Share

Gelenyar aneh 18+

Pov. Author

Max berjalan memasuki kamarnya setelah mengantar Jay sampai pintu utama dan pergi dari mansionnya. Sekarang dirinya ingin mengerjakan beberapa berkas tentang pembukaan lahan baru untuk rumah sakit yang akan di dirikan nya. Max masuk kedalam kamarnya lalu membuka jas dan kemejanya sembarang tanpa melihat keberadaan Rubbi di sana perlahan pria itu menanggalkan celana bahan nya menyisahkan pakaian dalam yang membentuk tubuh bagian bawahnya dengan jelas. Rubbi yang merasa berhak melihatnya hanya menopang dagu sambil melipat kakinya di atas sofa di pojok kamar itu.

Max yang merada di perhatikan oleh seseorang melihat kesekeliling kamarnya dan terkejut saat melihat Rubbi yang sedang menatapnya dengan berbinar. Sadar dengan keadaan nya yang nyaris naked Max menarik selimut diatas tempat tidur untuk menutupi bagian bawah tubuhnya, itu membuat Rubbi menekuk wajahnya perotes.

"Max!! Kenapa kamu menutup nya?! Aku tidak bisa merasakannya lalu sekarang kamu melarang aku melihatnya juga? Kamu pelit sekali Max." Ujar Rubbi yang mulai berjalan kearah Max.

Max memegang selimut yang menutupi tubuhnya dengan erat, ia harus mengantisipasi keadaan saat sedang berdekatan dengan Rubbi. Rubbi yang melihat tingkah ketakutan Max menjadi semakin senang, gadis itu berniat untuk membalas Max.

"Max apa kau tidak mau mencobanya dengan ku, aku bisa mengajarimu." Ujar Rubbi yang menyentuh dada bidang Max dengan ujung jari lentiknya.

Max tidak mengatakan apapun ia hanya diam menatap mata Rubbi yang terlihat sayu dan menggelap. Respon tubuhnya entak kenapa tidak seperti biasanya yang langsung menolak saat ada seorang wanita di dekatnya.

Rubbi dengan berani merapatkan tubuhnya pada Max, wajah nya menengadah menatap rahang Max yang terlihat mengaras. Dengan sengaja ia mengalungkan lengannya di baju Max lalu menarik tengkuk pria itu mendekat pada wajahnya.

Sukses Max mematung saat ia merasakan sebuah benda kenyal menyapu bibirnya dengan lambat, sedangkan Rubbi bersorak saat matanya menatap reaksi Max yang terkejut. Rubbi sudah bersiap-siap jika dirinya akan di lempar membentur dinding oleh Max karena ulahnya ini.

Dengan kasar Max memegang kedua sisi pinggang ramping milik Rubbi, meremasnya pelan membuat Rubbi membuka matanya yang sejak tadi ia pejamkan. Perlahan ia memutus tautan bibir mereka lalu tersenyum.

"Jangan menatapku seolah kau mengingin kan aku Max, karena itu bisa saja membuat ku ingin berbuat lebih dengan mu," ucapnya sambil meraba dada bidang Max lalu mengecup dada itu.

Saat Rubbi berniat berbalik dan pergi. Dengan sekali tarikan Max kembali menarik wajah Rubbi lalu mencium bibir istrinya itu dengan napas memburu. Rubbi betul-betul terkejut, ia berusaha melepaskan dirinya.

Sial Max apa yang kau lakukan? Apa kau sedang membalasku? Jika benar begitu Kau yang memulai ini Max jangan salahkan aku Rubbi membatin.

Dengan tergesah Rubbi membalas lumatan di bibirnya, ia mengalungkan lenganya menarik Max agar ciuman mereka semakin dalam. Rubbi menarik selimut yang menutupi tubuh bagian bawah Max lalu mendorong pria itu kearah tempat tidur di samping mereka.

"Kau ingin mempermainkan aku Max? Kau salah orang." Ujar Rubbi merangkak di atas tibuh Max yang baru sadar atas tindakannya.

"Shit!! Menjauh dariku!." Seru Max saat Rubbi berniat mencium bibirnya lagi.

Max membawa Rubbi duduk namun posisinya masih belum berubah, kini Rubbi berada di pangkuan Max bibirnya merayap di rahang Max.

"Ahhhk menjauh dari ku, apa yang kau lakukan!!" Seru Max saat Rubbi menggigit bahu dan memberi tanda kepemilikannya di balakang telingan Max dan rahang Max.

"Max lain kali aku akan mengajarimu lagi," ujarnya sebelum turun dari pangkuan Max lalu pergi keluar dari kamar itu. Meninggalkan Max dengan napasnya yang masih memburu.

"Gadis sialan!! Kau akan menyesal!!" Seru Max saat melihat Rubbi berjalan keluar begitu saja dari kamarnya.

Saat sudah diluar Rubbi segera berlari masuk kedalam kamarnya di mansion itu. Menutup pintu dan menguncinya, ia menekan dadanya yang berdegup seperti akan meledak.

"Astaga, apa yang baru saja aku lakukan?!! Sekarang pasti Max sedang merencanakan acara pemakaman ku besok." Kaki nya yang lemasa terkulai membuat Rubbi terduduk di balik pintu.

Gadis itu membenamkan wajahnya di lututnya, tanganya masih terus menjambak dan memukul kepalanya.

"Rubbi kau bodoh sekali!!" Serunya lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk membasuh wajanya.

Dikamar Max. Pria itu sedang berdiri di depan cermin besar yang memantulkan dirinya yang hanya mengenakan handuk. Ia sedang menatap rahangnya yang terdapat tanda kemerahan karena ulah Rubbi.

"Shit!! Apa yang aku pikirkan hingga membuat gadis itu bisa berbuat sejauh ini terhadap ku!!" Tangan Max menyentuh tanda kemerahan itu dengan ragu. Hingga muncul bayangan dimana Rubbi mengecupi rahangnya dan menimbulkan glenyar aneh yang belum pernah ia rasakan.

"Cukup!! Ini gila!!" Serunya sambil mengepalkan kedua tanganya, "semua ini karena ulah gadis jalang itu, dia mencoba masuk dan mengusik ku,"

Tidak akan aku biarkan batin Max.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status