Nikah Pengganti: Suamiku Adalah Kuadriliuner

Nikah Pengganti: Suamiku Adalah Kuadriliuner

By:  Sungai Kecil  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
14 ratings
365Chapters
27.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Menggantikan kakaknya menikah dengan seorang preman kampung, hidup miskin meralat.Tak disangka, sang suaminya itu ternyata seorang konglomerat misterius dengan kekuasaan besar."Tidak mungkin ... tidak mungkin," Sinta menyangkalnya, lalu berlari kembali ke rumah petak mereka. Dia memeluk suaminya dan bertanya, "Mereka bilang kamu adalah Tuan Hidayat, benarkah itu?"Sang suami mengelus-elus rambutnya dan berkata, "Orang itu hanya mirip denganku saja."Sinta mengeluh, "Orang itu jahat sekali, ngaku-ngaku aku istrinya. Suamiku, ayo tonjok dia!"Besoknya, Tuan Dani Hidayat muncul dengan hidung memar, muka babak belur, tersenyum polos."Tuan Dani, kenapa ini ...?"Tuan Dani menyunggingkan bibirnya dan berkata, "Istriku memintanya, aku mesti turuti."

View More
Nikah Pengganti: Suamiku Adalah Kuadriliuner Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Klif Goncalves
ceritanya seru banget
2024-01-23 01:44:30
0
user avatar
Buat Akun
ditunggu" kug masih gk ada lanjutannya ya??
2024-01-15 21:25:34
0
user avatar
Watie Piee
Episode sampai 204 jer ke?
2023-10-26 09:04:47
0
user avatar
Any Anthika
Buku ini sangat bagus.
2023-10-25 23:20:15
0
user avatar
Biyah Madhi
terlalu rumit
2023-10-22 21:12:40
0
user avatar
Irma Sebatik
mantul .......sekali thor
2023-09-23 05:53:06
0
user avatar
Irma Sebatik
teyus Thor...️...️...
2023-09-23 05:52:25
0
user avatar
Freddy Kurniawan
nice story..
2023-09-20 07:59:08
0
user avatar
Dwi Andri
bagus ceritanya menarik
2023-09-14 22:49:46
0
user avatar
Irma Sebatik
bagus thor teyus....
2023-09-13 14:54:17
0
user avatar
Irma Sebatik
mantul Thor love
2023-09-12 15:39:54
0
user avatar
Rara Dwiana
lanjut tor alur cerita nya sangat bagus tor
2023-09-10 01:54:53
0
user avatar
Irma Sebatik
seruuuuuuuuuuuuuu thooooor
2023-09-09 20:00:31
1
user avatar
Norhikmah
lanjut ka ..tanggu ni lagi seru bacanya
2023-09-06 12:09:05
0
365 Chapters
Bab 1 Sudah Malam
"Sudah malam, tidurlah."Suara pria yang rendah dan nyaman didengar itu membuat Sinta Wijoyo tersadar dari lamunannya. Begitu dia memandang, matanya langsung bertemu dengan sepasang mata dengan pupil berwarna hitam gelap, mata itu terlihat seperti dipenuhi dengan emosi yang tidak dapat ditebak Sinta.Sinta dengan gugup mengangkat ekor gaunnya, hatinya berdebar-debar cepat.Dari sejak masuk ke kamar ini, Sinta sudah duduk di tepi ranjang, dia duduk dengan posisi seperti ini untuk waktu yang lama, bahkan tulang belakangnya pun sudah terasa kaku, tetapi gaun pengantin yang dia pakai, masih belum diganti juga. Sampai si pria selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, Sinta baru menyadari kalau malam ini, dia akan menghabiskan malam pertamanya bersama pria yang ada di depannya ini.Akan tetapi, Sinta tidak tahu harus bagaimana melewatkan malam pertama bersama pria yang baru saja sah menjadi suaminya ini, apalagi dia sebenarnya hanyalah pengantin pengganti.Dengan identitasnya sebagai anak d
Read more
Bab 2 Impas
Kepala Sinta benar-benar kosong.Dia merasakan dada yang panas, menekan di punggungnya, mendengar suara detak jantung yang berdebar keras. Pria yang berada di atasnya itu memeluknya erat sekali. Sinta mencoba mengambil napas yang dalam, tetapi kedua kaki dan tangannya masih terjepit kaku, dia bahkan tidak dapat bergerak sedikit pun.Tangan pria itu tiba-tiba berhenti."Kamu tahu siapa aku, 'kan?"Sinta terkejut.Apa yang ingin si pria katakan adalah, sekarang dia sudah menjadi suaminya Sinta. Ini adalah malam pertama mereka, hubungan suami istri seperti ini adalah hal yang wajar-wajar saja.Namun, Sinta malah benar-benar menjawab pertanyaannya dengan jawaban yang terasa kaku, "Aku tahu ... kamu adalah Dani Setyawangsa."Matanya sedikit menyipit dan sudut bibirnya menyungging naik.Dani Setyawangsa ... ah, sayang sekali wanita ini hanya tahu nama ini.Sayangnya, dia sama sekali bukan Dani Setyawangsa.Wanita ini juga bukanlah Santi Wijoyo.Sebenarnya, saat Sinta masuk, dia sudah tahu ka
Read more
Bab 3 Hidangan Pertama Pasca Menikah
Sinta mengenakan sehelai pakaian dan pergi ke halaman, dia menemukan Dani sedang berolah raga pagi.Pria itu bertelanjang dada mengangkat dumbbels silih berganti dengan kedua tangannya. Sekujur tubuhnya penuh dengan otot-otot kekar itu, saat diterpa sinar mentari pagi, dia terlihat seperti dewa matahari yang turun dari khayangan. Wajah mungil Sinta sedikit terasa hangat, dia menyapa Dani dengan lembut, "Pagi sekali!" Dani Setyawangsa berbalik dan meliriknya dengan pandangan datar.Sinta menatap ke sekeliling dan melihat kalau halaman rumah ini tidak besar dan agak berantakan. Penuh dengan barang-barang seperti karung pasir, sarung tinju, pentungan baseball, dumbbells dan lain-lain yang tergeletak begitu saja di tanah. Sinta merasa kurang nyaman, dia tidak berani mencetuskan apakah rumor yang beredar itu nyata atau tidak, tetapi Dani pasti sering terlibat dalam perkelahian.Sinta tidak tahu bagaimana temperamen pria ini?Konon katanya pria yang ada di lingkungan ini agak kasar, mereka
Read more
Bab 4 Kamu Harus Berlutut
"Aku sudah mencucinya!" Sinta buru-buru mengatakannya dengan cepat, "Aku jamin semuanya bersih, tidak akan bermasalah!""Oh, jadi kau mencucinya?" Pegawai toko itu tertawa sinis, "Nona, kamu hanya sewa untuk satu hari. Kenapa kamu mencucinya? Kamu menyewanya untuk hari pernikahanmu, bukan untuk memakainya di peternakan, 'kan?"Wajah Sinta tidak cukup tebal, begitu dibilang seperti itu oleh Si Pegawai Toko, wajah mungil Sinta pun memerah seperti kepiting rebus.Di hari pernikahannya, situasi pada saat itu memang tidak lebih baik dari pada ke peternakan. Diguyur hujan deras, dia berjalan melewati jalan pedesaan yang becek dan berlumpur. Gaun pengantin yang putih dan bersih itu pun ternoda kotor, bahkan kakinya pun tergores lecet.Pegawai toko itu membolak balikkan gaun pengantin, kadang-kadang dia bahkan melemparkan pandangan yang meremehkan Sinta."Nona, gaun pengantin ini kalau perlu dicuci, itu juga di dry clean!""Kamu tahu maksudnya dry clean, 'kan?"Pegawai toko melihat Sinta begit
Read more
Bab 5 Pemborosan
Pegawai toko itu langsung terdiam, bahkan suara jarum yang terjatuh di lantai pun dapat terdengar dengan jelas.Orang-orang mulai menunjukkan rasa simpatik pada pegawai toko itu, wajahnya tampak masam. Namun, pada saat ini, sang manajer datang menghampirinya dan memberinya isyarat untuk mengikuti instruksi pelanggan. Lagi pula, harga gaun pengantin itu sudah tertera di sana.Ekspresi Dani sangat tenang, wajahnya yang dingin dengan senyuman palsu.Sinta secara tidak sengaja memegang tangannya."Sudahlah Lupakan saja, tidak usah dibeli," kata Sinta sambil berbisik pada Dani. "Gaun pengantin ini sangat mahal, apalagi kelak juga tidak akan bermanfaat.""Gesek dengan kartu itu," kata Dani dingin, "Tidak pakai pin."Pada akhirnya, Sang Manajer datang bersama Sang Desainer untuk memecahkan masalah.Dani Setyawangsa merokok di luar, sementara Sinta mengukur badan di dalam ruangan. Kali ini, tidak ada yang berani mengejeknya. Pegawai toko itu pun dimarahi oleh manajer toko dan berdiri di sampin
Read more
Bab 6 Kembali Ke Rumah Orang Tua
Dani memijit keningnya, dia tampak serius. Setelah mengambil napas yang dalam, dia langsung menutup ponselnya.Dia memang akan kembali ke Jakarta, tetapi bukan sekarang.Kalau Dani kembali sekarang, hanya akan mengacaukan rencana, membuat orang-orang yang awalnya mengira dia telah mengalami kecelakaan pesawat dan bahkan mayatnya pun tidak bisa ditemukan itu, untuk kembali membuat masalah dan merencanakan cara yang lebih kejam untuk menghabisinya!"Kamu suka yang mana, sagu atau cincau?"Dani sedikit terkejut, begitu menoleh ke belakang, dia melihat sepasang mata yang besar yang bersinar-sinar menatapnya. Sinta tersenyum merekah, senyumannya itu semanis teh susu yang ada di tangannya. "Ada apa denganmu?" Sinta bisa menatapnya dan berkata, "Wajahmu tidak terlihat begitu ....""Aku baik-baik saja." Dani bener-bener tidak menyukai perasaan seolah-olah Sinta dapat melihat tembus wataknya.Dengan membelakangi Sinta, Dani berkata dengan ketus, "Kamu minum saja sendiri, aku tidak suka minuman
Read more
Bab 7 Sekotak Perhiasan Emas
Dani bisa menebak sesuatu dan berkata dengan tenang, "Pergilah ke kamar, buka laci yang ada di lemari. Ada sebuah kotak di dalamnya, kamu bawa kemari kotak itu."Sinta berseru, "Ah." Lalu dia melakukan seperti yang Dani katakan, dia benar-benar menemukan sebuah kotak kayu berukiran kembang bunga di bagian terdalam laci. Ukiran kembang bunga yang ada di atas kotak itu terukir dengan bagus, kotak itu juga mengeluarkan aroma wangi yang semerbak.Dani mengambilnya dan membukanya, ternyata isinya perhiasan emas yang bersinar-sinar. Ada kalung, anting-anting dan cincin, terutama gelang emas dan batu giok,
Read more
Bab 8 Kuli
Senyuman Sinta tiba-tiba membeku, ada sebekas kesedihan yang muncul di hatinya.Ucapan Jessika memang benar, pernikahan ini adalah masalah seumur hidup, dia tanpa berpikir panjang langsung menerima tawaran pernikahan ini. Dia bahkan belum pernah pacaran. Bukankah ini termasuk mempertaruhkan kebahagiaan Sinta untuk seumur hidup? Akan tetapi ....Sinta menyesap bibirnya dan tersenyum lembut di telepon, "Tidak setragis itu, deh?"Sebenarnya aku juga ingin berterima kasih pada Dani. Jika bukan karena dia menikahiku, aku juga tidak akan mendapatkan enam ratus juta ini.Asalkan penyakit ibunya membaik, adiknnya bisa giat belajar dan hidup dengan baik, semua ini sudah merupakan kebahagiaan terbesar Sinta."Sudah yah, kita ngobrol lagi nanti!" Sinta buru-buru ingin menyelesaikan panggilan itu dan berkata, "Hari ini, aku pulang untuk mengambil uang, nanti setelah aku mendapatkan uang itu, aku akan memberitahumu kabar baik ini."Sinta menutup ponselnya dan memasukkannya kembali ke ranselnya. Ta
Read more
Bab 9 Kalung Berlian
"Aku bilang, Ayah tidak di rumah!" Santi tersenyum puas, "Ayah pasti sudah lupa kalau kamu pulang hari ini! Ah, benar juga, menikah dengan pria seperti itu, apa ayah masih perlu menyiapkan pesta penyambutan untukmu? Hahaha, apa tidak cukup memalukan!""Aku tidak butuh pesta penyambutan!"Sinta langsung berdiri menghadang Santi, "Aku mau ambil mas kawinku!" "Mas kawin?" Santi mengangkat alis matanya dan tersenyum licik, "Mas kawin apa? Aku belum pernah mendengarnya!"Sinta terkejut, jantungnya berdebar keras.Dalam sekejap itu, semua kesengsaraan, ketidakrelaan dan kebencian menguak ke benak Sinta. Dia tahu dirinya memang tidak dihargai dalam keluarga ini. Sejak dia dilahirkan ke dunia dan datang ke tengah-tengah keluarga ini, dia sudah dicap sebagai anak diluar nikah. Akan tetapi, jati dirinya ini bukanlah hal yang bisa dipilih Sinta. Selama bertahun-tahun ini, walaupun dia berada di tengah kegelapan, dia juga telah berusaha mencari secercah sinar harapan.Pasti tidak ada gadis yang
Read more
Bab 10 Gelang Giok
Saat Dani membuka pintu rumahnya, dia melihat Sinta sedang membawa dua piring berlauk keluar dari dapur.Wajah mungil yang awalnya terlihat agak sendu itu, begitu melihat Dani datang, langsung tersenyum lebar.Hanya saja senyumannya itu terlihat agak memaksa.Setelah mencuci tangan, Dani duduk di depan meja makan. Setelah latihan seharian, perutnya juga sudah kelaparan. Hidangan yang masih panas-panas itu terlihat sangat mengiurkan.Dia mengangkat piringnya dan makan dengan lahap, sementara Sinta duduk bergeming di tempat."Apa yang terjadi?" Dani meliriknya.Sinta berhenti sesaat, lalu mengeleng-geleng kepalanya perlahan-lahan."Kalau begitu, cepatlah makan. "Dani mengambilkan sepotong daging dan meletakkannya di piring Santi. "Kalau dilihat saja, apa bisa kenyang?"Sinta menundukkan kepalanya dan menyesap bibirnya, tetapi dia tetap tidak memiliki selera makan. Pada saat ini, ponsel Sinta berbunyi. Anton Iskandar, Adik laki-laki Sinta mengirim pesan: "Kakak, kapan kamu mau mengirim bi
Read more
DMCA.com Protection Status