Share

Bekal

Di lain tempat dengan waktu yang hampir bersamaan. Dua insan yang berbeda jenis itu, melakukan aktivitas paginya. Dan tentunya Anta yang paling telat, karean dia belum bngun dari alam  mimpinya.

"Pagi yah, bun!!" sapa Lexa semangat.

"Pagi, tumben anak bunda ini. Pagi pagi udah semangat aja" kata bunda Lexa.

"Iya dong kan hari ini Lexa mau ketemu sam An- eh, gak papa kok bun" kata Lexa.

“Hayo An.. apa, anak ayah mulai main rahasia rahasiaan ni ceritanya” goda ayah Lexa.

“Enggak kok, Lexa ngak main rahasia rahasiaan” sangkal Lexa.

"Yaudah sekarang Lexa sarapan dulu. Trus nanti ayah anter ke sekolah biar ngak telat" kata ayah Lexa

"Siap ayah, Lexa sarapan ya sekarang!" kata Lexa senang. Lalu dia menghabiskan sarapannya dengan lahap di ahiri dengan minum segelas susu hangat buatan bundanya.

"Ayo yah, lexa udah siap!" kata Lexa setelah selesai mengikat tali sepatunya.

"Ayo kita berangkat nanti kamu telat lagi" kata ayah Lexa.

Ayah dan anak tersebut memasuki mobil lalu menuju Kesekolah Bina Bangsa untuk mengantar sang anak. Anak itu Lexa, Lexa tak henti henti bercerita tentang kebaikan Anta padanya. Kecuali tentang Anta yang menangis kemarin. Karena dia sudah berjanji pada Anta, dia tak akan menceritakan itu pada siapapu.

Di lain tempat sejam sebelumnya.

"Hoam" kata seorang remaja pria yang baru bangun dari tidurnya. Tangannya meraba raba meja kecil disamping tempat tidurnya.

"Ah!! Berisik banget sih!!" kata anak itu. Lalu dia mematikan jam weker yang dari tadi berbunyi. Dia duduk sambil mengucek ucek matanya. Anak itu adalah Anta.

Sebenarnya tadi malam Anta pulang sekitat jam 1 malam. Tetapi dia terpaksa bangun karena dia harus sekolah. Dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya Anta pergi kekamar mandi. Sekitar 30 menit kemudian dia keluar dengan wajah segar dan sudah mengenakan seragam lengkap lalu dia mengambil tas sekolahnya.

Tanpa berpamitan dengan kedua orang tuanya. Anta langsung menuju garasi lalu mengambil motor sport kesayangannya. Dia sudah kembali ke kebiasaan awalnya, pergi tanpa pamit. Toh jika dia pergi dengan atau tanpa berpamitanpun orang tuanya juga tidak perduli.

"Hmm, jam segini kemaren Lexa udah dateng. Apa mungkin sekarang dia juga udah nyampek ya" gumam Anta sambil melirik jam tangan yang bertengger manis di tangan kirinya.

Lalu dengan kecepatan kilat motor sport tersebut tengah melaju menuju sekolah Bina Bangsa. Bersamaan dengan datangnya Lexa yang di antar oleh ayahnya. Anta telah memarkirkan motor sportnya. Lalu Anta berjalan menghampiri lexa.

"Yah lexa masuk dulu ya. Ayah hati hati di jalan" kata Lexa.

"Iya, kalau begitu ayah pergi dulu" kata ayah Lexa.

Ayah Lexa memasuki mobilnya lalu melaju menuju kantor tempatnya bekerja. Sedang Lexa memasuki gerbang sekolahnya. Tapi saat dia berbalik, dia di kagetkan oleh Anta. Yang sudah ada di belakangnya.

"Hoi Lex, ngapain lo disini?" tanya Anta.

"Astafirrullah'halazim, Nta kenapa sih lo kalo dateng mesti ngagetin gue" kata Lexa kesal.

"Siapa coba yang mgagetin lo, lo-nya aja yang baper. Gue tu nanya ngapain lo disini?" tanya anta lagi.

"Siapa juga yang baper, pede banget lo. Orang gue cuma liat mobil bokap gue aja. Yang  barusan nganterin gue" kata Lexa. Dan anta hanya menanggapinya dengan ber-oh ria.

"Yaudah kalo gitu kita masuk, ntar kena omel lagi sama guru bk. Yang dari tadi udah liatin kita noh" kata Anta sambil menujuk guru yang tak jauh dari mereka.

"Yaudah yuk kita kesana” ajak Lexa.

Mereka berdua berjalan menyusuri koridor dan langsung masuk ke kelas. Saat Lexa dan Anta sudah menaruh tas mereka masing masing. Lexa bertanya pada Anta.

"Eh lo bawa bekal gak?" tanya Lexa.

"Oh iya gue lupa bawa" kata Anta sambil nepok jidatnya.

"Dasar untung gue bawa bekal dobel hari ini" kata Lexa.

“Gimana mau bawa bekal coba, orang gue aja enggak sarapan juga tadi” gumam Anta.

“Eh apa Nta, Sorry gue gak denger” kata Lexa.

"Eh enggak, cuma gue bingung buat apa lo bawa bekal dobel Lex?" tanya Anta.

‘Perasaan tadi Anta bukan ngomong itu deh’ batin Lexa.

‘Jangan sampe Lexa tau, males kena omel pagi pagi’ batin Anta.

"Oh itu, bunda gue kata buat jaga jaga kalo pulangnya sore. Tapi karena lo gak bawa, dan gue lagi baik hati. Jadi, bekal buat lo aja nih" kata Lexa dengan seyum merekah dan menyerahkan salah satu kotak bekal yang dia bawa.

"Thanks ya Lex, kalo gitu kita kesana yuk" kata anta. Mereka berjalan menuju salah satu tempat duduk yang ada di depan kelas mereka.

Sesaat setelah mereka duduk, bel berbunyi. Mereka berjalan menuju lapangan untuk melaksanakan upacara bendera.

“Nta, kok upacara lama bener sih. Kaki gue pegel banget, mana panas banget lagi” kata Lexa.

“Iya gila gerah banget Gue!! Ups” tak sengaja Anta berteriak. Sehingga semua mata tertuju pada mereka.

"Dodol lu Nta, ngapain lu malah teriak. Ah elah!!" kata Lexa kesal.

"Ya maaf Lex, gak sengaja gue" kata Anta pura pura menyesal.

"Kalian berdua sedang membicarakan apa?" tanya salah satu osis.

"Ehm... kita kak" kata Lexa menunjuk dirinya dan si Anta geblek.

"Iya kalian siapa lagi!" kata osis itu.

"oh, dia tadi ngomong kalo kakinya pegel banget sama hari ini panas banget. Ahh trus gue jawab ‘gerah banget’" jawab Anta cuek.

'buju buset dah ni anak. Cuek amat perasaan mana udah ada alarm tanda bahaya lagi dari si Osis' batin Lexa kesal.

"Kamu ya, gak ada sopan sopannya bicara sama senior. Sekarang kalian keluar barisan dan berdiri di sana" kata Osis itu. Dia menunjuk tempat yang harus di tuju Anta dan Lexa.

'Tu kan bener, ah ilah ni bocah. Gedek gue lama lama sama dia. Eh tapi bentar, mati gue disana ada Lano lagi' batin Lexa tak karuan.

"i.. i.. iya kak" kata Lexa terbata bata. Lalu mereka berjalan menuju tempat mereka dihukum. Jika lexa berjalan dengan tegang, berbanding terbalik dengan Anta. Yang berjalan dengan cuek tapi tetap terkesan cool, dan sedikit tebar pesona.

'Idih ni anak kenapa lagi hari ini, aneh banget gak kayak biasanya' bantin Lexa. Dia hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan Anta yang aneh.

"Ngapain lo geleng geleng kepala? Pusing Lo?" tanya Anta. Dengan dahi yang sedikit mengkerut.

"Lo gak sakit kok, gak panas tapi kenapa lo hari ini aneh banget" kata Lexa setelah memegang dahi Anta memastikan.

"Gue gak papa, emang gue kenapa?" tanya Anta.

"lo aneh" kata Lexa cepat. Anta hanya terseyum samar mendengarnya.

'Perlahan lahan lo bakal tau siapa gue sebenernya. Dan lo juga bakal tau sifat gue sebenarnya' batin Anta.

"Yaudah sih, gue kan juga pengen di bilang ganteng kali" kata Anta cuek.

"Idih, serah lo deh Nta, serah. Semerdeka lo, pusing gue liat lo" kata Lexa sambil memijat mijat pelipisnya.

Mereka melanjutkan hukuman mereka. Karena cuaca yang sangat terik pagi itu, dan tubuh Lexa yang sedikit kurang vit. Lexa tiba tiba saja merasa sangat pusing. Dan tanpa aba aba tubuh Lexa agak sedikit limbung.

"Nta kok kepala gue pusing banget ya. Beneran geh sakit banget ini" kata Lexa sedikit kesusahan.

"kalo lo gak kuat mending lo ke uks deh. muka pucet sumpah" kata Anta prihatin.

"tapi nta hukuman gue belum sele-" sebelum Lexa selesai berbicara. Tubuhnya tiba tiba limbung, dan semuanya gelap. Beruntung Anta punya refleks yang bagus. Jadi tubuh Lexa tidak jadi menyentuh tanah.

"Ck lo sih ngeyel, ginikan jadinya" kata Anta bedecak kesal. Tanpa basa basi lagi Anta langsung memggendong lexa ala bridal style.

Lalu datang beberapa osis membawa tandu. Tapi, karena memang Anta yang kurang sabaran ya jadinya. Anta melewati osis osis tersebut dengan cuek. Lalu dengan setengah berlari dia membawa Lexa ke uks.

"Ini kenapa bisa pingsan begini?" tanya seorang petugas PMR yang berada di uks.

"Mending sekarang lo obatin dia dulu. sebelum lo tanya tanya" kata Anta dingin.

Sedangkan osis yang membawa tandu tadi hanya berdecak kesal. Karena kelakuan salah satu murid baru tersebut. Yang menganggap mereka tidak ada, dengan sok membawa murid yang pingsan sendirian.

"Sombong banget tu anak, gayanya sok cool" kata salah satu osis dengan geram.

"Udalah biarin aja, namanya juga dia mau baper. Eh- caper" kata osis lainnya.

Sedangkan di uks suasana sedikit mencekam karena aura dingin yang dikeluarkan oleh Anta. Petugas PMR yang di dalam uks, sedikit bergidik karena aura Anta yang mencengkam. Tak lama kemudian lexa pun sadar.

"Eghh, eh kok gue bisa disini" kata Lexa bingung.

"Lo tadi pingsan dodol" kata Anta sebal.

Sedangkan petugas PMR yang tadi mengobati Lexa. Hanya berdecak kagum karena berubahan laki laki yang dari tadi sedingin es. Bisa menjadi pria yang hangat dalam sekejap. Hanya karena gadis yang sendari pingsan sudah sadar.

"Ya maap kali Nta, tadikan gue cuma mematuhi peraturan doang" kata Lexa dengan mengerucutkan bibirnya sebal.

"Ya tapi jangan di paksain juga kalo lo gak kuat. Jadinya siapa yang repot, gue jugakan" kata Anta dengan mencubit kedua pipi Lexa gemas.

"Anta sakit tau, yaudah gue minta maaf karena udah ngerepotin lo" kata Lexa. sambil mengusap usap pipinya yang merah akibat cubitan Anta.

“Gak usah makasih, itu gunanya sahabat Lex” kata Anta.

“Idih Anta, itu kata kata gue tauk!” kata Lexa sebal. Anta hanya nyengir kuda. Tiba tiba Anta menyuruh petugas PMR yang dari tadi melihat mereka.

"lo, sekarang lo buatin teh anget buat Lexa" petugas PMR itu menganga mendengar perkataan anta yang terkesan sangat dingin.

Tapi sedetik kemuadian petugas PMR tersebut tersadar,lalu membuat teh hangat tersebut. Dan memberikannya pada Lexa, yang masih bebaring di brangkar uks.

"Anta gak boleh gitu tau" kata Lexa.

"Biarin aja habis gue sebel sama dia. Gue dateng capek capek gendong lo, eh dia bukannya langsung ngobatin lo malah nanya nanya mulu" kata Anta sebal. Lexa kaget mendengar penuturan Anta.

"eh- elo gendong gue nyampek sini?" tanya Lexa.

"Iya gue, kenapa emang?" tanya Anta.

"makasih banget ya Nta" kata Lexa. Refleks Lexa langsung memeluk Anta.

Tapi tiba tiba pintu ruang uks terbuka. Terlihat Lano disana tetapi tanpa aba aba Anta langsung ditarik keluar. Membuat Lexa dan Anta kaget, Lexa langsung melepas pelukannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status