Share

Bab 542

Author: Rexa Pariaman
Setelah menghabisi Ichiki, Ewan hendak menenangkan Michiko agar wanita itu tidak takut. Namun, saat menoleh, dia melihat wajah Michiko tidak menunjukkan ketakutan sama sekali, justru memandangnya dengan penuh kekaguman.

"Kamu hebat sekali!" Mata Michiko berkilau, pandangannya lembut.

Ewan tahu jika dia berniat melakukan sesuatu terhadap Michiko, wanita ini pasti akan menurutinya. Sayangnya, Michiko bukan tipenya.

Ewan berkata, "Tempat ini nggak aman. Kita harus segera pergi."

"Mm." Michiko mengangguk dengan patuh.

Saat meninggalkan tempat itu, Ewan mengeluarkan ponselnya dan segera memotret empat mayat di meja operasi.

Lima menit kemudian, keduanya keluar dari pusat konferensi. Saat ini, matahari baru terbit.

"Terima kasih, aku ...." Michiko hendak berbicara, tetapi ponsel Ewan berdering.

"Maaf, aku terima telepon dulu." Ewan melangkah ke samping dan menekan tombol menjawab.

"Kamu tadi ke mana? Kenapa aku nggak bisa menghubungimu?" Suara lembut Venus terdengar.

"Aku menyusup ke lantai
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 546

    Ewan agak terkejut, tidak menyangka gadis mungil yang terlihat imut itu ternyata seorang ninja.Swish! Tiba-tiba, angin kencang berdesir di telinganya. Gadis itu tiba-tiba muncul, lalu pisau tipis di tangannya kembali mengarah ke leher Ewan."Trik murahan." Ewan memiringkan tubuh, menghindari pisau itu, lalu mengayunkan tinju.Bam! Tinju Ewan hampir saja menghantam dada gadis itu, tetapi tubuh gadis itu kembali berubah menjadi asap tipis dan lenyap di depan mata.Kalau dalam keadaan biasa, mungkin Ewan masih mau bermain-main sebentar, tetapi sekarang dia sedang menjalankan misi. Tidak ada waktu untuk buang-buang tenaga."Pergilah ke akhirat!" Begitu memekik, tubuh Ewan memelesat ke udara dan pedang di tangannya pun terangkat tinggi, lalu menebas ke bawah.Sret! Suara otot yang robek terdengar di udara, lalu setetes demi setetes darah mulai jatuh ke lantai.Sekitar lima detik kemudian, tubuh gadis itu terlihat lagi. Dia berlutut dengan satu kaki. Di antara alisnya, terbuka luka tebasan

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 545

    Di balik pintu, berdiri seorang pria mengenakan kimono. Kedua tangannya menggenggam pedang, berjaga dengan penuh kewaspadaan.Begitu ada yang masuk, dia akan langsung menebas dengan pedang. Jelas, orang ini sudah menyadari ada masalah di luar.Pada saat yang sama, di sudut ruangan lain, ada seorang pria berwajah licik. Di tangannya menggenggam pistol, moncongnya diarahkan tepat ke pintu.Satu orang memegang pedang, satu lagi memegang pistol. Bisa dibilang pertahanan ganda. Jika orang biasa yang masuk, pasti sudah menjadi korban dua serangan ini.Namun, Ewan bukan orang biasa. Di luar pintu, Ewan menjepit sebatang jarum emas dengan dua jarinya, lalu mengalirkan energi dalam ke jarum itu. Setelah itu, tangan kanannya mengentak.Syut! Jarum emas menembus pintu, memelesat masuk, dan langsung menancap di kening pria yang memegang pistol.Satu tusukan, langsung mati. 'Kasihan, bahkan belum sempat melihat siapa musuhnya.'Pria di pintu yang memegang pedang itu sangat waspada. Begitu menyadari

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 544

    Di lantai 55.Begitu pintu lift terbuka dan Ewan belum sempat keluar, dia sudah diadang oleh dua pengawal pribadi.Kedua pengawal itu berbicara dalam bahasa yang tidak dimengerti, menatap Ewan dengan mata tidak bersahabat."Aku datang untuk membunuh kalian," ucap Ewan sambil tersenyum.Karena tidak mengerti bahasa Madonia, keduanya saling menatap, seolah-olah menanyakan apa yang dikatakan Ewan.Saat itu, Ewan bergerak. Swoosh! Kedua tangannya sontak menjulur, lalu dia meraih leher kedua pengawal dan menekannya dengan kuat.Krek! Tulang leher mereka retak. Saat berikutnya, terdengar suara benturan dan kedua pengawal terjatuh ke lantai.Suara ini menarik perhatian pengawal lain di koridor. Dalam sekejap, belasan orang berlari ke arah Ewan."Pas sekali waktunya." Ewan tersenyum kejam, lalu jari-jarinya menggenggam beberapa jarum emas. Jarum-jarum itu pun memelesat ke depan, seperti harimau yang dilepas dari sangkar dan tidak ada yang bisa menghentikan.Bam! Bam! Bam! Siapa pun yang dilewa

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 543

    Namun, Ewan tetap tenang. Karena dia tahu, seorang pria dewasa harus bisa rakus dan beretika pada saat yang sama. Kalau asal bernafsu tanpa aturan, sama saja dengan binatang buas."Hmph, aku menyelamatkan hidupmu, tapi kamu malah mau meniduriku? Jangan mimpi." Ewan mendengus pelan, berkata, "Michiko, aku menolongmu hanya karena kebetulan, jadi nggak perlu terlalu dipikirkan.""Bagaimanapun juga, kamu adalah penyelamatku. Tolong beri aku satu kesempatan, aku ...."Ding! Tepat saat itu, ponsel Ewan berdering lagi. "Maaf, aku balas pesan dulu."Ewan mengeluarkan ponselnya dan melihat pesan dari Neva yang berupa sebuah puisi.[ Jika aku hidup di dunia ini sekali saja hanya untuk bertemu denganmu sekali, hanya untuk bertahan sekejap di antara miliaran cahaya, sejenak itu membawa semua manis dan pahit, biarlah semua yang harus terjadi, terjadi dalam sekejap. ][ Aku menunduk, berterima kasih pada alam semesta karena mempertemukan dan memisahkan kita, menyelesaikan puisi yang dibuat Tuhan, la

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 542

    Setelah menghabisi Ichiki, Ewan hendak menenangkan Michiko agar wanita itu tidak takut. Namun, saat menoleh, dia melihat wajah Michiko tidak menunjukkan ketakutan sama sekali, justru memandangnya dengan penuh kekaguman."Kamu hebat sekali!" Mata Michiko berkilau, pandangannya lembut.Ewan tahu jika dia berniat melakukan sesuatu terhadap Michiko, wanita ini pasti akan menurutinya. Sayangnya, Michiko bukan tipenya.Ewan berkata, "Tempat ini nggak aman. Kita harus segera pergi.""Mm." Michiko mengangguk dengan patuh.Saat meninggalkan tempat itu, Ewan mengeluarkan ponselnya dan segera memotret empat mayat di meja operasi.Lima menit kemudian, keduanya keluar dari pusat konferensi. Saat ini, matahari baru terbit."Terima kasih, aku ...." Michiko hendak berbicara, tetapi ponsel Ewan berdering."Maaf, aku terima telepon dulu." Ewan melangkah ke samping dan menekan tombol menjawab."Kamu tadi ke mana? Kenapa aku nggak bisa menghubungimu?" Suara lembut Venus terdengar."Aku menyusup ke lantai

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 541

    "Eris ini orangnya sangat berhati-hati. Sebenarnya studio ini dipasang CCTV di mana-mana. Tapi saat pertama kali datang, Eris langsung menyuruh orang melepas semua CCTV," kata Ichiki."Eris bilang, kalau ada CCTV, peretas bisa masuk dan apa yang kita lakukan akan diketahui orang lain.""Bukan hanya itu, dia juga menempatkan alat penghalang sinyal di sini. Semua sinyal diblokir. Di sini, kami nggak bisa menggunakan perangkat elektronik sama sekali."Ichiki mengeluh, "Aku sudah bilang ke Eris, semua ini nggak ada gunanya, tapi dia nggak percaya. Sekarang lihat, tetap ada yang menemukan tempat ini."Ewan berpikir, 'Eris memang cukup licik. Kalau nggak ada CCTV yang dilepas dan alat penghalang sinyal nggak terpasang, dengan kemampuan Venus, dia pasti sudah menemukan tempat ini.'"Aku punya satu pertanyaan terakhir," kata Ewan. "Di mana Eris?""Aku nggak tahu ...."Krak! Begitu Ichiki berkata tidak tahu, lima jari tangannya langsung dihancurkan oleh injakan Ewan."Jangan main-main di depank

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status