Share

43. TERJEBAK

Ponsel Elaine berdering dengan nyaring. Sudah beberapa kali ponselnya itu berbunyi, tapi tak kunjung dia angkat. Ya … bagaimana mau mengangkat telepon gadis itu masih tidur dengan pulas. Tapi si penelepon tak putus asa untuk terus menghubungi Elaine.

Mungkin ini adalah panggilan ketiganya, saat tangan Elaine menyasari nakas yang ada di samping tempat tidur. Mencari benda pipih hasil doorprize dari ulang tahun Zora. Saat tangan Elaine mendapati benda itu. Dia buru-buru meraihnya dan mengangkat telepon tersebut, tanpa melihat siapa orang yang menelponnya.

“Halo,” sapa Elaine dengan suara serak.

“Halo, sayang. Hey, kamu belum bangun ya?” tanya seorang laki-laki paruh baya di seberang telepon.

Mata Elaine langsung terbuka sempurna. Tentu saja dia terkejut ketika mendapati suara ayahnya di seberang sana.

“Ah. Maaf, Pah. Waktu malam Elaine begadang,” timpalnya beralasan. Kini Elaine sudah bangun dan tidak dalam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status