Share

Bab 77

Penulis: Rexa Pariaman
"Kamu ada urusan malam ini?" tanya Aruna.

Ewan mengangguk dan menjawab, "Malam ini aku harus temani Bu Neva ke acara makan malam."

"Bu Neva ajak kamu jadi pasangannya?"

"Hmm."

"Wah, hebat juga kamu, Nak. Dalam waktu singkat, kamu sudah menaklukkan Bu Neva." Aruna tersenyum, lalu meneruskan, "Ewan, nanti kamu bilang ke Bu Neva, cari waktu supaya aku bisa ketemu orang tuanya. Kita tentukan saja tanggal pernikahan kalian."

Ewan sungguh kehabisan kata-kata. "Bu, mikir ke mana sih? Kami ini cuma rekan kerja biasa, kami nggak pacaran."

Aruna tidak percaya. "Cuma rekan kerja biasa kok bisa diajak ke acara makan malam?"

"Aku serius." Ewan menekankan, "Aku dan Bu Neva cuma rekan kerja biasa, nggak lebih."

"Ewan, ibumu ini sudah makan asam garam kehidupan. Kamu harus tahu, kalau seorang wanita mengajakmu jadi pasangan ke acara resmi, itu tandanya dia ingin kenalin kamu ke lingkungannya. Itu juga berarti dia punya rasa sama kamu."

"Lagi pula, waktu aku diculik, Bu Neva bahkan rela mempertaruhkan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 882

    Ewan mendongak menatap ke depan, wajahnya dipenuhi keterkejutan. Sekitar 30 meter di depannya, tangga batu itu berakhir. Di ujung tangga, terbentang sebuah kolam besar. Luasnya kira-kira sebesar lapangan basket.Air kolam itu hitam legam seperti tinta, tak terlihat dasar sama sekali. Di tengah kolam berdiri sebuah panggung tinggi berbentuk delapan trigram. Pandangan Ewan langsung tertuju pada bagian tengah panggung itu. Di sana terletak sebuah peti mati batu.Ewan juga memperhatikan bahwa di delapan penjuru panggung itu, terdapat delapan pelita abadi yang masih menyala, seolah-olah tak pernah padam selama ratusan tahun.Sekejap, tatapan Ewan berubah panas. "Sepertinya itu peti milik Master Rayanza. Aku penasaran, sebenarnya dua harta berharga yang dia tinggalkan di dalamnya itu apa?"Dia mempercepat langkah, segera tiba di ujung tangga. Dia memperhatikan jarak antara ujung tangga dan panggung sekitar 20 meter. Di antaranya tak ada tempat berpijak sedikit pun. Langsung melompat jelas mu

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 881

    "Pada tahun-tahun ketika berada di wilayah barat, aku tanpa sengaja menemukan sebatang sulur kering, namanya Darah Bodhi. Aku memindahkannya ke dalam makam ini, entah masih bisa hidup atau tidak.""Konon, memakan buah Darah Bodhi dapat meningkatkan kekuatan selama sepuluh tahun. Benar atau tidak, aku pun tidak tahu.""Selain itu, di dalam peti matiku tersimpan dua benda berharga untuk diwariskan kepada orang yang berjodoh di masa mendatang.""Rayanza, catatan terakhir."Ini adalah sebuah surat perpisahan terakhir. Setelah membacanya, semua pertanyaan di hati Ewan pun terjawab. Tempat ini ternyata adalah makam yang dibangun sendiri oleh Rayanza.Formasi Sembilan Istana Delapan Trigram adalah peninggalan Rayanza. Tujuannya untuk mencegah para penjahat mencuri makam. Buah merah itu adalah Darah Bodhi dan memakannya bisa menambah kekuatan selama sepuluh tahun.Sedangkan 99 makam yang ada di luar, semuanya berisi mayat para bandit. Mereka tewas karena racun asap yang dilepaskan oleh Rayanza

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 880

    Ewan sendiri terkejut setengah mati. Dia tidak menyangka bahwa satu tebasan aura pedang saja sudah begitu menakutkan."Ini benar-benar jurus pembunuh yang luar biasa. Ke depannya, kalau melawan musuh, jurus ini bisa kupakai sebagai kartu truf. Satu serangan saja pasti cukup untuk memberi mereka pukulan mematikan."Setelah kegembiraannya mereda, Ewan menghela napas panjang. "Sayang sekali Nazar si tua bangka itu nggak ada di sini. Kalau nggak, aku bisa mencobanya langsung padanya untuk melihat seberapa kuat tebasan ini. Entah aku bisa menang melawannya atau nggak?"Kini, Ewan mulai penasaran, seberapa besar perbedaan kekuatannya dengan para ahli tiga besar di Daftar Naga.Setelah dinding batu itu hancur, sebuah ruang batu muncul di baliknya. Ewan melangkah masuk. Baru saja masuk, dia langsung melihat sebuah meja batu di tengah ruangan. Di atas meja itu terdapat sebuah kotak kayu.Sejak pertama kali melihat kotak itu, pandangan Ewan tak pernah terlepas darinya. Naluri kuatnya berkata bah

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 879

    Ewan segera mengangkat tinjunya dan menghantam ke depan, tetapi aura pedang itu terlalu tajam hingga langsung menembus telapak tangannya dan menancap ke jantungnya.Pfftt! Ewan memuntahkan darah segar dan seketika tersadar dari kondisi itu. Dia menunduk, melihat tinjunya berlubang dan darah terus mengucur keluar. Pemandangan ini sungguh mengerikan.Namun anehnya, jantungnya tidak terluka sama sekali."Hampir saja .... Barusan aku hampir kehilangan kendali dan tersesat dalam jurusnya," gumam Ewan, menyeka keringat dingin di dahinya dengan ekspresi yang masih diliputi rasa takut.Dia segera menggambar satu jimat penghenti darah, lalu menempelkannya di luka tangan dan luka itu pun perlahan sembuh.Setelah semuanya selesai, pandangan Ewan kembali tertuju ke dinding batu di depannya. "Aku akhirnya mengerti sekarang, kenapa ahli sejati itu meninggalkan kata-kata itu di pintu batu.""Rumput ini tampak biasa, tapi sebenarnya menyimpan kekuatan pedang yang amat mengerikan. Kalau seseorang menir

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 878

    Daripada disebut peringatan, kata-kata yang terukir di atas pintu batu itu lebih tepat disebut peringatan keras."Selangkah ke depan, tubuh binasa dan jalan musnah. Selangkah ke belakang, masih ada harapan hidup. Tapi apa aku masih punya jalan untuk mundur?"Ewan tak punya jalan mundur. Saat dia terbangun, hanya ada satu jalan, yaitu maju. Kalau dia memilih mundur sekarang, hasilnya hanya satu, yaitu menunggu kematian.Ewan bukan tipe orang yang menyerah pada nasib, jadi mustahil dia kembali. Tanpa berpikir panjang, dia menggenggam cincin tembaga di pintu batu itu, lalu mengetuknya dengan keras. Klang! Klang! Klang!Bam .... Pintu batu perlahan terbuka. Dari dalam menyembur udara lembap dan berdebu. Bau apek menusuk hidung, membuat Ewan terbatuk beberapa kali.Di balik pintu itu ada sebuah lorong batu. Ewan tetap waspada. Dia membuka mata batin untuk memeriksa keadaan di dalamnya. Setelah yakin tidak ada bahaya, dia pun melangkah masuk.Dia terus berjalan menyusuri lorong itu sekitar 3

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 877

    Ewan melesat mundur dengan kecepatan tinggi. Api jatuh tepat di tempat dia berdiri tadi. Seketika, terdengar suara desisan di tanah. Hanya dalam sekejap, lantai batu itu sudah berlubang sebesar kepalan tangan, disertai kepulan asap putih tipis.Wajah Ewan berubah menjadi serius. Dia bisa melihat jelas, di dalam api yang dimuntahkan kura-kura api itu terkandung racun yang sangat berbahaya."Daya korosifnya kuat sekali, bahkan lebih ganas daripada asam sulfat. Untung tadi aku mundur cukup cepat. Kalau kena sedikit saja, tubuhku pasti berlubang.""Sepertinya aku nggak bisa menahan diri lagi. Aku harus segera menghabisi binatang ini." Ewan tak ragu lagi. Dia menyalurkan seluruh kekuatannya ke dalam tinjunya, lalu melompat tinggi ke udara.Klang! Tinju itu menghantam tempurung kura-kura api dengan keras. Pukulan itu seberat ribuan kilogram.Krak! Suara retakan nyaring terdengar. Sebuah celah muncul di tempurung kura-kura itu. Namun, itu hanya sebatas retakan, tak cukup untuk melukainya deng

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status