Share

Bab 76

Penulis: Rexa Pariaman
Lisa menatap Ewan dengan mata bening yang berkaca-kaca, tatapannya penuh kelembutan, membuat orang yang melihatnya luluh.

"Kamu yakin, Kak? Sepertinya kurang pantas, 'kan?" Wajah Ewan memerah karena malu.

"Ingat nggak yang pernah aku bilang ke kamu? Laki-laki harus berani." Selesai berbicara, Lisa menutup matanya, mengangkat dagu, dan mendekatkan bibir merah meronanya ke arah Ewan.

Maksudnya sudah jelas, dia ingin dicium.

Ewan ragu-ragu selama tiga detik, lalu akhirnya mengambil keputusan. Dia membungkuk dan mendekat ke Lisa. Jarak di antara mereka semakin lama semakin dekat.

Tiba-tiba, Ewan mencium aroma susu yang khas dari tubuh Lisa. Hatinya pun terguncang. Sebagai seorang dokter, dia tahu itu bukan aroma parfum.

'Ya ampun, Kak Lisa ternyata punya aroma tubuh alami!' Ewan sangat terkejut.

Beberapa waktu lalu, ada sebuah lembaga penelitian dari luar negeri yang melakukan survei acak. Mereka menggunakan 10 ribu wanita sebagai sampel dan hanya satu di antaranya yang memiliki aroma tubu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ghost Rider
lanjutan min
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 156

    Dor!Tiba-tiba terdengar suara tembakan. Kemudian, muncul lubang berdarah di dahi Fauzan. Tubuhnya langsung tumbang dan dia tidak bergerak lagi. Apa Fauzan sudah mati?Ewan segera berbalik dan melihat Henry yang menembak Fauzan. Kala ini, Henry bukan hanya sudah menghabisi 2 murid Sekte Hyang. Bahkan dia juga menghabisi 2 orang yang membawa parang di depan pintu.Salah satu tangan Henry berdarah, tangannya yang lain menggenggam pistol dengan erat. Ewan yang merasa tidak tenang menghampiri Fauzan dan menendangnya 2 kali. Dia baru merasa lega setelah melihat Fauzan tidak bergerak sedikit pun.Ewan menghampiri Henry dan bertanya, "Kak Henry, bagaimana kondisi lukamu?""Nggak masalah, cuma luka luar," sahut Henry sembari tersenyum. Tadi murid anggota Sekte Hyang menebas lengan Henry dengan parang saat mereka bertarung."Aku balut lukamu dulu," ujar Ewan. Setelah membantu Henry membersihkan darah di lengannya, dia baru melihat ternyata luka Henry sepanjang 10 sentimeter. Lukanya menganga se

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 155

    Bam! Krak!Tulang wajah Fauzan retak. Dia merasakan sakit menusuk di wajahnya. Tentu saja, luka ini tidak ada apa-apanya bagi Fauzan.Namun, emosi Fauzan tersulut karena tindakan Ewan. Kenapa Ewan menginjak wajahnya saat mereka bertarung?Fauzan berteriak marah. Saat hendak bangkit, dia merasakan angin kencang berembus di wajahnya lagi. Sialan, Ewan kembali menginjak wajahnya!"Mati saja!" bentak Fauzan. Dia mengerahkan tenaganya untuk melancarkan tinjuan.Ewan segera mundur. Awalnya dia ingin menghajar Fauzan yang mulai kalah. Siapa sangka, respons Fauzan tidak lambat setelah terluka.Fauzan berdiri, lalu memandang Ewan lekat-lekat. Dia ingin menghabisi Ewan.Ewan sengaja memprovokasi Fauzan. Dia berdecak dan berkata seraya tersenyum, "Aku kira kamu yang menjabat sebagai ketua Sekte Hyang cabang Papandaya sangat hebat. Ternyata cuma begini. Bagaimana rasanya wajahmu diinjak?"Fauzan naik pitam. Dia mendengus dan menanggapi, "Tadi aku terlalu ceroboh. Kalau nggak, aku nggak akan membia

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 154

    Bum!Di dalam Kuil Gore, tubuh Ewan terpental. Dia terjatuh di lantai dan memuntahkan darah. Ewan tidak sempat memikirkan lukanya lagi, melainkan memandangi Fauzan dengan ekspresi takut. Musuh ini sangat sulit dihadapi!Dalam pertarungan tadi, Ewan menggunakan serangan dahsyat bertubi-tubi untuk menekan Fauzan terlebih dahulu. Siapa sangka, Ewan sudah diserang oleh Fauzan hingga terpental dalam waktu 2 menit.Kalau hanya beradu kemampuan, Ewan tidak takut pada Fauzan. Bahkan, dia yakin bisa menghabisi Fauzan.Yang menyebalkan adalah teknik yang digunakan Fauzan sangat aneh. Jelas-jelas sebelumnya Ewan sudah berhasil menangkis serangan Fauzan, tetapi akhirnya kepalan tangan Fauzan berputar 180 derajat di pergelangan tangannya. Jadi, Ewan kewalahan menghadapi Fauzan.Fauzan memandang Ewan dan tersenyum dingin. Dia berkata, "Kamu kira jabatanku sebagai ketua Sekte Hyang cabang Papandaya ini cuma pajangan? Kalau nggak cukup hebat, mana mungkin aku berani menyiapkan jebakan? Hari ini, kalia

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 153

    Syut!Ewan mundur belasan langkah. Darah di bagian dadanya bergejolak. Tampak darah mengalir dari sudut bibirnya.Ewan kaget. Seni bela diri apa ini? Kenapa begitu mengerikan? Biasanya kekuatan serangan tinju normal menyebar dari lengan ke pergelangan tangan, lalu terpusat ke kepalan tangan.Namun, tadi lengan dan pergelangan tangan Fauzan tidak bergerak. Dia hanya mengandalkan kekuatan di kepalan tangannya. Bukan hanya itu, kepalan tangan dan pergelangan tangannya seperti terpisah. Jadi, dia bisa memutar pergelangan tangannya dengan mudah.Benar-benar ... abnormal! Hal ini karena tinjuan orang normal tidak mungkin berputar di pergelangan tangan seperti bola. Akan tetapi, Fauzan bisa melakukannya.Seketika ekspresi Ewan menjadi sangat muram. Dia berpikir orang yang bisa menjadi ketua Sekte Hyang cabang Papandaya memang tidak sederhana."Apa kamu tahu tadi kamu terlihat sangat konyol? Kamu mau membunuhku dengan kemampuanmu yang nggak ada apa-apanya ini? Jangan mimpi!" ujar Fauzan.Fauza

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 152

    "Huh, kamu mau melawanku? Cari mati," balas Fauzan. Dia sangat meremehkan Ewan.Bagi Fauzan, Ewan memang mempunyai kemampuan yang lumayan hebat. Namun, mana mungkin ketua Sekte Hyang cabang Papandaya bisa memimpin tanpa kekuatan yang hebat?Saat tinjuan Ewan hanya berjarak setengah meter darinya, Fauzan juga melayangkan tinjunya. Tinju mereka saling menghantam.Fauzan hanya merasakan kekuatan yang dahsyat dari tinju Ewan. Alhasil, Fauzan mundur. Satu langkah, dua langkah, tiga langkah ... sepuluh langkah!Tapak sepatu Fauzan bergesekan dengan lantai sehingga menimbulkan suara yang nyaring dan memekakkan telinga. Dia mundur 10 langkah sebelum menstabilkan tubuhnya.Fauzan merasakan bau amis di tenggorokannya seperti ada cairan yang hendak menyembur keluar dari mulutnya. Serangan Ewan membuat organ internal Fauzan terluka."Kamu masih muda, tapi bisa melukaiku. Cukup hebat," komentar Fauzan. Dia menyeka sudut bibirnya, lalu menjilat jarinya yang dinodai darah.Fauzan melihat Ewan dan men

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 151

    Ewan tidak bicara. Dia meraih pergelangan tangan Raja Naga, lalu memeriksa nadinya sejenak dan berucap, "Seharusnya racun kutukan bereaksi."Henry bertanya, "Bukannya kamu bilang racun kutukan nggak akan bereaksi dalam 1 bulan?"Ewan menjelaskan, "Dalam kondisi normal, racun kutukan memang nggak akan bereaksi dalam 1 bulan setelah kuobati. Seharusnya sekarang racun kutukan yang bereaksi tanpa tanda-tanda sedikit pun berhubungan dengan dia."Ewan menunjuk Fauzan sambil berkata kepada Henry, "Dia menggunakan suara yang dihasilkan dengan meniup daun bambu. Sepertinya suara itu bisa mengendalikan racun kutukan di dalam tubuh Raja Naga."Syut! Henry langsung mengeluarkan pistol dari sabuk di pinggangnya dan menodongnya ke kepala Fauzan. Dia memerintah, "Cepat hentikan. Kalau nggak, aku ledakkan kepalamu."Fauzan tidak memedulikan Henry dan lanjut meniup daun bambu. Tiba-tiba, Henry merasakan ada angin kencang berembus di dekat telinganya. Dia langsung mundur dan melihat orang yang menyamar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status