Chapter: Bab 62Beberapa jam setelah tindakan medis.Jingga masih belum sadar. Di sampingnya ada Putra yang sedang menunggunya dengan kecemasan masih menghantuinya.Meski dokter sudah mengatakan kalau Jingga dan calon anaknya selamat, tetap saja melihat istrinya belum sadar juga, Putra merasa khawatir. Apalagi melihat wajah Jingga yang pucat, semakin membuatnya khawatir. Sementara Jingga. Dia masih berada di dalam alam tak sadar saat detak mesin monitor terdengar samar di telinganya. Ada bau antiseptik yang menusuk hidung, membuat kesadarannya perlahan kembali. Cahaya putih dari langit-langit rumah sakit menyilaukan matanya saat ia membuka kelopak matanya yang berat.Sekujur tubuhnya lemas, seolah baru kembali dari tempat gelap yang nyaris menelannya bulat-bulat."Aku dimana?" Bisik Jingga, serak. Masih belum sadar sepenuhnya dan belum menyadari apa yang terjadi. Mendengar bisikan Jingga, Putra yang duduk sambil melamun sambil memegang tangan Jingga, tersadar dari lamunannya. Segera menatap wajaah
Last Updated: 2025-08-14
Chapter: Bab 61Malam ini dengan tergesa-gesa Putra menaiki motornya yang sejak siang dia parkirkan di basemen apartemen Keysha. Karena dia merasa terlambat pulang. Dan takut Jingga marah. Sebenarnya Putra sudah berniat pulang lebih cepat hari ini. Pikirannya terus dipenuhi sosok Jingga yang sedang hamil muda. Kehamilan Jingga belum genap tiga bulan, dan ia tahu betul betapa sensitifnya masa-masa awal ini. Tapi hari ini… Azriel berulang tahun yang keempat. Dan anak kecil itu merengek ingin ditemani sampai malam. "Daddy. Ini kan ulang tahun Azil. Masa Daddy mau cepat pergi ninggalin Azil?" Protes Azriel saat melihat Putra bersiap-siap ingin pulang. "Tapi Daddy ada kerjaan, Sayang. Daddy harus pergi." Putra berusaha membujuk Azriel. "Tidak mau! Pokoknya Daddy harus do sini sampai Azil bobo." Azriel keras kepala."Jangan begitu, Azriel. Daddy banyak sekali kerjaan di luaran sana. Azriel ditemani mommy saja ya." Keysha berusaha ikut membujuk. Putra memang selalu merayakan ulang tahun Azriel setiap t
Last Updated: 2025-08-13
Chapter: Bab 60ApartemenJam 17.30 WIBJingga baru saja tiba di depan lobi apartemen. Dengan langkah gontai, dia melangkah masuk ke dalam. Matanya sembab, merah, jelas menandakan bahwa ia habis menangis sepanjang perjalanan. Kepalanya tertunduk, seperti tak ingin bertemu tatapan siapa pun.Tanpa berhenti, Jingga langsung menuju pintu lift. Ia menekan tombol menuju lantai lima, tempat unit apartemennya bersama Putra berada. Pintu lift tertutup. Jingga berdiri diam, menatap kosong ke arah pintu. Pikirannya berputar kacau, tak tahu harus memercayai apa dan siapa.Ting!Suara bel lift berbunyi. Pintu terbuka perlahan, memperlihatkan ruang lift yang kosong.Dengan langkah berat, Jingga masuk ke dalam. Ia menyandarkan tubuhnya pada dinding lift, memejamkan mata sejenak, mencoba menahan tangisnya. Namun hatinya terlalu sesak. Air matanya kembali jatuh, satu per satu, tanpa bisa dicegah.Saat pintu lift hampir tertutup kembali, sebuah tangan cepat menahan. Seorang pria masuk. Ia mengenakan topi hitam dan ma
Last Updated: 2025-08-12
Chapter: Bab 59Azriel yang sedang bermain mobil-mobilan, mengangkat wajahnya. Tanpa sengaja melihat Putra. Dia langsung berdiri dan tersenyum. Sambil berlari, dia berseru,"Daddyyyy!" Seketika Jingga menoleh ke arah yang dituju Azriel. Dan langsung terkejut,"Dia????" Jingga terdiam sejenak. Merasa familiar dengan sosok jangkung yang di hampiri Azriel. "Dia?" Jingga kembali menyebut kata dia sambil melihat ke arah Keysha. "Dia Daddy nya Azriel?" Namun Keysha menggeleng. "Bukan. Dia bukan Daddy nya Azriel. Dia Mas Hendrik. Pengawal papa yang biasa diam-diam mengikuti kami. "Tapi Azriel memanggilnya Daddy?" "Entahlah. Kenapa Azriel memanggilnya Daddy," jawab Keysha, mengangkat bahunya. Jingga pun terdiam sambil menatap pria yang dipanggil Hendrik itu. Sementara Azriel. Dia berlari ke arah Putra tadi berdiri. Yang kini sudah digantikan oleh Hendrik. "Azriel! Sini sama Om!" Ucap Hendrik sambil merentangkan tangannya ke arah Azriel. "Tidak mau. Azil mau sama Daddy," tolak Azriel. Tidak mau mene
Last Updated: 2025-08-11
Chapter: Bab 58"Kamu ada hubungan khusus dengan Pak Adrian?" Tanya Jingga, hat-hati saat dirinya sedang mengerjakan tugas dibantu Yani. "Iya. Kenapa? Kamu pasti iri ya? Hh. Makanya jangan sok suci dan sok jual mahal. Pakai pilih-pilih segala. Akhirnya dapat tukang ojek," jawab Yani, selalu saja bersikap judes dan menghina Jingga, setiap ada kesempatan. Jingga hanya tersenyum. Telinganya sudah kebal mendengar julidan mulut Yani. "Enggak juga. Buat apa itu. Walaupun tukang ojek asal kamu tahu mas Putra itu selalu membuat aku bahagia. Dia memperlakukan aku baik sekali." Jingga memuji Putra, suaminya."Ya jelas baik lah. Dia kan cuma tukang ojek. Kamu sekretaris perusahaan besar. Kalau enggak baik, bisa didepak dia. Di luaran sana, mana ada sekretaris mau menikah dengan tukang ojek." Yani masih dengan mulut pedasnya. Tidak pernah bosan menghina Jingga dan Putra. Jingga tetap tersenyum meskipun dalam hati, ia sedikit perih mendengar perkataan Yani yang terus saja meremehkan Putra. Tapi satu hal yang
Last Updated: 2025-08-10
Chapter: Bab 57Hari terus berlalu. Tanpa terasa sudah dua bulan Adrian menjabat sebagai CEO baru di perusahaan Sagara Grup.Walaupun belum disahkan di depan karyawan dan belum dikenalkan kepada klien perusahaan tersebut oleh Hendrawan, namun kedudukan Adrian sudah seperti CEO yang sudah dilantik. Segala keputusan Adrian, mutlak wajib di laksanakan. Sementara Jingga. Masih tetap menjadi sekretaris Adrian. Meski dalam keadaan hamil muda, dia masih tetap bekerja seperti biasa. Hanya saja entah kenapa Jingga merasa sejak mengetahui kalau dirinya hamil, Adrian seperti tidak memberikan pekerjaan yang terlalu berat pada Jingga. Jingga merasa Adrian mengurangi beban pekerjaannya. "Pak. Walaupun saya hamil, tapi insyaallah saya sehat. Jadi bapak jangan sungkan saat memberikan pekerjaan kepada saya." Protes Jingga saat Adrian hanya memberikan pekerjaan ringan kepadanya. "Tidak bisa, Jingga. Saya paling tidak bisa memberikan pekerjaan yang berat-berat kepada orang hamil. Takut terjadi apa-apa sama ibu dan c
Last Updated: 2025-08-09
Chapter: KEKESALAN KEANDRAKeandra baru saja tiba di kantornya pada jam sembilan pagi. Waktu yang terbilang terlalu siang untuk jadwal masuk kantor. Dengan menenteng tas kerjanya, Keandra berjalan memasuki lobby perusahaan. Langsung menghampiri lift khusus petinggi perusahaan. Sesampainya di sana, dia segera berjalan menuju ruangannya. "Selamat pagi Pak," suara merdu serta senyuman manis, segera menyapa rungu dan netra Keandra. Menyambut sang pemimpin baru di kantor itu. Keandra tidak membalas sapaan sang sekretaris. Hanya menatap sekilas dengan tatapan datar tanpa senyum dan tanpa kata. Sesuai dengan karakternya yang dingin dan datar. Selanjutnya dia masuk ruangannya. Baru saja Keandra mendudukkan bokongnya di kursi. Tiba-tiba pintu ruangannya diketuk seseorang dari luar. "Masuk!" perintah Kean dari dalam. Tak berselang lama, pintu terbuka. terlihat Azka datang dengan sebuah amplop putih di tangannya. Azka meletakkan surat itu di meja. Tepat di depan Keandra yang duduk di singgasananya.
Last Updated: 2025-01-12
Chapter: RESIGNDengan mata yang masih mengantuk, Anes terpaksa bangun sangat pagi. Turun dari kasurnya ingin segera ke kamar mandi. Ingin segera membersihkan tubuhnya agar segera pergi ke kantor sebelum karyawan lainnya datang. Kalau saja dia tidak sedang ada rencana, malas rasanya dia harus pergi ke kantor. Apalagi perginya sampai pagi-pagi sekali. Dia masih ingin tidur setelah semalaman tidak bisa tidur karena memikirkan Jeffan, kekasihnya. dan dia baru bisa tidur jam dua pagi. Hari ini Anes berencana mengundurkan diri dari kantor Sagara. Mengingat perusahaan itu kini dipimpin dan dikuasai makhluk jelmaan iblis yang menakutkan dan sangat dibencinya. siapa lagi kalau bukan Keandra Sagara. "Aku harus tiba di kantor sebelum semua orang datang. Aku juga akan membuat surat pengunduran diriku serta menyimpannya secara diam-diam di meja Pak Azka," gumam Anes, memikirkan rencananya. "Aku harus bisa keluar dari kantor sebelum si manusia iblis itu tiba duluan. Aku tidak ingin bertemu dia lagi. Bahkan sam
Last Updated: 2024-03-30
Chapter: MERASA TERPURUK Anes menghempaskan tubuhnya ke atas kasur kamar apartemennya. Dia baru saja pulang setelah menyelamatkan diri dari pengejaran Kean. Matanya menatap kosong langit-langit kamar. Tubuhnya bergetar. Menahan kesakitan di hatinya. Saat bayangan itu kembali terlintas. Bayangan kelam yang ditorehkan laki-laki jelmaan iblis bernama Keandra. Yang merupakan anak dari kakak iparnya, Arsen Sagara. Tanpa terasa air matanya mengalir. Membayangkan bagaimana masa depan yang akan dilaluinya nanti. Jeffan Ajendra. Tiba-tiba wajah pemilik nama itu terlintas di pikiran Anes. Nama laki-laki yang telah mengisi hatinya selama tiga tahun terakhir ini. Dialah Jeffan Ajendra. Kekasih Anes yang telah resmi menjadi tunangannya. Enam bulan lagi Jeffan berniat menikahi Anes. Setelah pulang dari London. Selesai menamatkan S2nya. Hati Anes kembali berdesir hebat. Kebingungan melanda dirinya. Apa yang harus dia katakan pada kekasihnya tentang tragedi itu. Apa yang akan terjadi di malam pertama jika pernikahan i
Last Updated: 2024-03-27
Chapter: LARI DARI KEJARANAnes semakin panik. Dengan tubuh yang gemetar, Anes memalingkan wajahnya ke belakang. “Mau ke mana kamu?”Seorang laki-laki sedang menatap heran kepada Anes saat melihat wajah Anes yang panik dan pucat. “Pak Azka? Syukurlah. Saya kira dia,” Jawab Anes, sedikit lega karena ternyata dia adalah Azka. Kepala bagian HRD.. Walaupun tak urung dia memperhatikan sekeliling. Takut Kean mengejarnya. “Dia? Dia siapa?” Azka bingung dan penasaran. Anes hendak menjawab. Namun dari arah kejauhan dia melihat sosok yang dibenci dan ditakuti sedang berjalan menuju ke arahnya dengan wajah dinginnya dan tatapan menusuknya. Dia adalah Keandra. Laki-laki yang tadi ditendang nya. “Bukan siapa-siapa. Maaf Pak, saya pergi,” Pamit Anes. Tidak peduli dengan pertanyaan Azka. Buru-buru mengeluarkan kunci mobil dari tasnya yang kebetulan sudah ketemu. Anes memasukkan kunci ke lubang yang ada di pintu mobil. Tangannya terlihat masih gemetar dengan wajah yang kembali pucat. “Nes! Sebenarnya kamu mau ke mana? K
Last Updated: 2024-03-27
Chapter: BERTEMU KEMBALI"Kau?" Keandra kaget. Tidak menyangka Anes yang dimaksud Azka adalah Anes yang itu. Wanita yang pernah disekap nya selama dua hari tiga malam. Sedangkan Anes. gadis itu melengos. Membuang tatapannya ke arah lain saat tanpa sengaja beradu tatap dengan Keandra. Anes yang sudah menduganya dari suaranya tadi, tidak ingin membalas tatapan Keandra yang dingin dan tajam menusuk. "Anda sudah mengenal Anes sebelumnya, Tuan?" tanya Azka, mengerutkan dahinya melihat siluet wajah Keandra saat bertatapan dengan Anes. Tersadar dari terpaku nya, Keandra segera menguasai keadaan. "Tidak. Aku tidak mengenalnya. Bahkan bertemu pun baru sekarang," bantah Keandra, bohong. 'Hh! Dasar pembohong! bagaimana dia bisa bilang kalau kami baru bertemu sekarang? Padahal dia sudah meninggalkan noda di tubuhku yang takkan pernah bisa terhapus selamanya.' batin Anes, diam-diam mendengkus kesal. "Oh. Saya pikir Anda mengenal Anes," ucap Azka, menganggukkan kepalanya. Kemudian, "Anes! Kamu boleh kembali bekerja,"
Last Updated: 2024-03-24
Chapter: BERUSAHA KUATPagi ini Anes sudah rapih. Bersiap ingin pergi ke kantor. Terhitung sudah lima hari dia tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas. Kalau perusahaan itu bukan milik kakak iparnya, Arsen Sagara. Sudah pasti dia akan dipecat dari perusahaan. Anes memang sudah lima hari tidak masuk kerja. Tiga hari pertama karena ia disekap oleh Kiandra. Sedangkan dua hari selanjutnya, dia masih trauma dengan penculikan itu. Anes mengurung diri di apartemennya selama dua hari. ingin menenangkan diri. Sekarang setelah hatinya cukup tenang, dia baru berani pergi ke kantor lagi. Tidak mungkin dia terus libur dari kerjanya. Mentang-mentang dia adik ipar pemilik perusahaan. ***“Selamat pagi, Anes. Yang baru pulang healing. Asyiknya.” Erika, sahabat Vanya satu kantor langsung menyambut kedatangan Anes. Memeluk erat sahabat satu-satunya di kantor itu. Tempat dirinya berkeluh kesah selama ini. Terutama tentang kesedihannya karena penyakit yang diderita kakaknya saat ini. “Healing?” Anes mengerutkan keningny
Last Updated: 2023-07-04