Share

BAB 17

“Heh, bangun cepetan!” seru Mas Bara sambil menggerakkan lenganku dengan keras.

Aku masih sangat ngantuk. Sehabis solat subuh aku tidur lagi. Karena semalam aku tidur jam dua malam. Mataku terbuka pelan-pelan. Kulihat Mas Bara yang sudah rapi. Aku bisa mencium aroma parfumnya. Wajahnya juga segar. Dia pasti sudah mandi.

“Kenapa sih, Mas?” tanyaku dengan berusaha duduk. Nyawaku masih setengah sadar.

“Balik ke kamarku. Kalau kamu tidur di kamar ini. Mama akan curiga. Udah sana buruan,” pinta Mas Bara dengan menarik lenganku. Aku terpaksa harus berdiri dan mengambil kerudungku lalu balik ke kamar Mas Bara.

Mama pasti akan curiga kalau aku dan Mas Bara tidur di dua kamar yang berbeda. Ini semua gara-gara semalam Mas Bara yang sengaja mengunci kamarnya sendiri. Awas saja, aku belum mengomel padanya tentang itu.

Aku tidak bisa tidur lagi. Terpaksa aku bangun dan keluar kamar. Kulihat suasana rest area ini sudah mulai ramai karena jam menunjukan pukul tujuh pagi. Aku segera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
thor, ksh si istri bahagia dong. suami biasa aja ga kaya raya pula tapi jahanam. hempaskan ke dlm jurang aja. gregetan ih.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status