mendekat.“Boleh saya gabung sama kamu?” tanya dokter itu ramah.“Tentu, Dok. Silakan.” Yara menggeser duduk, memberi ruang.Pesanannya belum datang, dan Dokter Nathalie langsung memanggil pelayan. “Steak ayam, minumnya orange jus, ya.” Setelah mencatat, pelayan pergi.Suasana sempat hening. Yara bukan tipe yang langsung akrab atau banyak bicara jika tidak ditanya.Dokter Nathalie menyandarkan tubuh, senyum tipis menghiasi wajahnya. “Yara, kamu kayaknya dekat sekali ya sama Arunika?”Yara mengangguk sopan
Last Updated: 2025-10-16
Chapter: Bab. 27
Yara masuk ke mobil dengan wajah ditekuk. Begitu duduk, kepalanya tertunduk, jemarinya saling meremas satu sama lain gelisah."Kenapa? Kok jadi sedih banget? Di dalam tadi kamu dimarahi lagi?" Elvaro meraih tangan Yara, mencoba menenangkan.Yara menoleh pelan. Sorot matanya tampak letih, seperti sudah terlalu sering menghadapi hal yang sama. "Kurang lebih begitu."Elvaro menghela napas, menatapnya dengan iba. "Kamu coba tenang dulu, ya. Mungkin cuma salah paham."Yara tersenyum miring, getir. "Sudahlah, Mas. Papa memang nggak butuh aku. Ada Meysa yang selalu jadi anak emas."Elvaro tak langsung menjawab. Ia hanya menatap Yara lama, seakan ingin meyakinkan gadis itu bahwa ia tidak sendirian. "Ada aku sekarang. Kamu aman. Kita langsung pulang, ya?"Yara mengangguk pelan.Mobil melaju. Yara hanya menatap lampu-lampu jalan yang berkelebat, tapi pikirannya tak benar-benar di sana. Kepala dan dadanya masih penuh dengan ucapan papanya yang menohok."Kamu nggak mau mampir beli sesuatu dulu?"
Last Updated: 2025-10-15
Chapter: Bab. 26
Yara menarik napas dalam-dalam. Sekilas, terdengar bunyi detak jantungnya sendiri yang mengalahkan suara lalu lintas di luar. Turun dari mobil mendadak terasa berat. Kilasan ingatan—bentakan, kata-kata tajam, tudingan tanpa jeda—berkelebat begitu saja. Jemarinya refleks meremas rok.“Kenapa, hmm?” Elvaro mencondongkan tubuh, satu tangannya terulur mengusap bahu Yara dengan lembut. Sesekali ia melirik rumah dua lantai di depan mereka. “Turunlah. Aku akan menunggu di sini.”Tatapan Yara yang semula terpaku pada rumah, kini bergeser ke wajah Elvaro. Ada ragu yang membayang di mata gadis itu.“Aku…,” suaranya tercekat di tenggorokan.“It’s okay,” potong Elvaro lembut. “Seenggaknya, kamu sudah mencoba menunjukkan itikad baik. Walau bagaimanapun juga… Pak Shandy tetap papamu, Yara.”Yara mengembuskan napas keras-keras, berusaha menstabilkan dadanya yang naik turun. Tangannya meraih tangan Elvaro dan menggenggamnya erat, seolah dari genggaman itu ia menarik keberanian.“Tungguin aku ya,” pin
Last Updated: 2025-10-15
Chapter: Bab. 25
Ponsel Yara berdenting. Nama Meysa muncul di layar. Ia meraihnya dengan malas.Meysa: Kak, Papa sakit.Yara menarik napas panjang. Kepalanya mendadak berat, nyeri seperti ditarik dari belakang. Kenapa harus sekarang? Kenapa setelah semua perlakuan itu, dia baru ingat aku ada?Air mata turun tanpa aba-aba. Rasanya perih. Bukan karena berita sakit itu—tapi karena rasa tak dianggap yang sudah lama mengendap.“Papa selalu mengungkit Mama,” bisiknya lirih. “Bilang Mama pembangkang… padahal Papa yang paling jahat.”Genggamannya pada selimut menegang. Ponsel masih menyala, chat dari Meysa tak berbalas. Yara tak berniat menuliskan satu kata pun.Klek.Refleks, Yara menyeka wajah saat pintu kamar terbuka.“Kamu sudah bangun?” suara dalam itu milik Elvaro. Ia masuk dengan nampan berisi makanan.Senyum Yara perlahan muncul. “Bawa apaan, Mas?”“Sop buntut, nasi, sama perkedel kentang.” Elvaro duduk di tepi ranjang, sedikit membungkuk agar wajahnya sejajar dengan Yara. “Aku masak sendiri. Kamu pas
Last Updated: 2025-10-14
Bukan Pernikahan Kontrak Biasa

Bukan Pernikahan Kontrak Biasa

Demi melunasi hutang keluarga, papa dan mama tirinya memaksa Kinara untuk menikahi seorang pria paruh baya mesum. Kinara pun memilih kabur. Sayangnya, dia ditabrak sebuah mobil. Saat Kinara pikir akan mati, dia justru terkejut ketika menemukan dirinya terbangun di kamar Keny–seorang salesman yang juga mantan kekasih Kinara. Waktu itu, Kinara terpaksa memutuskan Keny karena ancaman sang mama tiri yang ingin membunuh pria tersebut. Namun, pria di hadapannya ini mengaku bahwa dirinya bukanlah Keny, melainkan Kenzo–CEO Wirawan Company. Belum sempat memproses semuanya, Kinara kembali dikejutkan pada penawaran Kenzo. Pria itu tiba-tiba menawarkan bantuan untuk membalaskan dendam Kinara pada mama tirinya. Di sisi lain, Kenzo meminta meminta bantuan Kinara untuk menjadi “istri kontraknya” demi keberhasilan bisnis yang sedang pria itu jalankan. Kinara–yang tak punya pilihan–pun menerimanya. Sayangnya, Kinara tak tahu bahwa Kenzo sebenarnya Keny–pria yang mencintai dan juga membencinya. Bagaimana kisah keduanya? Apakah kesalahpahaman di antara keduanya dapat berakhir? Atau, justru kisah mereka berdua yang berakhir selamanya?
Read
Chapter: Bab. 43 Tidak Tenang
Sinar mentari menerobos masuk, mengusik tidur nyenyak seorang Kenzo Wirawan. Mata lebar pria tampan itu mengerjab, sembari meraba sisi ranjang yang kosong.Menyadari itu, Kenzo lantas bangun dan mengedarkan pandangan. Mencari sosok Kinara.“Sayang!” panggilnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.Tak ada siapapun di toilet, Kenzo memutuskan untuk turun. Ia menebak, jika Kinara berada di dapur seperti biasa untuk menyiapkan sarapan.“Ana, di mana Kinara?” tanya Kenzo saat melihat ART-nya membawa gagang pel menuju ke ruang kerja.“Tadi ada di taman, Tuan. Menyiram tanaman. Tapi, tadi ada kurir yang nganter paket. Non—“ Ana menggangtung kalimatnya, karena Kenzo sudah berlari dengan menuruni anak tangga.Kenzo berlari menuju ke teras rumah, mencari keberadaan Kinara, lantas ke pos satpam, karena di depan tidak ada sosok istrinya itu.Rasa takut menghantui Kenzo. Mengingat Dirga kini sudah mulai berani.“Di mana Kinara?” tanya kenzo kepada satpam dengan napas ngos-ngosan.“Tadi ke s
Last Updated: 2024-07-01
Chapter: Bab. 43 Rencana Bulan Madu
“Ternyata Dirga tidak bisa dianggap remeh. Dia terus mengungkit itu. Padahal dia sudah gue kasih posisi yang baik menjadi asisten, tetapi masih melunjak.”Kenzo membuang paket berisikan foto-foto beberapa tahun yang diambil Dirga, saat Kenzo menjadi Keny.Kenzo melirik benda itu di tempat sampah. Ia takut Kinara akan menemukannya. Sehingga, ia memilih untuk membakarnya di halaman belakang, mumpung Kinara masih mandi.“Tuan, apa itu?” tanya Anna yang baru saja pulang dari supermarket.“Bukan apa-apa.Sampah yang tidak berguna.”Mendengar jawaban bosnya yang datar, Anna tahu, mood Kenzo sedang tidak baik-baik saja. Ia memilih pergi dari pada menjdi sasaran amukan dari bosnya itu.Merasa semua sudah melebur menjadi debu, Kenzo memilih untuk masuk, tetapi matanya melebar dengan perasaan was was saat melihat Kinara yang berdiri di ambang pintu.“Na-nara? Sejak kapan kamu di situ?”“Kamu kenapa tegang gitu, Mas? Paketnya isinya apaan?” Kinara mengerutkan dahi.Kini Kenzo yang kelabakan. Bahk
Last Updated: 2024-06-30
Chapter: Bab. 42 Mengulur Waktu
“Ada apa? Kenapa kamu nangis? Apa aku buat salah?”Kinara menggelengkan kepala. Tersenyum tipis untuk tidak membuat suaminya semakin panik. “Aku baik-baik saja.”Kinara memeluk Kenzo, menenggelamkan wajahnya di dada bidang Kenzo. Seolah pria itu adalah Keny. Meski ini salah, setidaknya dengan ini ia bisa mengucapkan kata maaf. Begitu banyak penderitaan yang suah ia berikan kepada mantan kekasihnya itu. Meski itu tidak akan mudah bagi Keny bisa memberikan maaf kepadanya yang begitu jahat.Kinara berpikir, jika ia adalah wanita terjahat di dunia ini. Meski menahan air matanya untuk tidak luruh, bulir bening it uterus menetes.Hal ini membuat Kenzo semakin panik.“Nara, ada apa ini?”“Aku kangen banget sama kamu, Mas. Aku hanya ingin seperti ini.” Kinara mengeratkan pelukannya. Seakan takut ini akan berakhir.“I-iya, ta-taoi kenapa harus nangis? Aku jadi takut, Nara.”Kinara justru menggelengkan kepalanya. Mulutnya terkunci, namun hatinya bergemuruh. Entah mengapa ia hanya ingin menumpah
Last Updated: 2024-06-29
Chapter: Bab. 41 De Javu
Kinara berencana untuk membuatkan kue untuk Kenzo. Selama ini, ia melihat suaminya begitu lahap memakan makanan yang ia buat.Cheese cake caramel menjadi pilihat Kinara saat ini. Ia tak tahu banyak mengenai makanan kesukaan Kenzo.Tidak, kue itu adalah kesukaan Keny. Kinara memejamkan mata, karena terlalu ceroboh.“Nona, daging ayam ini apa akan dimasak nanti?”“Tolong masukkan itu ke dalam freezer saja, Mbak Ana. Mbak Ana bisa langsung beli dagingnya di super market. Biar saya sendiri yang melanjutkan ini.” Kinara kembali mengaduk adonan kuenya.“Baik, Nona. Saya akan mencari iga sapinya sekarang juga.” Ana mengulas senyuman. Ia meraih tas belanjaannya, lantas pergi dari dapur.Hanya Kinara seorang yang di sana dengan bahan-bahan untuk membuat cheese cake untuk suaminya.Kinara berlonjak, saat ada yang memeluknya dari belakang. Ia lantas menoleh ke belakang, rasa takutnya menghilang saat melihat senyuman Kenzo.“Aku pikir siapa? Tiba-tiba meluk begitu. Kamu bikin aku horor.”Kenzo me
Last Updated: 2024-06-28
Chapter: Bab. 40 Jangan Tinggalkan Aku
“Kamu adalah yang terbaik.” Kinara memeluk Kenzo dengan erat, sesekali wanita cantik itu menghidu wangi mawar pemberian suaminya. Bahkan wanginya saja mampu menggetarkan hati.“Kamu yang tersayang. Bahkan kamu lebih indahh dari mawar itu, Kinara.” Kenzo memejamkan mata, menikmati kesempatan seperti ini. Di mana ia bisa libur dan menghabiskan waktu bersama seharian bersama Kinara.“Bagus, Pak Keny!”Buru-buru Kinara melerai pelukannya. Ia menoleh pada Dirga yang baru saja datang dengan senyuman sinis dan tepuk tangannya.“Apa maksud Anda?” Kinara merasa bingung dengan sebutan itu.Dirga tengah menyeringai. “Suamimu itu penipu, Kinara! Harusnya kamu bersamaku. Dia adalah Keny. Mantan kekasihmu yang kamu buang dulu. Tujuannya menikahimu adalah demi untuk balas dendam. Setelah kamu menyerahkan semuanya, dia akan menyampakkanya seperti sampah. Kamu lihat ini.” Dirga menunjukkan selembar kertas.Sebuah gambar lukisan Kinara dan Keny. Gambar itu diambil setahun setelah mereka pacaran dulu. Sa
Last Updated: 2024-06-26
Chapter: Bab. 39 Kamu yang Terpenting
Kinara tidak habis pikir dengan Kenzo. Suaminya itu benar-benar diluar dugaannya. Ia hanya menitip beberapa benag wol dengan warna putih dan hitam. Namun, suaminya itu membeli satu kardus dengan berbagai warna.“Mas, kamu berlebihan gak sih?” Kinara sampai geleng-geleng kepala.“Ya dari pada salah, kan? Saya juga lupa kamu minta warna apa. Lagian, dengan berbagai warna ini, kamu bisa membuat kreasi yang berbeda-beda, bukan?”“Tapi ini pemborosan, Mas. Pasti kamu—““Ini enggak seberapa, Sayang.” Kenzo duduk di sebelah istrinya itu, lalu mengeluarkan isi dalam tas kartonnya. “Ini buat kamu. Sudah saya isi dengan nomor baru.”Kinara mengeryitkan dahi. “Untuk apa kamu beliin aku ponsel lagi, Mas?”Kenzo tengah memilih kalimat yang tepat, ia menggaruk pelipisnya, masih terlihat bingung, hal itu membuat Kinara semakin penasaran dan meletakkan rajutannya di atas meja.“Ini aku beli karena model terbaru. Banyak diskon juga. Aku dapat vocernya langsung soalnya. Sayang kan kalau enggak diambil.
Last Updated: 2024-06-25
You may also like
Mesin Pencetak Uang untuk Ibu
Mesin Pencetak Uang untuk Ibu
Romansa · Nursholehah
2.2K views
Mengejar Cinta Alisa
Mengejar Cinta Alisa
Romansa · Leni Nuryani
2.2K views
Imperfect love
Imperfect love
Romansa · Rindu u
2.2K views
ROSES
ROSES
Romansa · FRUSERR/FRNR00150
2.2K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status