Matahari pagi perlahan menerangi kamar tidur di mana Alexandre Hilman tertidur dengan lelapnya. Ini adalah kamar di sebuah Apartement.Seorang wanita yang masih mengenakan pakaian tidur dari kain sutra yang lembut berwarna hitam, duduk dengan santainya di sofa yang berhadapan langsung dengan tempat tidur."Sudah bangun?"Suara seorang wanita yang sangat Alex kenali. Suara wanita yang ia tiduri semalaman. Suara dari Surie Givanny.Alex perlahan mengerjap-ngerjapkan matanya, sesekali ia menguap, kemudian ia menyandarkan tubuhnya ketika Surie perlahan berjalan ke arahnya dan duduk di pinggir tempat tidur namun berhadapan dengannya."Kamu harus pulang sekarang, Alex.""Rie..""Kita sudah bercerai Alex, lagipula seseorang yang menunggu kamu di rumah."Alex menghela nafas. Memang, ia dan Surie sudah resmi bercerai 2 tahun yang lalu. Ketidakcocokan dan keegoisan Alex mengakhiri pernikahan yang awalnya memang di mulai dengan perjod
Alex menjentikkan jarinya sambil menyetir. Lagu yang ia putar kali ini, adalah favoritnya. Sampai akhirnya ada panggilan masuk ke ponselnya. Ia melirik ke layar ponselnya dan terlihat sebuah nama yang merupakan tunangannya. Alex pun segera menjawab panggilan telfon dan memasang earpodnya."Halo, Fey.""Dimana?""Di jalan, mau ke kantor. Ada apa? Kamu perlu sesuatu?""Aku mau ngajakin kamu lunch bareng hari ini.""Oke, dimana? Biar aku jemput kamu.""Kita ketemu langsung aja, nanti aku kabari lagi."Alex terdiam sebentar, "Okay," Jawabnya akhirnya.Panggilan telfon pun berakhir. Alex menyetir tapi tanpa lagu yang ia hidupkan lagi. Seketika moodnya mulai berubah tidak seceria tadi.Tak lama akhirnya Alex tiba di kantor. Semua menyapanya seperti biasa. Alex adalah CEO yang selain sukses tapi juga sangat di hormati. Sebelum berlalu ke ruanganya, ia berhenti di depan meja sekretarisnya yang tak jauh dari pintu masuk ruang kerjanya.
Surie membuka pintu apartementnya ketika ia melihat Alex muncul di baliknya. Mata Surie melebar ia tak menyangka kalau Alex akan mendatanginya lagi malam ini."You Shouldn't be here!"Surie hendak menutup pintu depan apartementnya namun Alex menyanggal dengan salah satu kakinya."Surie please, let me in." Ucap Alex dengan tatapan mata memohon yang Surie benci sekaligus tak bisa ia hindari.Dan akhirnya Surie pun membiarkan mantan suaminya masuk ke apartementnya. Setelah masuk ke dalam Alex mendekat ke arah Surie berniat untuk memeluknya namun Surie menolaknya.Surie hanya menatap dalam diam di saat Alex menikmati makan malam yang ia siapkan. Surie seakan tahu ketika Alex datang kemari, adalah saat di mana ia pulang dari kantor dan tak sempat mampir kemanapun. Seakan tempat yang begitu ingin ia tuju adalah satu, Apartement Surie."Kamu gak capek apa liatin aku terus kayak gitu?" Tanya Alex seakan menggoda Surie.Surie berusaha bersikap se nor
Surie menghabiskan sebagian besar waktunya di Apartement. Ia terlihat sedang menikmati harinya dengan mengecat kukunya sambil duduk santai di ruang tamu.Tak lama terdengar bunyi pintu depan apartementnya terbuka dan Sandra masuk di balik pintu membawa sekotak pizza, sekotak ayam goreng korea, dan juga 1 kantong plastik yang berisi coca cola.Dengan buru-buru karena keberatan, Sandra meletakkan semua barang bawaanya di atas meja. Sandra menyandarkan tubuhnya yang lelah di sofa sambil melirik ke arah Surie."Lo emang sahabat yang suka nyiksa sahabatnya sendiri." Ujar Sandra dengan nafas yang masih belum beraturan.Surie hanya tersenyum cengeesan seakan merasa bersalah telah merepotkan Sandra. "Sorry,""Lo serius mau makan sebanyak ini Rie? Dan gue juga gak pernah liat lo minum soft drink?"Surie mengambil satu kaleng coca cola, membuka dan langsung meneguknya. "Tapi sekarang gue pengen." Kata Surie santai.Sandra mulai menyadari kalau a
Alex bersandar pada kepala tempat tidur sembari memeluk tubuh Surie. Setelah melewati pergulatan panas karena melepas rindu satu sama lain, mereka berdua akhirnya kelelahan. Atau... setidaknya Surie yang terlihat sangat kelelahan.Surie yang terlihat tertidur pulas namun memeluk erat Alex seakan enggan melepaskannya, hanya membuat Alex tersenyum puas. Bagi Alex, tak ada yang berubah dari Surie walaupun mereka telah bercerai.Alex mengelus lembut rambut Surie yang menyentuh pipinya. Sambil bergumam, "Milikku."Keesokan paginya, di saat terik sinar matahari menyinari kamar. Surie yang mulai merasa silau perlahan membuka kedua matanya. Tubuhnya masih lelah namun tidak dengan perasaannya.Ketika melihat Alex masih tertidur lelap sambil memeluk tubuhnya, Surie perlahan mencium lembut bibir mantan suaminya itu.Surie tersenyum lembut. "Aku fikir kamu udah pergi." Ucapnya pelan."Pergi kemana?" Tanya Alex dan membuat Surie kaget."Kamu ud
Keesokan harinya, jam 09:00 pagi.Surie membuka pintu apartemennya. Ia menghela nafas sambil memutar kedua bola matanya."You shouldn't be here!"Surie hendak menutup pintu namun Alex menahannya.Alex datang dengan buket mawar merah di pangkuan tangannya."Sayang please... don't be mad at me."Alex memohon dengan puppy eyes yang terlihat di kedua matanya. Alex tahu kalau Surie sedang marah padanya saat ini. Saat Fey melihat Alex kembali dari kamar mandi ia langsung bilang kalau Surie menelfonnya dan ia juga mengangatkat telfon itu. Bahkan Fey juga memperjelas jika mereka berdua sedang berada di kamar hotel.Surie menyerah dan membiarkan Alex masuk. Seperti seekor anak anjing Alex mengikuti Surie dan berakhir duduk berhadapan di sofa."Ini buat kamu sayang." Ucap Alex sambil tersenyum dan menyerahkan buket mawar merah pada Surie.Dengan ekspresi yang sangat datar bahkan terkesan seperti orang yang menahan mar
Surie hanya mengaduk-ngaduk pasta yang ada di piringnya. Ia seperti merasa tak selera untuk makan malam. Hari ini ia memutuskan untuk menginap di tempat Sandra.Sandra memperhatikan gerak-gerak Surie sedari tadi di meja makan. Dan ia mulai curiga."Surie"Surie menaikkan pandangannya menatap ke arah Sandra. "Hm?""Kenapa, pastanya enak kan? Buatan lo sendiri.""Ah.. iya, enak kok." Kata Surie sambil tersenyum."Terus kok cuma di aduk-aduk aja?. Lo sebenarnya udah makan, atau cuma mau buatin gue aja?"Surie menghela nafas. "San.. jangan nefthink mulu dong sama gue. Ini gue makan sekarang ya."Kemudian Surie mulai menyuapi pasta ke mulutnya. Dan kembali tersenyum sambil mengunyah pastanya sambil menatap ke arah Sandra.Sandra hanya bisa pasrah. Ia menggeleng heran. Setidaknya ia melihat Surie makan, hal itu sudah cukup baginya.Akhir-akhir ini Sandra merasa Surie selalu dilemma. Seakan banyak masalah yang memb
Hari ini adalah hari sabtu. Hari dimana Alex libur bekerja. Kemarin saat ia pulang kerja, Marissa Hilman yang tak lain adalah ibu kandung Alex meminta agar putranya makan siang bersama di rumah.Marissa tahu kalau setiap kali hari libur Alex tak pernah ada di rumah. Ia pergi seharian, bahkan tak kembali lagi karena menginap di tempat lain.Alex menatap berbagai macam makanan yang ada di atas meja. Rasa kagum dan bercampur heran. Makanan hari ini sebagian besar adalah makanan kesukaannya."Ma, ini makanan semua Mama yang masak?""Iya, khusus buat kamu. Kita kan jarang-jarang bisa makan siang bersama.""Mama tahu kan kalau Alex sibuk.""Mama tahu kamu sibuk. Kamu sibuk sama semua pekerjaan di kantor, kamu juga sibuk sama urusan wanita."Alex berdeham dan segera meminum air. Sepertinya makan siang kali ini akan berlangsung serius. Alex yakin kalau Mamanya akan menanyakan banyak hal padanya, terutama tentang hal pribadinya.