Share

A Man In Love
A Man In Love
Penulis: Narie

Ex-Wife

Penulis: Narie
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-03 15:42:16

Matahari pagi perlahan menerangi kamar tidur di mana Alexandre Hilman tertidur dengan lelapnya. Ini adalah kamar di sebuah Apartement. 

Seorang wanita yang masih mengenakan pakaian tidur dari kain sutra yang lembut berwarna hitam, duduk dengan santainya di sofa yang berhadapan langsung dengan tempat tidur.

"Sudah bangun?"

Suara seorang wanita yang sangat Alex kenali. Suara wanita yang ia tiduri semalaman. Suara dari Surie Givanny. 

Alex perlahan mengerjap-ngerjapkan matanya, sesekali ia menguap, kemudian ia menyandarkan tubuhnya ketika Surie perlahan berjalan ke arahnya dan duduk di pinggir tempat tidur namun berhadapan dengannya.

"Kamu harus pulang sekarang, Alex."

"Rie.."

"Kita sudah bercerai Alex, lagipula seseorang yang menunggu kamu di rumah."

Alex menghela nafas. Memang, ia dan Surie sudah resmi bercerai 2 tahun yang lalu. Ketidakcocokan dan keegoisan Alex mengakhiri pernikahan yang awalnya memang di mulai dengan perjodohan. Pernikahan setahun yang mereka jalani, akhirnya berakhir dengan kata cerai. Tapi setelah 2 tahun bercerai, pada akhirnya selalu ada saat di mana Alex mencari dan menginginkan Surie. Setidaknya urusan ranjang bisa menyelesaikan segalanya.

Walaupun tidak lagi menyandang sebagai istri sah Alex, di mata mantan suaminya itu Surie tetaplah wanita terhormat yang juga sangat Alex hargai. 

Alex memiliki segalanya. Ya.. setidaknya hal-hal yang tentu saja menjadi daya tarik dan patut di banggakan. Walaupun berusia 28 tahun, Alex adalah seorang CEO muda yang sukses, perusahaannya bergerak di bidang property. Ia juga memiliki tampilan fisik yang tentu saja dengan mudah menarik lawan jenisnya. Dan latar belakang keluarga, tentu saja Alexandre Hilman lahir di keluarga terpandang. Keluarga yang sukses dari turun temurun. Keluarga yang juga terkadang menjadi pembicaraan media. 

"Surie,"

Alex menyentuh lembut pipi Surie dengan tangan kanannya. "Kenapa begitu dingin padaku, hm?" Tanyanya tapi dengan nada bicara yang begitu lembut dan terkesan sensual.

"You shouldn't be here. Your breakfast is ready, get dress and go!"

Surie beranjak bangun dari tempat tidur namun dengan sigap Alex menarik tangannya kembali membuat Surie terlentang di kasur dengan Alex yang berada di atasnya. Tanpa fikir panjang Alex kemudian mencium bibir Surie dan mereka melakukannya sekali lagi di pagi itu.

*****

Di meja makan. Surie menghela nafas. "Stupid."Gumamnya.

"Hm?"

Seakan mendengar apa yang Surie gumamkan karena kini Alex menatapnya.

"Are you done?" Tanya Surie sinis.

"I still enjoying my breakfast, baby."

Surie tahu seperti apa Alex. Mereka telah bersama selama 1 tahun. Ia akan menjadi begitu keras kepala dan cuek di saat menurutnya itu harus. Dan terkadang bagi Surie, itu menjadi sangat menyebalkan.

"You shouldn't be here!" 

"How many times did you have to say that?"

Kini Alex mulai menatap dingin pada Surie. Alex heran, kenapa Surie selalu berkata dan bertingkah seakan mengusirnya dari sini. Dan itu selalu terjadi di hari berikutnya setelah mereka menghabiskan malam bersama. 

"Rie, aku tahu kita udah cerai. Its been 2 years. Tapi aku gak perduli. You're still mine even though we're not married anymore!"

"You are not mine, Alex. And I'm not yours. Never!"

"Kamu gak bisa bilang hal seperti ini setelah apa yang kita lalui semalam." 

"That's my stupidities!"

"Well you can't blame anyone here, Surie."

Surie terdiam. Ia tak bisa menyalahkan siapapun.

Alex selalu datang padanya membuat keadaan dimana saat itu tak ada yang di paksa. Semuanya mengalir namun selalu menimbulkan penyesalan yang seperti biasa datang di akhir.

"Kamu tahu kalau aku masih bisa memberikanmu segalanya, Surie. Harta dan kehidupan yang layak."

"Aku gak butuh uang kamu ya, Al!" 

Alex mendengus, "Lalu apa yang kamu mau? Aku memberikan dan melakukan apa yang seharusnya menjadi milikmu." 

"I'm your ex-wife. I used to in love with you, not today."

"Rie, kamu tahu kan aku? Kamu kenal aku kan setidaknya selama 1 tahun pernikahan kita?"

Surie terdiam

"Aku benci penolakan!" Ujar Alex tegas.

"Sepertinya mulai sekarang kamu harus belajar untuk mengerti rasanya ditolak, Alex."

"I'm done."

"Maksud kamu?"

"I'm done with my breakfast."

"Alex..??" 

Surie memiringkan kepalanya dengan kening yang mengerut heran. 

Setelah merapikan dirinya. Alex bangun dari tempat  duduk . Mengecup pipi kanan Surie sekilas.

"Bye.. I'll miss you, My Ex-wife"

Setelah itu Alex akan pergi begitu saja. Dan Surie masih duduk di kursi meja makan. Dadanya berdegup kencang.

"Stop Playing with me, Alex!" Bathinnya.

Bersambung....

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
menarik nih ceritanya.. pengen follow akun sosmed nya tp ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • A Man In Love   Safety Place

    3 Hari kemudian….Fey mengajak Surie untuk bertemu. Mereka memutuskan untuk afternoon tea bersama. Surie merasa ia tak perlu menghindari siapapun saat ini. Keberadaan Alex disisinya, menjadikan dukungan untuknya.Surie menyesap tehnya ketika Fey mulai berbicara. Kedua wanita yang sudah tahu sejak awal kemana arah pembicaraan mereka. Topik yang tak akan pernah berbuah ataupun berganti. Hingga salah satu dari mereka menyerah.“Alex bilang kalau dia gak yakin pernah cinta sama aku atau enggak.”Kening Surie mengeryit. Perkataan Fey membuat Surie berfikir. Namun ia masih belum bicara hingga Fey melanjutkan ucapannya.“Kamu harusnya merasa senang.”“Apa aku bisa di anggap pemenang?” Tanya Surie.Ada senyuman tipis terukir di bibir cantiknya. Ruby melanjutkan ucapannya. “Aku tidak pernah merebut Alex dari kamu, Fey. Kamu tahu benar akan hal itu.”Surie menghela nafas. “Semua ini hanya tentang perasaan Alex ke kita berdua.”Fey mendengus, “Dia memang lelaki egois. Selalu bertindak dan seenak

  • A Man In Love   What If

    "Alex Could you come to my place, please."Alex masih menatap layar ponselnya ketika ia membaca chat dari tunangannya, Fey. Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi kerjanya. Menghela nafas.Alex sadar kalau beberapa hari belakang ia terlalu sibuk dengan urusannya bersama Surie. Alex memang terkesan egois semenjak ia sadar kalau ia telah jatuh cinta pada mantan istrinya.Tapi ia hanya ingin mengikuti apa yang hati kecilnya inginkan saat ini. Alex tidak bisa kehilangan Surie begitu saja. Tidak sekarang dan juga selamanya. Namun di sisi yang lain ia seakan menelantarkan Fey. Tidak.. lebih tepatnya ikut menyalahkan Fey.Seorang ibu memang selalu ingin yang terbaik bagi putrinya. Tapi semuanya terasa salah dan datang di waktu yang tidak tepat. Ketika Marissa menjodohkan Alex dengan Surie, orang yang Alex inginkan adalah Fey. Dan ketika Alex sudah bertunangan dengan Fey, ia tak ingin kehilangan apalagi melepaskan Surie dari genggamannya.Alex meletakkan

  • A Man In Love   Hate That

    Surie membuka kedua matanya. Bisa ia rasakan kalau ada sebuah lengan yang memeluk pinggangnya. Surie melirik ke arah samping dan melihat Alex masih tertidur. Semalam… mereka hanya tidur.Pagi ini suasana terasa begitu hangat. Surie menyibakkan gorden kamarnya berjalan menuju balkoni kamarnya untuk merasakan suasan pagi yang segar dimana masih bisa di rasakan adanya tetesan embun pada rumput dan pepohonan.Surie melirik kembali pada sosok Alex yang masih memejamkan kedua matanya. Bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman tipis. Tak bisa di punkiri kalau Surie bahagia ketika ada Alex ada di sampingnya. Hubungannya dan Alex sudah sangat jauh berbeda ketika mereka masih menjadi suami istri dulu.Surie bisa melihat kalau Alex lebih mengutamakan dirinya dan hubungan yang terjadi di antara mereka berdua daripada yang lainnya, termasuk hubungan Alex dan Fey.Fey….Wanita yang juga mengisi hidup Alex sejak dulu. Wanita yang hidup dan memil

  • A Man In Love   Disappear

    Ting-Tong!Alex memencet bel apartmen Surie. Pada dentingan kelima akhirnya Surie membukakan pintu untuk Alex."Hai.." Sapa Alex yang di iringin senyuman."Alex, kamu ngapain sih—"Alex menerobos masuk ke dalam. Membuat Surie tak bisa berkata dan berbuat apa-apa selain membiarkannya.Greb!Alex langsung membawa tubuh Surie kedalam pelukannya. Dan Surie hanya membiarkannya. Seakan mencium dan merasakan kehangatan dan aroma tubuh mantan istrinya itu membuat Alex merasa nyaman. Alex semakin mengeratkan pelukannya untuk menyalurkan semua kerinduan yang ia rasakan pada Surie.Surie melihat Alex masih berpakaian kerjanya. Namun ini belum menunjukkan jam pulang kantor. Surie kemudian membawakan secangkir kopi dan ia berikan pada Alex yang kini duduk di sofa ruang tamu."Ada apa?" Tanya Surie pelan."Aku mau nginap disini hari ini." Jawab Alex langsung.Surie terpekik namun Alex tak ingin di bantah.

  • A Man In Love   More And More

    1 bulan kemudian…Saat ini Surie sedang makan siang dengan Fey. Tunangan dari manta suaminya itu mengajaknya makan siang bersama yang dimana Surie yakin kalau Fey hanya ingin membicarakan tentang Alex dengannya."How are you doing, Surie?""As you can see, Fey. I'm doing well.""Lalu kapan kamu mau maafin Alex?" Tanya Fey.Salah satu alis Surie terangkat naik di saat ia mendengar pertanyaan tentang Alex datang padanya."I don't know, " Surie mengedikkan bahunya."Still need more time?""Hm.. I guess so."Fey tersenyum tipis. Ia kini mulai sadar kalau Surie selain wanita yang pintar, ia juga memiliki harga diri yang sangat tinggi. Di saat ego nya berbicara, maka tak seorangpun bisa menggoyahkannya.*****Alex menutup laptopnya setelah melakukan zoom meeting dengan anak perusahaan yang ada di kalimantan timur. Ia menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya, memijit pelipisnya, seakan ingin mengurangi b

  • A Man In Love   Back To You

    Fey makan malam bersama dengan Alex dan Marissa di rumah keluarga Hilman. Marissa banyak mengajak Fey berbicara sepanjang acara makan malam daripada Alex.Walaupun Fey merasa aneh akan Alex yang terlihat lebih pendiam, tapi Fey tak ingin mempermasalahkannya di sini. Tidak di meja makan, tidak juga di hadapan Marissa.Hingga….Marissa menyadari kalau Alex terlihat pendiam dan hanya berbicara jika di tanya membuat Marissa heran."Alex.""Ya Ma.""Kamu kenapa Sayang?" Tanya MarissaFey seketika langsung melirik ke arah Alex."I'm fine, Ma." Jawab Alex singkat dan datar.Marissa masih tidak puas dengan jawaban Alex. Tapi ia melirik kembali ke arah Fey. Jika Marissa ingin marah pada Alex, maka bukan saat ini tepatnya. Ia harus menghormati keberadaan Fey. Setidaknya harus terlihat kalau dia dan putranya baik-baik saja."Alex kenapa ya?" Batin Fey.Selama makan malam Fey yang saat itu duduk di s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status