Share

Bab 802

Author: Rexa Pariaman
Di kamar tidur, mereka saling berpelukan dan berciuman dengan penuh perasaan sampai napas mereka tersengal, baru kemudian berpisah.

"Kak Millie, kamu sudah siap?" tanya Ewan.

'Tentu saja siap. Kalau nggak, mana mungkin memanggilmu ke rumah?' Wajah Millie memerah, lalu mengangguk pelan.

"Kalau begitu, aku mulai ya?"

"Hmm."

Saat Ewan hendak melanjutkan, tiba-tiba ponselnya berdering dengan cepat. Sial ... kenapa selalu di momen penting ada yang menelepon? Ewan merasa kesal. Dia mengambil ponsel dan melihat nama peneleponnya ternyata adalah Tandi. Tanpa berpikir panjang, dia langsung memutuskan panggilan.

"Siapa yang telepon? Jangan-jangan Lisa?" tanya Millie dengan nada cemburu saat melihat Ewan baru saja memutus panggilan.

"Bukan Lisa, cuma teman," jawab Ewan.

"Teman cewek?" Millie bertanya lagi.

"Bukan, teman kerja ... lupakan saja. Kak Millie, aku mulai ya ...."

Tut tut tut ....

Lagi-lagi ponselnya berbunyi. Tandi meneleponnya lagi.

"Aduh, ganggu amat sih. Percaya nggak, kalau kamu di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 874

    Ewan berdiri di depan pintu batu. Begitu pintu itu terbuka sepenuhnya, hal pertama yang terlihat olehnya adalah sebuah gundukan makam tanah.Lalu muncul makam kedua, ketiga, keempat, kelima .... Sampai dia menghitung seluruhnya ada 99 makam tanah di sana. Masing-masing makam tingginya sekitar satu meter, tanpa batu nisan, tanpa tanda, tampak tandus dan tua, seperti kompleks pemakaman yang sudah lama ditinggalkan.Namun yang paling menyeramkan adalah, di atas setiap makam menyala sebuah lampu minyak kecil yang tak pernah padam. Pemandangan itu membuat bulu kuduk berdiri.Bahkan sebelum melangkah masuk, Ewan sudah bisa merasakan hawa aneh menyelinap ke punggungnya. "Tempat apa ini sebenarnya? Kenapa di sini ada banyak sekali makam?"Tiba-tiba, pikirannya teringat pada Formasi Sembilan Istana Delapan Trigram yang ditemuinya sebelumnya. Dia spontan mengingat sebuah legenda.Konon pada zaman dulu, setelah Kaisar wafat, demi mencegah para perampok makam menemukan jasadnya, dia memerintahkan

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 873

    Tak lama kemudian, Ewan melihat di samping jimat itu ada tulisan yang terukir jelas.[ Siapa pun yang masuk, akan mati! ]Tulisan itu memiliki gaya yang sama persis dengan yang ada di batu nisan di luar. Bahkan jimat di sebelahnya pun tampak dibuat oleh tangan yang sama, seseorang yang mengukir semuanya dengan jari.Ewan merasa penasaran. "Siapa orang ini sebenarnya? Kenapa dia meninggalkan jimat di sini?"Yang lebih mengejutkannya lagi, jimat itu benar-benar asing baginya.Padahal sejak menerima warisan leluhur Keluarga Aditya, Ewan telah mempelajari begitu banyak jenis jimat, bahkan yang belum dipraktikkan pun dia kenal bentuk dan fungsinya. Namun, jimat yang satu ini ... benar-benar asing."Orang yang menulis peringatan ini bukan hanya seorang ahli dengan kekuatan luar biasa, tapi juga seorang penguasa jimat. Dia pasti bukan orang sembarangan. Siapa dia sebenarnya?"Ewan tidak memikirkan lebih jauh. Dia menggenggam cincin tembaga dan mengetuknya tiga kali.Tok ... tok ... tok!Tiba-

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 872

    "Siapa pun yang masuk akan mati?"Ketika Ewan melihat tulisan itu, jantungnya berdebar keras.Sebagai seorang dokter, dia langsung bisa mengenali bahwa tulisan itu ditulis menggunakan darah manusia. Karena sudah sangat lama, warna darah itu telah berubah menjadi merah tua kecokelatan.Lebih mengejutkan lagi, dia menyadari bahwa huruf-huruf itu bukan ditulis, melainkan langsung diukir ke batu menggunakan jari.'Seberapa besar tenaga dalam yang dibutuhkan untuk melakukan itu?' pikir Ewan dalam hati. Jelas, orang yang mengukir tulisan di batu nisan ini bukan orang biasa, pasti seorang ahli dengan kekuatan luar biasa.Ewan berbalik dan melihat sisi belakang batu itu. Kosong, tidak ada satu huruf pun.Dia semakin penasaran. "Sebenarnya tempat apa ini? Dan apa yang ada di balik pintu batu itu?"Ewan menatap pintu batu besar di depannya. Setelah berpikir sejenak, dia melangkah maju, mengaktifkan Teknik Naga Ilahi Sembilan Revolusi untuk mengumpulkan seluruh kekuatan ke kedua lengannya, lalu m

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 871

    "Aku cuma punya satu permintaan. Yaitu, paling lama tujuh hari, Ewan harus ditemukan. Apa kamu sanggup menyelesaikan tugas ini?"Karta segera berdiri tegap untuk memberi hormat militer dan menjawab lantang, "Mohon Komandan tenang, saya jamin misi ini akan selesai!""Bagus." Burhan mengangguk pelan, lalu bertanya pada prajurit di depannya, "Kudengar pasukan kompi khusus belum makan sejak kejadian itu?"Prajurit itu menjawab, "Sejak insiden terjadi sampai sekarang, sudah hampir 20 jam, mereka belum makan dan belum minum setetes pun. Mereka terus melakukan pencarian terhadap Ewan.""Kerja keras yang luar biasa," kata Burhan sambil menarik napas dalam-dalam. "Ayo, kita lihat bagaimana keadaan mereka."Setelah berkata demikian, dia berjalan menuju tepi lubang besar, diikuti oleh para jenderal di belakangnya.....Sementara itu.Sekitar 300 meter di bawah tanah, di dalam sebuah celah batu yang sempit, Ewan yang tak sadarkan diri perlahan membuka matanya.Pandangannya masih kabur. Kepalanya t

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 870

    Di ruang bawah tanah.Neva meringkuk di sudut ruangan. Kedua tangannya memeluk lutut, wajahnya penuh keputusasaan dan rasa tak berdaya.Sejak Willy menipunya untuk kembali ke ibu kota, dia sudah dikurung dan kehilangan kebebasannya. Ponselnya disita, semua akses komunikasi dengan dunia luar terputus.Beberapa kali Neva mencoba melawan dengan cara bunuh diri, tapi Willy malah memerintahkan orang untuk memindahkannya ke tempat ini.Ruangan ini hanya berisi satu ranjang, selain itu tidak ada apa pun. Dindingnya juga dibuat khusus. Bahkan kalau dia membenturkan kepala sekuat tenaga, tetap tidak akan mati.Namun, yang paling membuat Neva merasa putus asa bukanlah tempat itu. Yang paling menghancurkan hatinya adalah kabar kematian Ewan.Meski dia tidak mau percaya pada kata-kata Willy, dia bisa merasakan dari tatapannya. Kali ini Willy tidak sedang berbohong."Apakah dia benar-benar sudah mati? Bagaimana mungkin ...?"Neva tidak berani percaya dan juga tak mau percaya. Namun justru karena it

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 869

    "Aku rela mati sebelum menikah dengan Sufian." Neva menegaskan sikapnya sekali lagi."Ngapain sampai begitu?" Willy berkata, "Apa kamu masih terus memikirkan Ewan? Sudah kubilang, Ewan itu sudah mati."Neva menatap tegar. "Entah Ewan hidup atau mati, aku akan tetap menjadi miliknya seumur hidup. Kalau dia hidup, aku akan menikah dengannya. Kalau dia mati, aku akan berjaga di makamnya.""Dasar rendahan!" Willy marah besar sampai wajahnya memucat. Menurutnya, Neva sebagai putri Keluarga Polin tidak layak dicemarkan oleh seorang Ewan. Sekarang Neva bilang mau berjaga di makam Ewan. Itu jelas menunjukkan bahwa selain Ewan, dia takkan mau siapa pun."Kamu mau berjaga di makamnya, ya?" Willy mendesis. "Bagus. Kalau nanti makam Ewan berdiri, aku akan suruh orang meratakan makamnya dan membakar mayatnya. Aku ingin melihat bagaimana caramu berjaga untuknya."Setelah mengatakan itu, Willy berbalik dan hendak pergi.Di saat yang sama Neva menyerbu ke depan, memeluk Willy dari belakang, lalu mengg

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status