author-banner
NH_berkah
Author

Nobela ni NH_berkah

Batalnya Pernikahan Sang CEO

Batalnya Pernikahan Sang CEO

"Aku tidak butuh tanggung jawabmu dengan pernikahan, Bastian. Tapi cukup kau bayarkan utang ibuku pada pamanku!" "Apa kamu gadis yang bodoh? Bukankah dengan pernikahan kamu bisa meminta segalanya? Coba pikirkan!" ucap seorang pria di depannya. degh! Nara tersadar. Benar yang dikatakan Bastian pria di hadapannya ini. Dengan pernikahan, dia bisa meminta apapun yang ia inginkan. Terlebih lagi, Bastian adalah pemilik hotel tempatnya bekerja. Tapi.... "Tapi aku bukan cewek matre, Bastian. Jangan samakan aku dengan yang lain." "Aku bukan mereka!" tegaskan Nara. "Jika alasanmu tidak ingin menikah sebab takut disangka matre, lalu apa dengan pernyataan ini, apa kamu bisa mengelaknya?" "Pernyataan apa maksudmu?" "Maaf, kamu sudah ternoda. Apa dengan keadaanmu seperti ini kamu masih punya harga diri untuk minta dinikahi pria lain? Coba pikirkan sekali lagi!" Nara terdiam. Perkataan Bastian seperti penghinaan tersendiri untuknya. walau kenyataannya memang benar seperti itu. "Kurang ajar kamu Bastian! Kamu pria bren**ek! Baj**gan! Kamu sudah tega merenggut semua masa depanku." umpat Nara sangking kesalnya tapi tak bisa berbuat apa-apa. "Jadi bagaimana, setuju dengan tawaranku atau...?" >> Hai kak, ikuti kisah Nara dan Bastian sampai selesai ya. terimakasih <<
Basahin
Chapter: bab 12 (BPSC)
Melihat pesan dari Bastian, lagi-lagi Nara menghela napas pasrah. Ternyata benar dugaannya tadi, jika semua ini adalah ulah Bastian suami sirinya itu, bukan Bara sang asisten."291025." Gumam Nara saat menekan tombol pasword kamar Bastian."Eh, kok tidak bisa?" Nara bingung, seingat dia, itu benar angkanya."Duh, gimana ini? Berapa yang benar ya, angkanya?" Ucap Nara mulai mengingatnya baik-baik."281025, duh, kok salah lagi, sih? Gimana dong?""Jika diulang terus, bakalan aman gak ya? Kena blokir gak ya, itu password nya?" Nara mulai cemas. Takut ketidaktahuannya ini akan jadi masalah."Coba lagi deh, bismillah," ucapnya sambil menekan angka-angka yang ada di tombol pintu tersebut."Yah ... gagal lagi. Gimana ini?" Nara mulai putus asa. Kakinya sudah capek berdiri lama di sana."Padahal seingat aku, itu benar deh, pasword nya. Kenapa masih gagal terus, ya? Ingat banget kalau depannya itu awalannya angka dua, lalu ada sepuluh dan angka dua limanya,""Kenapa masih salah? Kira-kira, di
Huling Na-update: 2025-12-07
Chapter: bab 11 (BPSC)
Tepat selesai Nara melaksanakan sholat dhuhur saat jam istirahat tiba, dia melihat pesan dari Bastian yang lagi-lagi harus membuatnya menghembuskan nafas berat.Ada aja kelakuan yang dilakukan dia untuknya. Selalu menganggu jam kerja dan cari-cari alasan agar bisa bertemu.Entah apa maunya Bastian ini, Nara sendiri juga bingung. Toh tidak ada hal penting yang harus dibicarakan, kenapa minta selalu pengen ketemu. Kan aneh? Pikir Nara.Cukup ingin tahu saja isi pesan itu, Nara mengabaikannya. Tidak ada niatan buatnya untuk membalas pesan tersebut yang isinya hanya untuk, menyuruhnya datang mengantar makan siang buat Bastian. Nara ogah, tidak mau bertemu Bastian lagi.Segera melipat mukena dan sajadah yang sudah digunakannya, Nara keluar dari ruang ibadah atau mushalla mini yang tersedia di hotel tersebut. Khusus untuk para karyawan yang tempatnya ada di belakang."Nara, apa kamu sudah selesai?" Tanya Hana yang baru saja datang."Sudah Han, kenapa?""Pak Bara tadi mencari mu." Ucap Hana
Huling Na-update: 2025-12-05
Chapter: bab 10 (BPSC)
Tepat selesai Nara menutup pintu kamar Bastian, dirinya terkejut saat mendapati sosok Bella dan Hana temannya tak jauh dari tempatnya berdiri.Nara gugup, namun sebisa mungkin dirinya berusaha untuk terlihat baik-baik saja dan seperti tak terjadi apa-apa sebelumnya."Em-mbak Bella?!" Nara menyapanya lebih dulu.Tak langsung menjawab, Bella justru mengamati seluruh penampilan Nara dari kaki hingga ujung kepala. Entah apa yang sedang dicari dan dipikirnya."Kenapa mbak? Apa ada yang salah?" Nara yang tak nyaman langsung bertanya."Apa kamu dari dalam kamar calon suamiku?" Bella bertanya dengan nada jijik saat melihat Nara yang notabennya adalah karyawan hotel ini. Yang dia anggap, tidak selevel dengannya.Dari segi kekayaan, Nara emang kalah jauh dari kehidupan Bella. Bella orang berada, glamor, sementara dirinya, orang tak punya dan juga hidup sebatang kara. Tidak seperti Bella yang masih memiliki keluarga lengkap juga hidup berkelimang harta dari orang tuanya. Level mereka berbeda.N
Huling Na-update: 2025-11-27
Chapter: bab 9 (BPSC)
Di parkiran hotel, Nara yang dipaksa oleh Bastian untuk berangkat kerja bersama sejak dari rumah tadi akhirnya mau tak mau harus mengikuti inginnya. Tapi, benar saja seperti kekhawatirannya tadi, Nara bingung setelah melihat situasi yang ada ditempat parkiran mobil ini. Melihat ke sana kemari, dia berkata, ... "Kalau seperti ini, bagaimana caraku buat turun pak? Semua mata pasti akan tertuju pada mobil ini." Tanyanya pelan. "Turun saja, tidak akan ada orang yang melihatmu." Bastian menjawab santai setelah ia pastikan sendiri jika semuanya akan aman untuk istri sirinya itu turun dan masuk ke dalam. Tapi Nara, masih ragu saat akan membuka pintu mobil tersebut. Dia takut saat kakinya menginjakkan lantai tiba-tiba saja ada anak-anak hotel yang memergokinya dengan Bastian. Bisa kacau semuanya nanti. Walaupun status dirinya adalah istri siri, tetep saja buat Nara itu bukan ikatan yang sakral dan melegakan. Sebab belum tercatat di mata negara. "Nara?" Panggil Bastian saat Nara tak kunj
Huling Na-update: 2025-11-23
Chapter: bab 8 (BPSC)
Pagi...Seperti biasa, Nara selalu bangun jam 4.40 menit agar tak terlambat datang bekerja.Mandi, hal pertama yang ia lakukan setelah bangun dari tidurnya. Dia juga masih mendapati Bastian tertidur pulas di atas kasur yang sama dengannya saat bangun tadi.Kasihan ... Tapi mau bagaimana lagi, semua itu inginnya sendiri. Bukan paksaan darinya apalagi rayuannya (Nara)."Astaghfirullah!!" Nara terkejut saat dirinya tiba-tiba saja mendapati Bastian yang sudah terduduk tegap di atas kasurnya."Bas-bastian?""Ka-pan kamu bangun?" Nara seketika bertanya. Takut jika Bastian sempat mengintipnya saat mandi tadi."Aku baru saja bangun setelah mendengar gemericik air dari belakang." Jawab Bastian jujur. Matanya pun, masih sangat berat untuk dibuka."Baru saja, atau sudah beberapa menit yang lalu?" Tanya Nara lagi yang masih kurang puas dengan jawaban Bastian."Baru. Baru juga duduk dan kamu sudah datang kemari." Jawabnya."Tidak berbohong 'kan?""Tidak Nara ... Aku berkata jujur. Jika kamu tidak
Huling Na-update: 2025-11-19
Chapter: bab 7 (BPSC)
"Aku tidak akan mati sebelum punya anak 12 darimu, Nara. Asal kau tidak curang meracuniku malam ini." Menghela nafasnya panjang, Nara berkata, "Aku tidak sesadis itu, Bastian. Jika aku mau, aku sudah mem**nuhmu malam itu juga." Sahutnya sarkas. "Berarti, rasa belas kasihmu besar terhadapku." Bastian melambung tinggi berbunga-bunga hatinya mendengar penuturan Nara barusan. "Tidak juga. Itu hal wajar terhadap sesama ciptaan Tuhan yang maha Esa. Jangan berlebihan." Nara mematahkan semangat Bastian seketika itu juga. Membuat Bastian menghela nafas berat dan sabar. "Huh, ku kira...?" keluhnya. "Makanlah, keburu dingin nanti." Titah Nara mulai melahap nasi goreng yang baru saja dimasaknya. Duduk berhadapan, dia tak peduli dengan Bastian di depannya. Jika dia doyan silahkan dimakan, jika tidak terserah. Yang penting perutnya kenyang. "Masakanmu enak ... Kenapa gak daftar jadi koki saja di hotelku?" "Aku tidak ahli. Jika banyak permintaan, aku bisa keteteran saat membuatnya. R
Huling Na-update: 2025-11-15
Maaari mong magustuhan
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status