Share

40. Tiga tetua sekte.

“Ingat, Ajiseka. Baiknya kau berhati-hati,” Calingkolo mengingatkan Ajiseka. Pasalnya ia melihat gelagat tidak beres dari adik seperguruannya.

“Jujur aku penasaran dengan sekte itu, Kang. Bahkan, Padepokan tempat Romoku menimba ilmu pun, di hancurkan oleh anggota sekte itu. Sekalipun kejadian itu sudah puluhan tahun berlalu, tetapi aku yakin ada yang tidak beres hingga saat ini,” ujar Ajiseka.

“Ya, itu sudah pasti. Seperti yang dikatakan oleh Ki Haryo Wicaksono, kau harus berhati-hati,” jawab Calingkolo.

“Ya! Aku tau, Kakang. Bahkan, saat ini ada sepasang mata yang mengintai kita, Kang. Tetapi biarkan saja, aku ingin tau apa yang akan dia lakukan kepada kita,”

“Biarkan pengintai itu menjadi urusanku, bawa dia menjauh dari sarangnya.”

Ajiseka tersenyum tipis menanggapi ucapan kakak seperguruannya. Lagi-lagi dirinya menatap simbol dan mengeja aksara yang tertera di pilar itu. ‘PADEPOKAN LOWO IRENG’ nama padepokan yang berbeda, tetapi memiliki simbol yang sama.

Langkah Ajiseka semakin me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status