Share

Bab 125 Sekali Menjadi Miliknya, Selamanya akan Menjadi Miliknya

Risa Abdullah bernapas dengan nada memburu, dadanya naik turun oleh amarah, mata menatap layar ponselnya penuh kemarahan.

“Ada apa?”

Suara Shouhei mengejutkan Risa disertai dengan tepukan di salah satu bahunya.

“Sho-Shouhei?” gugup Risa, menatapnya setengah berkaca-kaca. Wajah sembabnya terlihat jelas.

“Kenapa kamu menangis? Siapa yang kamu ajak bicara barusan?” tanya Shouhei dengan kening berkerut tak enak dipandang.

Risa menghapus air matanya dan menggeleng cepat. “Bukan apa-apa. Lupakan saja. Tadi hanya telepon tidak penting sama sekali.”

Shouhei tidak setuju, tetap menatapnya penuh keseriusan. Kedua tangannya kini memegang kedua bahunya sekuat mungkin. “Siapa, Risa Abdullah? Katakan kepadaku. Apanya yang salah? Kenapa kamu harus meminta maaf?”

Wajah kelam penuh intimidasi Shouhei sangat terlihat jelas bagaikan gunung es hitam di depannya, membuat Risa menelan saliva gugup.

“Shouhei... sungguh. Tadi itu tidak penting sama sekali.”

“Risa. Abdullah,” ejanya dengan nada meneka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status