Share

74. Perasaan Tidak Asing

Bukannya sedih karena dikeluarkan dari kelas, ketiga sahabat Diva justru merasa sangat senang. Karena, mereka bisa memanfaatkan keadaan ini untuk mencari keberadaan Diva yang sejak tadi membuatnya cemas.

"Ke toilet aja dulu," usul Nisa dengan pandangan yang mengarah ke handphonenya.

"Serius banget muka lo, ngapain?" tanya Mira berkacak pinggang.

"Gue wa Daniel, mungkin Diva lagi sama mereka," jawab Nisa tanpa mengalihkan pandangannya dari layar handphonenya.

"Centang dua abu-abu, ke toilet dulu yuk!" ajak Nisa memasukkan handphonenya ke saku rok.

Tanpa menunggu kedua sahabatnya, Tika langsung berlari cepat menuju kamar mandi. Dia sudah sangat khawatir, sedangkan kedua sahabatnya berjalan begitu lambat. Gadis itu tidak peduli dengan murid-murid yang akan terganggu akibat bunyi gebrakan sepatunya di koridor yang begitu sepi.

"Njir, tuh anak benar-benar ya. Padahal ini lagi jam pelajaran, bukannya jalan pelan-pelan malah bikin gaduh," ger

Ervin Warda

Halo, Kakak-kakak. Happy reading ❤️

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status