author-banner
Lavinka
Lavinka
Author

Novels by Lavinka

Ok, Aku Nyerah Bos!

Ok, Aku Nyerah Bos!

Jika aku disuruh memilih antara menjadi istri Bos atau resign? Maka aku lebih memilih resign. Percuma gaji gede, tapi selalu makan hati mulu. Yakinlah itu hanya ucapan omong kosong seorang Naina Kayla Putri semata. Karena kenyataannya, aku tetap bekerja di perusahaan yang sama dengan bos yang arogan, dingin, suka memerintah, dan masih banyak kejelekan lainnya. Akan tetapi, Gartama Wirasesa ini adalah makhluk yang paling tampan dan hot di kantor, bahkan banyak karyawati rela menjadi antri hanya untuk sekadar melihat wajah rupawannya. Intinya, aku ... Naina tidak akan terperdaya oleh pesona Gartama titik!
Read
Chapter: Bab 121. End
“Mama! Di mana kaos Abang?”“Huwaa! Abang kenapa buang dasi Nina?”Suara teriakan dan tangisan mengawali pagiku hari ini. Astaga! Kepalaku hampir pecah mengurus dua bocil kesayangan Tama. Setiap hari, bahkan setiap pagi telingaku hampir berdengung mendengar teriakan duo kembar itu.Itu sebenarnya anak siapa, sih? Sumpah berisik banget.“Mah, gak usah dumel dalam hati, deh! Buruan bantu Abang cariin kaos kaki!” Teriakan dari dalam kamar anak pertamaku kembali terdengar. Aku menghela napas. Tangan yang sedang memegang spatula rasanya sudah gatal ingin melempar benda tersebut. Namun, jika teringat bagaimana aku mengandung, melahirkan, dan menyusui, semua amarahku langsung luruh.Berganti menjadi rasa sayang. “Mama lagi masak, Abang,” balasku berteriak. Berharap Nino mau mengerti akan kesibukan mamanya juga.Ya, Nina dan Nino adalah anakku dan Mas Tama. Mereka kini sudah besar, bahkan sudah belajar di sekolah swasta, kelas 2. Usia mereka 8 tahun dan sedang aktif-aktifnya. Jadi, ibunya ju
Last Updated: 2024-05-14
Chapter: Bab 120. Menyambut Kelahiran Penerus Wirasesa
Masa kehamilan adalah masa di mana semua para ibu harus bekerja extra untuk menjaga diri serta calon jabang bayi di dalam kandungan. Dia tidak boleh stres, tidak boleh makan makanannya yang terlalu manis, atau pedas, dan masih banyak pantangan lainnya.Seperti yang sedang kurasakan sekarang. Pada trimester pertama dan kedua, aku tak begitu banyak keluhan. Namun, ketika trimester akhir, aku jadi sulit tidur, tidak leluasa bergerak, bahkan ketika bangun tidur pun kesulitan bangun.Oh my God. Ini jelas sangat menyiksa. Namun, tidak semua ibu hamil buruk, kok. Ada kalanya aku merasa menjadi orang yang spesial, yaitu ketika semua keluarga memberikan apa pun yang aku inginkan. Dari perhatian hingga semua kasih sayang tercurah untukku.I’m so happy.Kini di usia kehamilanku yang sudah mencapai 37 minggu, perutku sudah beberapa kali mengalami yang namanya kontraksi palsu. Aku sedikit ada cerita. Waktu itu, pada saat pertama kali mengalami kontraksi palsu, aku sampai heboh dan memanggil Mas T
Last Updated: 2024-05-12
Chapter: Bab 119. Kunjungan
“Ya, aku memang gila karena dirimu. Jadi, jangan pernah bermain-main denganku! Mengerti!”Aku terkikik, mengangguk sambil menangkupkan kedua tangan dengan menundukkan kepala sebagai tanda menyerah. “Ok, aku takut dikutuk eh kamu, Sayang. Jadi, kita akhiri inis emua sebelum merembet ke mana-mana!”“Nah, gitu, dong! Itu baru istri Gratama Wirasesa.” Senyumnya culas. Perdebatan kecil itu pun berakhir dengan kemenangan Mas Tama. Lebih tepatnya aku yang mengalah.Astaga, random banget emang itu calon bapak satu. Dia pikir manusia bisa memilih? Jelas tidak. Takdir itu sudah diatur oleh Tuhan. Jodoh, rezeki, anak, hidup, dan mati seseorang semua hanyalah Tuhan yang tahu. Jadi, daripada perdebatan kami tak selesai, akhirnya aku mengalah. “Mas, kita telpon kakek, yuk!”“Ah, benar. Sebentar, biar aku ambilkan ponselmu.”Aku menunggu dengan kaki selonjor yang digoyang-goyang, lucu. Apalagi sandal bulu dengan kepala boneka kelinci yang besar semakin membuat gak henti memainkannya.Mas Tama data
Last Updated: 2024-05-11
Chapter: Bab 118. Dikutuk Suami
Setelah aku mengusir Mas Tama, aku tidak mendengar suara apa pun lagi. Aku pikir, dia pergi dan lebih memilih mementingkan egonya. Tanpa sadar, aku mendengkus dan menitikkan air mata.Bodoh.Akan tetapi, aku langsung menghentikan tanganku yang hendak mengusap mata. Mataku mengerjap ketika merasakan sisi ranjang di belakang punggungku bergerak. Aku sedikit berjengit kala kepalaku diangkat olehnya.Akan tetapi, yang membuat bibirku tak bisa menahan senyum adalah saat tangan Mas Tama dijadikan bantalan untuk kepalaku. Semua emosi yang sempat mengisi relung hatiku seketika luruh. Digantikan oleh rasa hangat dan nyaman di mana darahku berdesir mendapati perhatian-perhatian kecil itu. Aku tetapi, aku tetap bergeming. Tak mengatakan apa-apa, walau kini tubuhku sudah ditarik untuk didekap erat olehnya. Bibir bagian bawahku seketika turun. Ragu, antara ingin tetap diam, atau bicara padanya.“Maaf, Naina,” bisiknya tepat di sisi telingaku.Aku melipat bibir ke dalam, menunggu kelanjutan ucapa
Last Updated: 2024-05-09
Chapter: Bab 117. UGD
Sebuah kecelakaan baru saja terjadi. Mobil yang kami tumpangi ditabrak oleh mobil yang lawan arah. “Ada apa ini?” Mas Tama keluar dari mobil untuk mengecek kondisi di luar.Sementara diriku hendak menyusul dan membuka pintu, tetapi mulutku langsung merintih kesakitan sambil memegang bagian perut. “Arkh, kenapa sakit sekali?” tanyaku bingung.Aku menarik napas, membuangnya lewat mulut, berusaha untuk menetralisir rasa sakit itu. Namun, hal itu sama sekali tidak membantu. Perutku terasa melilit, seperti diaduk-aduk hingga membuat keringat mulai keluar dari pori-pori kulitku.“M-mas,” panggilku tertatih. Aku mendongak, menatap Mas Tama dari kaca jendela. Dia sedang berdebat di luar. Aku kembali menunduk, memelukku perutku sendiri. Rasanya, aku ingin meraung dan menangis sejadi-jadinya. Ini benar-benar sakit sekali.“Nona.”Kepalaku mendongak saat mendengar bunyi pintu dibuka dan ditutup dari depan. Jack–supir pribadi Mas Tama– masuk untuk mengecek keadaanku. “Nona? Nona kenapa?” Wajah
Last Updated: 2024-05-08
Chapter: Bab 116. Kecelakaan
"Bagaimana, Dok?” tanya Mas Tama tak sabar.Aku sendiri baru saja duduk di kursi samping Mas Tama, setelah dokter memeriksa perutku. Entah cream apa yang digunakan karena terasa dingin di kulit perutku. Tangan kami saling bertaut satu sama lain di bawah meja. Aku yakin Mas Tama juga merasakan apa yang sedang kurasakan. “Sebentar, yah!” Dokter bernama Karina tersenyum sambil menulis sesuatu di kertas catatan milikku. Untuk sementara waktu, kami semua dilingkupi keheningan hingga perasaan gugup dan juga deg-degan begitu terasa. Dokter Karina sendiri tetap santai di kursinya dan jujur aku kesal.Dia tak tahu saja jika sekarang jantungku dugun-dugun gak jelas, kayak lagi nungguin Mas Tama nyatain cinta sama aku. Jadi, please, deh, Dok! Gak usah bikin anak orang mati penasaran.“Dok,” panggil Mas Tama sekali lagi.Aku melirik Mas Tama yang juga sudah tak sabar menunggu hasil pemeriksaan. Aku menepuk punggung tangannya dan mengusapnya lembut. Dia lalu mengangguk, tersenyum kecil sambil m
Last Updated: 2024-05-08
Mengejar Cinta Nona WO

Mengejar Cinta Nona WO

Menjadi wedding organizer berarti aku--Irene-- harus bisa menghadapi klien cerewet, ibu-ibu perfeksionis, sampai kejadian tak terduga dengan senyum manis dan sepatu hak tinggi. Tapi, tidak ada yang mempersiapkanku untuk Gasan Ishaaq, pria 32 tahun yang selalu membuatku.....
Read
Chapter: Bab 56
“Aduh, itu minyaknya buat dua wajan, bukan satu!” sahut Nino dari ruang makan sambil ketawa ngakak.“Aku cuma disuruh jagain! Bukan disuruh jadi chef!” seru Rara, panik sambil kipas-kipas asap.Aku yang baru buka pintu kamar langsung mengernyit. “Ya ampun, kalian bikin villa ini kayak ajang MasterChef edisi gagal.”“Pagi juga, Bos,” sahut Nia, muncul dari arah luar sambil bawa kopi. “Mau teh, kopi, atau dengerin Pras ngamuk-ngamuk sambil masak?”“Aku pilih kopi dan sedikit drama,” jawabku nyengir.Pras melongok dari dapur, nenteng spatula seperti senjata. “Lo tau nggak, Mbak Ren, gue cuma mau bikin telur orak-arik. Tapi, nih bocah-bocah kayaknya lagi bikin bencana nasional!”Aku tertawa keras, lalu berbalik masuk dapur. Aroma mentega dan roti panggang langsung menyambut, bercampur dengan pemandangan yang jujur saja membuat hatiku menghangat dalam sekejap.Gasan berdiri di dekat kompor, mengenakan celemek pinjaman yang jelas terlalu besar untuk tubuhnya. Salah satu talinya bahkan nyari
Last Updated: 2025-08-20
Chapter: Bab 55
Permainan selesai dengan tawa yang masih bersisa, terutama karena Nino dipaksa nyanyi dangdut di atas meja makan. Satu per satu akhirnya bubar. Namun, ada yang lanjut karaoke, ada juga yang udah ngorok di bean bag.Aku sendiri memilih keluar sebentar ke teras belakang, jujur aku butuh udara. Udara dingin Lembang langsung menyapa, membuat pipiku memerah. Aku menarik hoodie lebih rapat sambil menatap kolam renang yang berkilat kena lampu taman.Nggak lama, suara pintu geser terdengar. Aku menoleh, dan tentu saja dia.“Boleh ikut?” suara Gasan pelan, senyum tipis di wajahnya.Aku cuma mengangguk, pura-pura sibuk meniup uap dari gelas cokelat panas. Padahal, jantungku udah ribut sendiri.Dia duduk di kursi sebelahku, sengaja agak dekat. “Dingin nggak?” tanyanya.“Lumayan,” jawabku singkat.Tanpa banyak kata, dia buka hoodie yang dipakainya dan menaruh di bahuku. Refleks aku protes, “Eh, lo sendiri nanti kedinginan!”Gasan hanya nyengir. “Nggak papa. Gue bukan Dilan yang akan membiarkan pa
Last Updated: 2025-08-19
Chapter: Bab 54
"Gue kasih sempaknya Patrick!""Dih, najis!" teriak kami semua.***Hari H.Jam tujuh pagi kami udah kumpul di halaman kantor. Beberapa bawa bantal leher, beberapa lain bawa roti sobek isi sosis buat sarapan dadakan. Cuaca cerah, dan suasana penuh tawa.“Guys, udah siap jadi rombongan paling heboh di Lembang?” teriak Nino dari jendela mobil.“YEAAAH!” semua sahut kompak, disusul klakson panjang dari Nia yang nyetir di mobil depan.Perjalanan dimulai. Sepanjang jalan tol, mobil penuh dengan obrolan, nyanyi bareng lagu 90-an, dan jokes receh yang bikin perut keram. Di satu titik, playlist masuk ke lagu nostalgia boyband dan Nino langsung nyanyi falsetto, disambut gelak tawa satu mobil.Sementara itu, aku duduk di bangku tengah, kepala bersandar ke jendela, sesekali melihat ke luar dan tersenyum kecil. Rasanya udah lama nggak selega ini.Menjelang siang, kami sampai di villa. Udara Lembang yang sejuk langsung menyambut, dan suara jangkrik samar-samar jadi backsound alami.“Gue klaim kama
Last Updated: 2025-08-18
Chapter: Bab 53
“Oke. Gini aja. Rendi, kamu tetap siapin plan B buat dekor baru. Pakai furnitur besi dan kayu, lighting-nya kita upgrade biar tetap hangat. Anya, kontak vendor tanaman buat opsi kaktus mini dan sukulen, kalau dia mau yang hidup tapi tetap cocok dengan industrial vibe. Nia, bantu sounding ke klien, dan bilang kita akan kasih mockup visual dalam 48 jam.” Nia langsung mengacungkan jempol. “Siap, Jenderal.” Rendi dan Anya saling pandang, lalu mengangguk. “Oke, kita gerak sekarang.” Saat mereka keluar dari ruangan, aku sempat mendengar Nia berbisik, “Gila ya, tuh orang, baru habis ‘perang dunia’, tapi otaknya tetap nyala.” Aku cuma tersenyum kecil dan mengetuk meja pelan, mencoba mengembalikan fokus. Dunia kerja nggak pernah nunggu mood kita stabil. Tapi, justru di tengah riuh inilah, aku merasa masih berfungsi. Dan untuk hari ini, itu cukup. Pantry sore itu sepi. Hanya ada suara mesin kopi yang bergemuruh dan denting sendok dari cangkir yang baru saja kuseduh. Aku berdiri menyandar d
Last Updated: 2025-08-17
Chapter: Bab 52
Bukan Rio.“Ya, saya sendiri. Ini siapa ya?”“Aku Rino. Adiknya Rio.”Aku terdiam. Nama itu samar-samar pernah disebut, tapi aku belum pernah benar-benar berinteraksi dengannya. Bahkan, waktu aku dan Rio masih bersama, dia lebih sering cerita soal keluarganya yang lain.“Maaf ganggu malam-malam. Tapi, aku pikir kamu harus tahu.”“Harus tahu apa?”“Bang Rio, dia udah beberapa kali nemenin ayah Mbak Irene kontrol, iya. Tapi, dia juga udah mulai sering tidur di rumah sakit. Bahkan, kemarin dia batal operasi karena nungguin ayah Mbak.”Deg.Aku menggigit bibir bawah. “Maksud kamu?”“Aku gak tahu pasti apa yang dia rencanakan. Tapi, aku rasa dia gak sepenuhnya lepasin kamu, Mbak. Dan, kalau kamu sekarang dekat sama orang lain, kamu harus hati-hati. Bukan, karena Bang Rio jahat, melainkan karena dia masih nganggep Mbak adalah satu-satunya penyesalan yang gak bisa dia perbaiki.”Aku menutup mata. Napasku sedikit tertahan.“Terima kasih sudah ngasih tahu,” kataku pelan. “Tapi, Rio tahu kamu h
Last Updated: 2025-08-16
Chapter: Bab 51
“WOY, CEO kesayangan bangsa! Dicari ke mana-mana, ternyata malah gumpet di sini!”Aku menoleh, terkejut dengan kedatangan tiga laki-laki masuk ke dalam carlfe sambil bercanda. Aku mengenali mereka sebagai Devan, Lingga, dan Fadil.Gasan mendesah kecil sambil nyengir, lalu berdiri, salaman ala sahabat yang sudah lama tak bertemu. “Gue pikir kalian masih di coworking space!”“Kita udah selesai dari tadi, terus Dion bilang lo ngilang. Ya kita ikutin jejak digital lo, dong,” jawab si Gavin sambil menunjuk ponselnya.Aku tersenyum kecil, mencoba menyembunyikan rasa kikuk. Gasan melirik ke arahku, lalu kembali ke teman-temannya. “Ren, lo masih inget sama mereka, kan?"Tiba-tiba dunia jadi sunyi sejenak. Tiga pasang mata langsung pindah fokus ke aku. Fadil langsung menyikut Gasan pelan.“Loh, cewek lo ganti sekarang, Gas?”“Yang mana?” sahut Gasan cepat, terlihat takut. "Lo jangan bikin huru-hara, deh!"“Oh, apa gue yang salah?” gumam si Fadil.Aku menahan tawa. “Tenang aja. Gue gak tahu kal
Last Updated: 2025-08-12
ISTRI KESAYANGAN OM BARA

ISTRI KESAYANGAN OM BARA

Tisa Ratu Ayu (19 tahun) dipaksa menikah dengan seorang pria berusia 35 tahun bernama Bara Langit Sanjaya. Namun, siapa sangka jika adik Bara--Danandra Langit Sanjaya -- juga mempunyai perasaan yang sama terhadap Tisa. Bara berniat menyingkirkan adiknya, tetapi kedatangan masa lalunya dalam kehidupan pernikahan bersama Tisa menjadikan konflik yang tidak pernah ada akhirnya. Lantas, sanggupkan Tisa bertahan dalam pernikahan yang penuh dengan intrik itu?
Read
Chapter: Bab 47. Kembali
“Bagaimana ini?” Pada saat Tisa kebingungan, dia lalu menemukan pengawal pribadinya. Dia pun melambaikan tangannya ke arah Ricky.Tanpa disuruh dia kali, pemuda yang bernama Ricky itu berjalan ke arahnya dan menunduk hormat. “Ada yang bisa saya bantu, Nona?”“Bisa tolong kamu bawa Basta dulu? Saya ada urusan,” beritahunya.Ricky yang memang mengenal jelas siapa pria yang kini tengah memeluk kaki Nona Mudanya mengangguk patuh. “Baik, Nona.” Setelah Basta dibawa pergi oleh Ricky, Tisa pun memegang bahu yang ternyata bergetar milik suaminya. Dia yang sudah sangat merindukan suaminya tentu merasa bersedih dan tidak tega. “Bangunlah, Mas, sebaiknya kita cari tempat untuk bicara!” putus Tisa kemudian. Tisa kurang nyaman jika harus menjadi perhatian banyak orang. Bara mengangguk, lalu berdiri. Dia langsung membawa tangan mereka dalam satu tautan hangat yang sudah sekian lama tak dia daoatkan. “Biarkan begini ya, Sayang?” tanyanya den
Last Updated: 2024-10-16
Chapter: Bab 46. Terungkap
“Arghh!” Tiba-tiba, Bara merasa sakit di bagian perut. Dia meringis sambil meremas baju bagian bawah dengan badan membungkuk. “Yah, ndak papa?” Panggilan cadel dan sedikit tak jelas, serta usapan di bagian punggung membuat Bara menengadahkan wajahnya sambil menahan sakit. Dengan terengah, ia memaksakan bibirnya tersenyum ketika menemukan ekspresi cemas di wajah batita tersebut. “Makasih, Sayang. Karena kamu, Om sudah jauh lebih baik,” kilahnya tak ingin membuat khawatir. Dia lalu menegakkan badan kemudian mengusap puncak kepala Basta. Biarlah dia yang sakit, tanpa perlu ada yang tahu sebenarnya.“Ndak!” Basta menggelengnkeras kepala. “Yah, Atit?” Wajah anak kecil masih saja khawatir. “Acuk, yu, Yah … alem!” ajaknya kemudian.Bara sempat tidak mengerti maksud ucapan Basta. Namun, dia sadar ketika tangannya terus ditarik oleh anak kecil tersebut. “Apa kamu mengajak Om masuk ke dalam?” tanyanya bodoh.“Hem! Cuk, yuk, Ya
Last Updated: 2024-10-15
Chapter: Bab 45. Penyesalan
“Jika boleh meminta, Bara ingin mengejarnya. Tapi, Bara juga gak mau egois, Yah!” Pria itu tampak merenung.“Ckckck! Pantas saja menantuku milih kabur daripada tetap bertahan denganmu,” cibir Sanjaya pada anaknya.“Yah!” Bara terlihat merengek.Sanjaya menghela napas, lalu menepuk bahu sang anak. “Apa kau tahu jika Tisa itu sangat mencintaimu?”Bara mengangguk ragu. “Entahlah, Yah.”Sanjaya yang gemas pada Bara lalu menempeleng kepala putranya. “Badan besar, umur tua, emang gak menjamin,” cibirnya pedas, “intinya, kamu itu terlalu banyak berpikir yang tidak-tidak tentangnya. Sampai kau melupakan hal yang sesungguhnya, Nak!”“Jadi, maksud Ayah, prasangka Bara selama ini salah?”“Hem. Jadi, kau akan tetapi diam saja? Atau, kamu emang gak mau kembali pada menantuku?” Sanjaya menatap putranya dengan serius.Bara menggeleng. Tekadnya sekarang makin kuat untuk tetap mendapatkan kata maaf dari Tisa. “Bara akan mel
Last Updated: 2024-10-14
Chapter: Bab 44. Mengantar Nyawa
“Sayang, kamu di mana? Aku kangen sama kamu!” Bara menatap pigura foto pernikahan mereka dengan tatapan merindu. Badannya juga tak sesegar dulu, bahkan dia menjadi malas hanya sekedar memotong jambang. Semenjak empat tahun lalu, tepatnya ketika sang istri kabur dari rumah Dia memutuskan untuk tinggal di apartemen, sendirian. Semua dilakukan untuk ketenangan hati serta batinnya. Jika di rumah, kepalanya penuh.“Pulanglah, Baby! Aku minta maaf karena sudah bodoh melukai gadis yang benar-benar tulus mencintaiku. Mungkin jika saat itu aku tidak termakan kecemburuanku, mendengarkan dulu penjelasan mu, kamu pasti masih berada di sisiku,” gumamnya seorang diri.Kini, dia menyesal, sangat-sangat menyesal. Andai bisa memutar waktu, Bara tidak ingin gegabah dan mencari tahu dulu tentang mereka berdua. Bukan malah main tuduh dan mabuk hingga melampiaskan kekesalannya pada hal yang salah.Akan tetapi, nasi sudah menjadi bubur. Sanjaya bahkan sampai menghajar
Last Updated: 2024-10-13
Chapter: Bab 43. Kabur
Tisa merasa gelisah di tempat tidurnya. Berkali-kali dia berusaha untuk memejamkan mata, tetapi selalu tidak bisa. Akhirnya, dia menyerah dan menatap jam dinding di mana sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Namun, sisi ranjang di sampingnya belum juga terisi.“Sebenarnya kamu ke mana, sih, Mas? Kenapa kamu belum pulang juga? Apa karena kamu masih kesal kepadaku?” Wajahnya berubah sendu dan tidak bersemangat. Dalam kegelisahannya, dia duduk sambil bersandar. Tisa ingin menyusul sang suami, tetapi dia tidak tahu keberadaan Bara. Telepon pun sedari tadi tidak diangkat. Membuat hatinya semakin was-was, takut terjadi apa-apa dengan sang suami. “Tapi, aku juga nggak bisa hanya berdiam diri seperti ini terus,” katanya sambil berpikir keras. “Iya, aku harus cari Mas Bara kemanapun dia berada!” Tekadnya kuat. Gadis itu pun bangun dari ranjang untuk mengganti piyamanya dengan celana jeans, serta kaos pendek yang dilapisi dengan jaket. Dia bukan gadi
Last Updated: 2024-10-12
Chapter: Bab 42. Keributan
“Apa-apaan bocah itu?” Bara hendak turun, tetapi tangannya langsung mengepal karena melihat si pemuda dengan sekonyong-konyong menarik tubuh Tisa ke dalam pelukan. “Bajigur!”Wajah Bara langsung melengos dan tidak mau menatap ke arah dua muda-mudi itu. Dia mengepalkan tangan karena kecewa pada sang istri. Tidak semestinya Tisa bermesraan dengan orang lain. Apalagi, ada dirinya sekarang.“Tuan, Nona sedang ke sini,” beritahu si supir.“Hem.”Badan memilih diam saja ketika pintu geser terbuka bahkan suara pekikan dari sang istri pun tidak diindahkan. Bayangan ketika sang istri berpelukan dengan pria lain membuat emosinya mendidih. “Mas Bara beneran jemput Tisa?” Suara bernada riang itu langsung menembus gendang telinga Bara. “Makasih, Mas,” sambungnya sambil memeluknya. Akan tetapi, Bara tidak membalas pelukan sang istri. Dia justru terlihat cuek dan lebih memilih untuk melihat tabnya. “Aku kan emang udah janji untuk menjemputmu. Jadi, aku pasti datang,” jawabnya sambil lalu.Sepertin
Last Updated: 2024-10-11
Skandal Panas: Dari Musuh, Jadi Butuh

Skandal Panas: Dari Musuh, Jadi Butuh

Amalthea adalah seorang CEO di perusahaan ternama. Dia dan Edrick memutuskan untuk segera menikah beberapa bulan lagi. Namun, siapa sangka jika niatan itu harus gagal karena sebuah kejadian nahas menimpa Ama. Ama dijebak oleh kakak tirinya--Karina-- dengan diberi obat perangsang ke dalam minumannya. Malam itu pun, Ama menghabiskan malam panjang di sebuah hotel bersama Orion Setiawan, seorang CEO juga. Ternyata, ada seseorang yang menyusup dan mengambil gambar Ama dan Orion, lalu disebarkan ke publik. Lalu, bagaimana nasib Ama sekarang? Diputuskan, atau tetap bersama dengan Edrick?
Read
Chapter: Bab 116
Deru mesin itu makin jelas, bercampur dengan suara hujan yang menampar atap seng tetangga. Lampu depan mobil menerobos gelapnya jalan, menyapu genangan air yang berkilat diterpa petir. Ama menggenggam lengan Mama makin erat, tubuhnya sedikit gemetar. “Mas Rion… itu Mas, kan, Ma?” suaranya lirih, penuh harap bercampur rasa sakit. Mama menoleh cepat. “Iya, itu mobil Orion!” katanya lega, meski wajahnya tetap tegang. Mobil berhenti mendadak di depan rumah, ban menyibak air hingga memercik ke sisi jalan. Orion berlari keluar, jas kerjanya basah diguyur hujan, napasnya memburu. “Sayang!” panggilnya panik, setengah berteriak. Ama menoleh, wajahnya pucat, keringat dan sisa air mata bercampur di pipinya. Begitu Orion sampai, ia langsung meraih tubuh istrinya, menopangnya dengan kedua tangan. “Aku di sini, Sayang. Aku di sini.” “Mas, ini sakitnya makin sering.” Ama berbisik, suaranya pecah. Orion menatapnya lekat, lalu beralih pada Mama. “Kita harus ke rumah sakit sekarang!” Mam
Last Updated: 2025-08-16
Chapter: Bab 115. Palsu atau Asli?
Langkah cepat terdengar dari arah dapur. Mama Ama muncul dengan wajah panik, masih memegang lap piring di tangannya.“Ada apa, Nak?”Ama mencoba bicara, tetapi napasnya masih berat. “Perut kayak ditarik, Mah. Dua kali, makin kencang.”Mama langsung mendekat, membimbing Ama duduk kembali di sofa. “Coba tarik napas pelan, buang perlahan gitu. Kita tenang dulu, ya. Air putihnya mana?”Ama menggeleng, matanya masih menyipit menahan sensasi itu. “Masih di dapur.”Mama bangkit, mengambil segelas air lalu kembali dengan langkah tergesa. “Minum dulu. Ini bisa saja kontraksi palsu, dokter kan bilang begitu. Tapi, kita pantau. Kalau makin sering, kita langsung ke rumah sakit.”Ama mencoba meneguk sedikit air. Rasa tegang mulai bercampur dengan gelombang cemas yang merayap di dadanya. Tangannya mencari-cari ponsel di meja. “Aku, telepon Mas Orion aja.”Mama menatapnya ragu. “Masih kerja, kan?”“Aku nggak peduli.” Jemari Ama bergerak cepat menekan tombol panggil.Di sisi lain, Orion baru saja kel
Last Updated: 2025-08-14
Chapter: Bab 114. Kontraksi
Amalthea menghentikan gerakan sendoknya. Tatapannya berpindah ke wajah Orion yang terlihat serius, berbeda dari senyum santainya beberapa menit lalu. “Iri? Maksud kamu apa?”Orion menghela napas, lalu meraih jemari istrinya di atas meja. “Aku cuma, takut kamu membandingkan. Pernikahan kita dulu kan jauh dari kata megah. Apalagi, waktu itu, keadaan kita, ya, kamu tahu sendiri.”Waktu itu memang bukan pernikahan impian. Segala sesuatunya terjadi tiba-tiba, di tengah hiruk-pikuk kabar miring yang memaksa mereka menikah untuk meredam gosip. Bukan tanpa cinta, melainkan jelas bukan awal yang mulus.Amalthea tersenyum tipis, lalu menggeleng. “Mas, aku nggak pernah iri. Aku malah kasihan sama mereka kalau harus mikirin ribetnya pesta segede ini. Lagian,” ia menatap Orion lekat-lekat, “yang aku mau dari awal cuma kamu. Bukan pelaminan, bukan pesta, bukan gaun putih panjang.”Orion terdiam. Rasanya hatinya mencair mendengar ucapan itu. “Kamu serius?”“Serius banget.” Amalthea menyuap sisa cake
Last Updated: 2025-08-14
Chapter: Bab 113. Iri?
Farah memukul lengan Kirun. “Cium, noh, tembok!” Setelah itu, dia pun berlalu pergi meninggalkan calon suaminya di teras. “Yah, Calon Bojo! Kok, lananganmu ditinggal, sih?” Kirun memanggil Farah.“Ora urus!” Bibir wanita itu tak berhenti mengulas senyum. “Jadi, aku sekarang udah mau jadi istri? Kyaaa, aku jadi gak sabar nunggu hari itu tiba!”Farah tak menggubris Kirun di belakang yang sedang memandangnya. Hatinya tengah berbunga-bunga juga malu secara bersamaan. Bagaimana tidak? Orang yang disukai akhirnya melamar. “Amal, aku mau nikah!” Farah berteriak tertahan di depan pintu utama. Namun, wajah itu langsung berubah biasa saja ketika tiba di ruang tamu. Kirun sudah menyusul dan kini duduk di samping ayah dan ibunya. Memandang Farah yang terus mengacuhkan dirinya. Namun, ia tidak marah, justru tersenyum senang karena lamaran keduanya berhasil.“Jadi, kita langsung cari hari bagusnya aja bagaimana, Pak, Bu?” Orang tua Kirun segera berseloroh seolah tak sabar untuk menikahkan anak m
Last Updated: 2024-09-03
Chapter: Bab 112. Pilih Kamu, iya kamu
“Saya berniat melamar anak Bapak dan Ibu,” jeda Leo sambil menunjuk sopan ke arah Farah.Farah membelalak. Tangannya menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi kaget luar biasa. “Melamar saya?”“Iya, Far,” jawab Leo, “sudah lama aku menyimpan perasaan ke kamu. Sekarang, aku ingin melamarmu untuk menjadi pendamping hidupku, dan ibu dari anak-anakku kelak.”Adik Kirun yang perempuan berbisik kepada kakaknya. “Saingan lo pejabat, Bang. Yakin lo masih punya kesempatan?” Kirun sempat insecure melihat lelaki di sampingnya. Leo bahkan datang seorang diri tanpa bala bantuan seperti dirinya untuk melamar seorang wanita. Rivalnya yang terlalu percaya diri, atau dirinya seorang pengecut. Apalagi, saingan kali ini bukan kaleng-kaleng, pejabat negara langsung. Apa dia tidak kalah telak? Jelas, kekayaan yang dimiliki olehnya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Leo.Haruskah Kirun menyerah?“Berisik lo, Dek!” timpal Kirun, “ setidaknya gue yakin, kalau Farah itu ada rasa sama gue.”“Percaya diri
Last Updated: 2024-09-01
Chapter: Bab 111. Dua Sekaligus
“Ada yang harus kulakukan. Ya, aku harus memberi makan kucing!” seru Farah cepat.“Loh, sejak kapan Farah punya kucing?” Kirun menggaruk belakang kepalanya. “Eh, apa jangan-jangan dia mau ngehindar lagi dari gue?”Lelaki itu terduduk di kursi dengan lemas. Tubuhnya mendongak, menatap langit cerah yang seolah tengah mengejeknya. “Ya Allah, apa ini adalah karma buat gue yang udah buat hati banyak wanita di luar sana tersakiti? Jika memang benar, Engkau berhasil, Tuhan!”Kirun menepuk bagian dadanya. “Di sini sakit banget, Ya Allah!” Di dalam sana kini tengah menangisi nasibnya yang begitu malang. Ditinggal Farah iya, bahkan ditolak lamarannya sudah dirasakan langsung olehnya dari seorang perempuan yang ia cintai.Sungguh sial sekali nasib percintaan Kirun. Jika dulu, ia begitu masa bodoh dengan para perempuan. Kini, ia seolah bisa melihat dirinya sendiri dari sikap Farah padanya.“Nasib punya muka pas-pasan, tapi ini semua takdir Tuhan.” Bibir Kirun kini menyenandungkan sebuah lagu yan
Last Updated: 2024-08-29
You may also like
Kisah Pewaris Milyader
Kisah Pewaris Milyader
Romansa · Aku Ingin Makan Daging
1.2M views
Dikira Miskin Saat Pulang Kampung
Dikira Miskin Saat Pulang Kampung
Romansa · rafanalfa6819
1.2M views
Membalas Kesombongan Mantan
Membalas Kesombongan Mantan
Romansa · Pena_yuni
1.1M views
Setelah Lima Tahun
Setelah Lima Tahun
Romansa · Lis Susanawati
1.1M views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status