A Trillionaire’s Revenge

A Trillionaire’s Revenge

last updateLast Updated : 2021-09-09
By:  Paris MillerOngoing
Language: English
goodnovel16goodnovel
10
1 rating. 1 review
38Chapters
10.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Playing a game of vengeance is as hard as breaking a rock, especially when that game is equally as dangerous as something much more powerful; Love. Meet Luke, one of the few Trillionaire's in Europe. Luke Carrington, 25, carries an unimaginable amount of anger, hatred and pure resentment towards the Richardson family- the family responsible for the destruction and demise of family. He holds a deep grudge towards the Richardson family, believing they had orchestrated the murder of his parents. After narrowly escaping being murdered too, young Lucas flees to South Africa. Now an established man and one of the richest men in the world, Lucas returns to London and finds his way to the Richardson mansion to strike a deal with Judith Richardson after cunningly seizing all their wealth. Best believe that things are about to fall apart for the Richardson's, and our hero might just have some dangerous motives in mind.

View More

Chapter 1

1

"Tidak hanya kamu yang aku urus, Mas. Ada Sarah juga 'kan. Minta dia buatkan sarapan untukmu."

Hatiku mencelos melihat sikap Amina yang begitu acuh tak acuh padaku, suaranya memang lembut tapi dia seolah tidak mau menatapku. Aku merindukan dia yang dulu, tidak pernah sekalipun dia melalaikan kewajibannya sebagai istri meskipun tugas rumah pun banyak yang menanti untuk dikerjakan. Sebelumnya kami memang memiliki asisten rumah tangga namun karena keuangan yang tidak memadai Amina mengurus semuanya sendiri.

Amina seperti ini semenjak Sarah ada di rumah, rasanya tidak memiliki pilihan lain karena Sarah adalah anak panti. Mau tidak mau aku harus membawanya pulang. Kupikir Amina akan menerima karena istriku itu berhati lembut dan penyayang. Amina memang menerima namun sikapnya berubah.

Belum bisa jika memberikan rumah yang sebesar rumah ini, Sarah ingin dibelikan rumah yang sama. Dia mengatakan padaku jika harus adil. Ya, aku sadar itu. Namun kondisi keuanganku sangat sulit satu tahun ke belakang ini, bahkan banyak usahaku yang harus gulung tikar.

"Tapi Sarah tidak bisa memasak. Aku juga rindu masakanmu." Merengek mencoba meluluhkan Amina.

"Aku sibuk. Refal sudah menunggu untuk diantar ke sekolah."

Amina pergi membawa serta anak kami yang baru berusia lima bulan. Dia selalu menunggu Refal sampai jam pulang sekolah. Sekarang karena aku tidak banyak kerjaan saja bisa ada di rumah. Memiliki istri dua tapi sama sekali tidak ada yang mengerti.

Lebih baik mencari makanan di luar saja, Sarah juga jam seperti ini masih tidur. Dia selalu seperti itu, tidur paling awal bangun paling akhir. Dia mengatakan jika itu bawaan hamil. Padahal dulu Amina tidak seperti itu saat hamil.

"Yo, mau kemana?"

"Eh … Tante Atika." Tenggorokanku seperti tercekat saat melihat kakak dari mendiang ibuku itu datang tanpa memberi kabar seperti biasanya.

"Kenapa wajahmu kaget begitu? Mana Amina dan anak-anak?"

Tanpa bisa dicegah Tante Atika masuk ke dalam rumah bersama dengan Sarah yang juga keluar dari kamar. Tante Atika terdiam dan memperhatikan Sarah.

Rasanya aku ingin kabur saja. Hal ini memang  dirahasiakan darinya karena aku belum siap. Tapi tanpa perencanaan apapun dia malah datang.

"Dia siapa, Yo?" Tante Atika menatapku tajam karena aku yang menunduk dan tidak berani menatap matanya.

"Aryo, Tante bicara padamu!" Suaranya meninggi.

"Tante, tolong jangan berisik. Aku ini istrinya Mas Aryo."

Mata Tante Atika membelalak. "Is–tri? Kamu menikah lagi Aryo?"

"Wajar Mas Aryo menikah lagi, istrinya saja tidak enak dipandang, kurus kering, bau matahari, bau ompol da–"

"Cukup, Sarah!" Nafasku memburu, menatap tajam pada Sarah yang tidak bisa membaca situasi. Dia malah memperkeruh suasana.

Sarah mencebik. "Kenapa? Itu yang kamu katakan padaku saat kamu memintaku jadi istri keduamu."

Aku menjambak rambut frustasi, kenapa Sarah sama sekali tidak bisa diajak kompromi.

"Dimana hati kamu, Aryo? Kamu mencari kesenangan pada wanita lain hanya karena istrimu itu tidak menarik lagi?" Tante Atika mengepalkan tangannya dengan tatapan tajam yang seolah menghunus jantungku.

"Amina seperti itu karena dirimu juga. Dia mengurusmu, anak-anak bahkan adikmu. Amina tidak ada waktu untuk merawat dirinya sendiri. Badannya kurus karena dia lelah, makan saat ada waktu saja itupun seadanya karena dia tahu kondisi usahamu saat ini. Lebih dari sulitnya mengurus anak-anak, dia rela mengabdikan hidupnya mengurus adikmu. Dimana hati nuranimu, Aryo?" Suara Tante Atika semakin meninggi namun bergetar, dia mengusap sudut matanya yang basah.

"Maaf, Tante. Ak–"

"Mas …."

Tidak ingin Sarah membuat semuanya semakin buruk, kuseret ke dalam kamar dan menguncinya dari luar.

"Jangan pernah berpikir Amina mengadu pada Tante, Tante tahu semua ini karena Refal yang biasa cerita, anak kamu sendiri. Kamu mencari Istri baru, belum tentu dia seperti Amina. Apa dia mau mengurus Asti yang sering mengamuk tanpa sebab? Apa dia mau mengurus Asti yang masih seperti anak kecil? Untuk makan pun harus disuapi dan dimandikan bahkan saat buang air pun harus dibersihkan. Apa dia mau melakukan itu? Hati Amina begitu mulia, dia menyayangi Asti padahal Asti hanya adik iparnya, tidak ada hubungan darah antara mereka tapi Amina tulus menyayangi dan merawat Asti."

Hatiku berdenyut nyeri. Merasa tertampar dengan apa yang dikatakan Tante Atika. Kenapa diriku ini begitu bod*h sampai tidak memikirkan hal itu. Amina tanpa pernah mengeluh rela mengurus adikku yang memiliki kebutuhan khusus, bahkan dia menolak saat aku akan mempekerjakan orang untuk menjaga Asti.

"Aku masih mampu, Mas. Kita tidak tahu orang seperti apa, aku tidak ingin mengambil resiko jika nanti Asti malah diperlakukan tidak baik. Asisten rumah tangga saja sudah cukup."

Itu yang selalu diucapkan oleh Amina. Saat itu kondisi keuanganku masih stabil.

Dadaku tiba-tiba sesak dan bergemuruh. Kenapa aku jahat sekali. Mata ini berkaca-kaca, tidak mampu lagi dibendung pipiku langsung basah.

"Sekarang kamu menyadari semua kebaikan Amina? Dia tidak pernah bicara soal kebaikannya sendiri meski sebenarnya dia bisa, istri barumu itu tidak ada bandingannya dengan Amina. Cantik saja tidak cukup, Aryo. Sampai kapanpun kalau kamu terus melihat fisik, memiliki istri dua saja akan kurang."

Tante Atika kembali menyeka air matanya. "Sudahlah, tidak ada gunanya bicara pada orang yang tidak memiliki hati sepertimu. Kalau kamu tidak bisa membahagiakan Amina, setidaknya jangan membuatnya terluka. Lepaskan dia! Di luar sana banyak laki-laki yang bisa memperlakukan Amina lebih baik daripada dirimu!"

Aku menggelengkan kepala. "Tidak, aku tidak akan pernah melepaskan Amina sampai kapanpun. Aku mencintainya, Tante."

"Cinta? Cinta kamu bilang. Kamu mencintai Amina tapi kamu juga menyiksanya. Kamu sadar dengan ucapan kamu itu? Jangan tahan dia jika kamu hanya ingin menjadikannya pembantu gratis di sini."

Bersambung ….

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.

Comments

default avatar
cyprus.kohler
Enjoyable book so far~ Do you perhaps have any social media that I can follow you on?
2021-07-15 14:16:53
1
38 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status