Share

RAHASIA KITA

“Gua beri madunya sekarang, Sayang. Bersiap-siap,” bisik Nadio di telinga Karmila.

“Ih, jangan!” larang Karmila sambil menutup atasan piyama yang masih terbuka dari semalam. Karmila mengecup bibir Nadio sekilas lalu berbisik,”Kak Vivian udah di teras. Honey, bisa pindah kamar?”

Nadio segera tersadar dan mengangguk. “Okey. Gua boyongan sekarang. Tunggu bentar. Jangan buru-buru buka pintu,” ucap Nadio.

Pria berparas oriental tersebut segera membawa barang-barangnya. Kemudian, dia sebelum beranjak ke luar masih sempat berbicara lirih,”I love you, Sayang.”

“Me too,”jawab Karmila lalu bersiap keluar, setelah Nadio masuk kamar sebelah. Kursi roda berjalan pelan menuju ke arah pintu depan. Sementara Vivian masih mengetuk pintu, meski pelan. Karmila perlahan memutar anak kunci. Begitu pintu terbuka, Vivian gegas memeluk anak buahnya tersebut.

“Karmila, lu gak kenapa-napa, kan? Semalam gua kaga bisa tidur. Mana ponsel mati. Di mana Bos?” tanya Vivian beruntun seraya mata menatap dalam ruangan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status