Share

AEONIAN : Yang Pernah Terjadi Akan Abadi
AEONIAN : Yang Pernah Terjadi Akan Abadi
Author: absurdaul

PART I Kau Laksana Surya

“Aku lebih suka mentari terbit, tetapi kau ternyata lebih memilih mentari pamit”

"Memandang senja terkesan berbeda, terutama kala sewarna jingga mempesona ditemani salah satu film favorit Alana, 'Meet Me After Sunset.'” yang memberi kesan berbeda dalam memandang senja. Kalimat indah yang selalu teringat adalah tentang matahari.

"Dia adalah matahariku. Jika pagi dia terbit, menjelang malam dia pamit. Dia memberiku banyak hal yang baru. Mengajarkanku arti sesuatu. Dia datang menerobos ke dalam hidupku dan ingin menjadi sesuatu. Berusaha merayu dengan sikap dan kata-kata manis. Sayangnya, waktu itu aku tak mudah ditipu." bisik Alana dalam hati.

Alana, gadis manis yang cerita hidupnya penuh tangis. Banyak orang memandang kehidupannya Alana seperti pelangi mejikuhibiniu yang indah sekali. Akan tetapi, realita kehidupan yang sedang dijalaninya bagai berurai sedu terbayang kelabu. Alana yang mengamati angkasa langit atas kepalanya, Alana merasa bahwa dirinya seakan lupa akan hiruk pikuk kisahnya selama ini. Kesedihan yang tanpa hentinya hadir seolah sejenak berakhir.

Alana kembali bergumam, mengenalnya aku pikir adalah hal yang biasa. Ternyata aku salah, mengenalnya menjadikan hidupku berubah. Aku merasa sedikit lebih bahagia. Hanya dengan berbagi cerita setiap hari padanya. Dengan dia sebagai pendengar setia. Aku merasa dia selalu berada di sisi. Padahal kenyataannya tiada yang mengerti kapan dia melangkah pergi. Lalu, Alana mengambil sebuah buku diary favoritnya berwarna vintage dan mulai mencurahkan segala keresahan yang sedang dirasakan.

Arga, cowok paling keren dan populer di SMA Nusantara. Pesona oriental yang terpancar dari auranya, membuat seolah tidak ada cewek yang menolak untuk dekat dengannya. Apalagi dia memiliki suara merdu dan khas yang menjadi senjata pamungkas untuk menarik dan menyatakan cinta pada cewek di SMA Nusantara. Tetapi tidak dengan Alana. Dia berbeda dari cewek pada umumnya. Ketika semua tergila-gila dengan Arga, dia tidak berminat sekalipun untuk terlibat hubungan atau permasalahan dengan cowok tersebut. 

Dari Arga, Alana belajar, bahwa hidup tentang sabar. Kata Arga sabar itu yang selalu berusaha, pantang menyerah, dan menerima jika kalah. “Sabar” adalah salah satu kata yang seperti memiliki mantra luar biasa, jika Arga yang mengucapkannya. Seolah dapat menyihir keluh kesah Alana agar mengatup dan bungkam. Namun, tetap saja, sabar bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Berjuta kali Arga mendengar cuitan tentang ini itu, Alana ceritakan tentang siapa yang membuatnya bahagia, bagaimana Alana kecewa, bahkan hingga sepenggal mimpi yang Alana rasa Arga pun perlu tahu rasanya. Alana dengan mudahnya bernostalgia. 

"Ingatanku tergolong kuat. Bahkan untuk beberapa tahun lalu, aku pun masih ingat. Jangankan satu frasa, satu cerita pun setiap detailnya masih jelas terpampa.

"Apakah saat ini kamu telah menjadi seseorang yang takkan mudah ku lepas? Haha... lucu bukan? Memilikimu saja tak pernah terpikir olehku, apalagi melepasmu. Apa yang akan ku lepas, jika dalam tanganku tak ada yang kugenggam." Alana terus saja berbicara pada diri sendiri dalam rasa sepi sembari menuliskannya di dalam diary.

Tunggu dulu, sepertinya ada yang aneh dalam diriku. Kau tahu? Setiap aku mendengar namamu, jantungku berdetak lebih cepat dari tempo semua lagu yang ada di dunia. Saat mendengar suaramu yang lantang, hatiku seakan jauh lebih tenang. 

Mengapa ini bisa terjadi?

Rasa apakah ini?

Bukan suka kan?

Apalagi cinta? Aku harap tidak. 

Mungkin itu hanya sifat kagum semata. Alana tidak ingin memiliki hubungan lebih dari teman dengannya. Karena Alana dengannya telah membuat kesepakatan di awal masa SMA.

Waktu itu, ketika lonceng sekolah berbunyi, Arga menarik lengan Alana dan mengatakan ingin berbicara sesuatu empat mata dengannya. Awalnya Alana pikir itu adalah perihal organisasi, karena memang Alana dengannya terlibat dalam kepengurusan yang sama. Akan tetapi dugaan Alana tidaklah benar. 

Di depan laboratorium fisika, Arga mengatakan hal yang sangat tidak terduga, hingga Alana tidak mengerti apa yang sedang cowok itu inginkan dan rencanakan. Tetapi bukan Alana namanya, jika dia tidak berani menerima tantangan. Apalagi dari seorang cowok. Sekali ada yang menantang Alana, apapun itu Alana dengan sigap dan tegas menyanggupinya. Walau Alana sedikit mengerti risiko terbesar jika bermain-main dengan hati. 

Perjanjian paling gila di dunia :

"Dengarkan baik-baik" pinta Arga pada Alana

"Kamu akan selalu membantuku kapanpun aku butuh bantuanmu, asalkan aku tidak suka padamu, begitu pula denganku, aku akan membantumu kapanpun kamu butuh bantuan, asalkan kamu tidak menyukaiku. Begitulah komitmen kita." Arga menjelaskan perjanjian yang ingin dia utarakan

“Bagaimana? Deal?,” tanya Arga tersebut kepada Alana

“Mengapa aku ?” Alana kembali bertanya

“Karena aku butuh kamu dan butuh bantuanmu” jawab Arga

“Aku bisa membantumu tanpa kita perlu berjanji” tukas Alana pada Arga

“Aku mau kita berjanji, kamu berani?” selidik cowok tersebut

“Kamu tahu kan kalau seseorang sudah berjanji, maka harus ditepati apapun yang terjadi?” Alana berusaha mencari jalan tengah

“Tahu” balas Arga dengan singkat

“Jika kamu mau, ayo berjanji denganku, jika tidak lupakan saja ucapanku” desak Arga

Alana terdiam dan menengok ke arah lapangan sepak bola. Kemudian, hati kecil Alana berkata, jika dia tidak menerima tantangan Arga, Arga pasti akan mengira bahwa Alana menyukainya. Di satu sisi, jika Alana menyanggupinya, masalah besar apa yang akan Alana hadapi nantinya. 

“Oke, kita berjanji” Alana melingkatkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Arga.

“Artinya, bukan hanya aku yang berjanji tetapi kamu juga” jelas Alana pada Arga

“Iya, aku berjanji Alana, terimakasih” terang Arga sambil tersenyum

Komitmen paling gila di dunia. Dan aku dengan mudahnya menyanggupi permintaan tidak masuk akal tersebut. Entah apa yang akan terjadi di kemudian hari. Alana tidak dapat membayangkan apapun selain dia akan  terjebak masalah dengan cowok tersebut. 

Apabila kita bercerita kepada seseorang, berarti kita telah memasukkan orang itu ke dalam masalah kita. Alana melangkah pergi dan meninggalkan cowok tersebut tanpa sepatah kata apapun. Pikiran dan perasaan Alana berkecamuk. 

Satu hal yang tidak bisa disembuyikan di dunia ini adalah perasaan, emosional, dan empati.

Sekeras apapun seseorang berusaha menutupi atau menyembunyikan perasaan, cepat atau lambat waktu akan membongkarnya. Seseorang dapat diam dan bungkam perihal perasaannya, akan  tetapi sorot mata akan berkata dengan jujur pada dunia. 

Alana juga pernah membaca pada salah satu sumber bahwa perempuan bisa menyembunyikan perasaan cintanya pada seseorang hingga puluhan tahun, akan tetapi tidak akan sanggup menyembunyikan rasa cemburunya sebentar saja. Memang kalimat ini tidak ada sangkut pautnya dengan hidup Alana saat ini, dan Alana juga berharap tidak ada kaitannya di suatu saat nanti.

Terbukti bukan aku masih mengingat ucapan itu, bahkan setelah hampir 3 tahun. 

Kau ingin aku bercerita lagi?

Baiklah aku akan bercerita, tetapi ingat ya jangan bilang siapa-siapa.

Karena ini cerita tentang kita.

Cerita tentang kita yang telah usai, bahkan sebelum dimulai. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status