Share

Hidayah

"Kalian ... siapa?" tanya Tasya dengan suara yang amat lemah.

Aku dan Vanya saling bertatapan, bingung. Segera aku ingat ucapan dokter tentang resiko operasi yang baru Tasya jalani.

Aku berbisik di telinga Vanya tentang apa yang sudah terjadi. Netra Vanya membola sesaat, kemudian dia mengangguk mengerti.

"Ini kami, Tasya. Kami saudaramu," ucap Vanya lembut.

"Saudara?" Tasya masih menatap kami dengan wajah tanpa ekspresi.

"Iya," jawab Vanya lembut. "Kita saudara, Tasya. Mulai hari ini kami yang akan menjagamu."

Tasya menatap Vanya, lalu perlahan mengukir senyum di bibirnya yang pucat. Aku hanya terdiam seraya menatap mereka dengan pandangan sendu.

Seandainya Nyonya Nia tidak terobsesi oleh kekayaan, sehingga tega berbohong pada Tasya di masa lalu, mungkin mereka berdua bisa benar-benar menjadi saudara yang baik. Bagaimanapun, waktu tidak akan bisa diulang kembali. Mungkin ini saatnya mereka memperbaiki semuanya.

"Seperti yang kami kira sebelumnya, pasien akan mengalami kehilangan ingat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status