Share

Bab 35

Penulis: lovelypurple
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-27 16:22:01

Sudah beberapa saat yang lalu Alya pergi ke ruang make-up, tapi Arka masih berdiri di tempat yang sama sejak Perempuan itu pergi. Pandangannya kosong, pikirannya berantakan.

Sejak tadi, bayangan wajah Alya nggak bisa hilang dari kepalanya. Jarak di antara mereka yang biasanya terasa dekat, sekarang seperti ada tembok tinggi yang susah ditembus.

Akan tetapi beberapa saat kemudian, suara langkah pelan terdengar dari arah belakang. Arka belum menoleh, tapi dia tahu persis siapa yang datang. Aroma parfum itu terlalu familiar.

“Pagi, Arka.”

Suara Sasha terdengar pelan, tapi cukup jelas. Arka akhirnya menoleh. Sasha berdiri di sampingnya dengan senyum tipis yang nyaris samar tidak kelihatan.

“Pagi,” jawab Arka, datar.

Sasha ikut melirik ke arah tenda make-up, tempat Alya terakhir terlihat. “Alya kelihatan dingin banget. Kamu sama dia lagi marahan ya?”

Arka menghela napas. “Dia bilang dia baik-baik aja. Lagi pula itu bukan urusan kamu, Sha.”

“Kamu sepertinya nggak peka, Ka? ” Sasha melirik
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • 365 Hari Jadi Istrimu   Bab 38

    Tanpa pikir panjang, Arka bangkit, mengambil jaket. Tatapannya dingin, penuh amarah yang dia tahan sejak lama.“Gue jemput dia.”Alya berdiri di tepi taman belakang kafe, masih menenangkan diri usai percakapan dinginnya dengan Rio. Ponselnya terus bergetar, notifikasi masuk tak henti—berita, DM, mention, semuanya tentang dirinya… tentang masa lalunya… tentang Rio.Suara gaduh dari pintu masuk kafe membuat Alya menoleh cepat. Beberapa teman SMA-nya heboh berseru.“Eh, itu… itu Arka Mahendra, kan?!”“Gila, dia ke sini? Buat jemput Alya?!”Alya mengerutkan kening, langkahnya tertahan.,Dari pintu utama, sosok Arka muncul, tinggi tegap dengan setelan gelap kasual, wajah serius tanpa senyum. Lampu gantung di langit-langit memantulkan sorot matanya yang tajam. Di belakang, beberapa awak media yang ternyata sudah nyusup ke acara langsung sigap memotret.Klik! Klik! Klik!“Arka, apa kamu ke sini buat jemput Alya?”“Ada komentar soal berita viral istri ksmu dan Revan?!”Arka tak menjawab. Dia

  • 365 Hari Jadi Istrimu   Bab 37

    Alya masih terdiam dalam pelukan Arka, tubuhnya kaku. Detik-detik itu terasa panjang, seolah waktu melambat. Arka menarik napas pelan, menguatkan hatinya untuk bicara.“Maaf,” bisik Arka, suaranya serak nyaris tak terdengar. “Aku... aku nggak sadar udah nyakitin kamu.”Tangan Alya yang semula tergantung di sisi tubuhnya perlahan terangkat. Lalu menekan dada Arka, memberi jarak diantara mereka. Wajahnya tetap datar, tak ada emosi yang terpancar jelas. “Tenang aja, Ka,” ucap Alya akhirnya, nadanya stabil tapi terdengar hambar. “Aku profesional kok. Aku tahu peran aku di sini. Jadi aku minta… jangan melibatkan hati lagi.”Mata Arka melebar tipis, napasnya tertahan.“Kontak fisik kayak gini…” Alya menarik napas, melepaskan genggaman Arka dengan lembut tapi tegas. “Nggak perlu ada lagi. Kita cuma perlu jaga image di luar, udah itu aja.”Arka ingin membantah, ingin menjelaskan sesuatu, tapi lidahnya kelu. Tatapan Alya terlalu dingin, terlalu jauh.Tanpa menunggu respon apapun, Alya berba

  • 365 Hari Jadi Istrimu   Bab 36

    Malam itu, rumah mereka yang minimalis dan modern sudah tampak terang saat mereka pulang dari lokasi syuting. Alya masuk lebih dulu, menggantung tas di ruang tamu, lalu berjalan ke kamar tanpa banyak bicara.Arka menyusul beberapa saat kemudian. Di kamar, Alya sedang membuka lemari, memilih pakaian untuk acara keluarga.Dress berwarna biru muda akhirnya dipilihnya. Sederhana, elegan, dan cukup pantas untuk tampil sebagai istri Arka Mahendra di depan keluarga besar.Arka berdiri di ambang pintu kamar, memperhatikan Alya dari jauh. “Kamu… udah siap?” tanyanya pelan.Alya berbalik, rambutnya digerai rapi, wajahnya sudah dirias tipis. “Aku selalu siap buat acara kayak gini, Ka.”Arka mengangguk. Ada banyak kalimat yang ingin dia ucapkan, tapi semuanya tersangkut di tenggorokan. Situasi di antara mereka terlalu rumit, terlalu canggung, tapi di depan keluarga, peran sebagai pasangan bahagia tetap harus mereka mainkan.Beberapa saat kemudian, mereka tiba di rumah besar keluarga Arka. Rumah m

  • 365 Hari Jadi Istrimu   Bab 35

    Sudah beberapa saat yang lalu Alya pergi ke ruang make-up, tapi Arka masih berdiri di tempat yang sama sejak Perempuan itu pergi. Pandangannya kosong, pikirannya berantakan.Sejak tadi, bayangan wajah Alya nggak bisa hilang dari kepalanya. Jarak di antara mereka yang biasanya terasa dekat, sekarang seperti ada tembok tinggi yang susah ditembus.Akan tetapi beberapa saat kemudian, suara langkah pelan terdengar dari arah belakang. Arka belum menoleh, tapi dia tahu persis siapa yang datang. Aroma parfum itu terlalu familiar.“Pagi, Arka.”Suara Sasha terdengar pelan, tapi cukup jelas. Arka akhirnya menoleh. Sasha berdiri di sampingnya dengan senyum tipis yang nyaris samar tidak kelihatan.“Pagi,” jawab Arka, datar.Sasha ikut melirik ke arah tenda make-up, tempat Alya terakhir terlihat. “Alya kelihatan dingin banget. Kamu sama dia lagi marahan ya?”Arka menghela napas. “Dia bilang dia baik-baik aja. Lagi pula itu bukan urusan kamu, Sha.” “Kamu sepertinya nggak peka, Ka? ” Sasha melirik

  • 365 Hari Jadi Istrimu   Bab 34

    Arka terdiam cukup lama. Tatapannya kosong menembus lantai, seolah sedang mencoba menata ulang pikirannya.“Aku nggak pernah niat nyakitin dia,” ucapnya akhirnya, lirih tapi mantap. “Tapi mungkin, aku nggak cukup peka buat tahu kapan dia mulai terluka.”Risa menghela napas pelan, menatap Arka dengan sorot yang lebih lembut.“Kalau masih ada waktu., tolong jaga dia, Kak. Jangan tunggu sampai dia benar-benar pergi buat kamu sadar.”Lalu Arka keluar dari ruang rawat Risa. Arka berdiri di lorong rumah sakit dengan gelisah yang tak kunjung reda. Ia menghela napas panjang, lalu membuka layar ponselnya.Jari-jarinya sempat ragu, tapi akhirnya ia mengetik cepat dan mengirim pesan ke Revano.“Vano, lo sempat bareng Alya tadi?” tulis Arka dalam pesannya.Tak butuh waktu lama, ponselnya bergetar.Balasan dari Revano masuk, “Iya. Dia minta dianterin ke rumah temennya. Kelihatannya dia pengin tenang dulu.”Arka langsung mengetik lagi, “Rumah temen yang mana? Dia kenapa?”Beberapa detik kemudian, j

  • 365 Hari Jadi Istrimu   Bab 33

    Sesuai dengan arahan Alya, mobil Revano berhenti di sebuah rumah tingkat dua berpagar putih. Itu adalah rumah Rani, sahabatnya Alya.Alya kemudian membuka seal beth, lalu menoleh ke Revano. “Vano... makasih ya udah anter aku ke sini.”Revano menganguk pelan, “istirahatlah. Tenangin diri kamu dulu, malam ini. Tapi kalau ada apa-apa jangan pendem sendiri, ya?”Alya tersenyum, “Iya, kamu nggak usah khawatir. Hati-hati di jalan.”Setelah itu Alya pun keluar dari mobil. Ia kemudian membuka pagar dan masuk ke halaman rumah sahabatnya itu.Setelah pintu rumah diketuk, seorang perempuan rambut sebahu muncul dengan wajah kaget karena tidak biasanya, Alya datang malam-malam seperti itu.“Alya? Hei, kamu kenapa?” kata Rani sambil memeluk sahabatnya itu.“Bisa nggak aku nginep di sini malam ini?” ucap Alya.“Duh, jelas aja boleh. Yuk masuk!” Sempat menoleh ke arah mobil, Rani memberikan anggukan kecil kepada Revano yang masih duduk di dalam mobil.Setelah Alya masuk, pintu pun ditutup perlahan.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status