Share

Menyesal Telah Mencintainya

"Bun...bunda...sayang...” panggil Dimas  berjalan  menyusuri rumahnya.

Di teras belakang  rumah  Dimas melihat  Boni anaknya bermain sendiri, lalu Dimas menghampirinya.

"Hei jagoan....kenapa  sendirian...bunda mana?” tanya Dimas  sambil  melambaikan tangannya ke Boni seraya menyapa anaknya yang jarang bertemu dengannya .

"Bunda lagi sakit...sekarang lagi istirahat di kamar...” jawab Boni yang  mulai bersikap acuh dengan sang ayah.

Dimas langsung bergegas  ke kamar menemui Siska. Sesampai di depan pintu kamarnya, Dimas menarik nafas panjang seakan menyiapkan diri untuk menjawab kecurigaan Siska.

"Bun.....”panggil Dimas sembari membuka pintu kamar.

Siska yang mendengar suara Dimas geram dan beranjak dari tempat tidurnya, lalu berjalan mendekati Dimas,,dan tiba-tiba...

Plak..............

Tamparan keras diterima Dimas seketika.

Dimas yang tidak bisa berkutik hanya tertunduk diam.

("Huh...perempuan sial...kalo bukan karna harta,aku ngga bakal tinggal diam dengan yang terjadi sekarang!” ujar Dimas dalam hati).

"Berani beraninya kamu datang ke rumahku dengan wajah seperti tak punya salah sedikitpun!"ujar Siska yang kesal dan marah.

"Siapa wanita yang bersama mu itu.....jangan berbohong lagi...aku sudah tau semuanya...”tambah Siska lagi dengan suara meninggi.

"Maaf  bun.....aku khilaf....dan  aku tau aku salah dan ngga akan melakukan kesalahan lagi!”ujar Dimas meyakinkan Siska.

"Aku tanya siapa wanita itu mas....!!".

"Dia hanya seorang wanita penghibur yang ngga perlu kamu cemburui. Temanku membawaku ke rumah bordir dan mengenalkanku pada si jalang itu,karena perempuan itu terus menggodaku akhirnya aku masuk ke dalam perangkapnya.Dan aku khilaf   bun....”jelas Dimas yang masih belum jujur .

"Tega kamu mas....selama ini aku menyesal sudah mempercayai kamu!" Jangan harap aku akan memberimu uang lagi!”ancam Siska sembari melangkah pergi ke luar kamar meninggalkan Dimas yang masih berdiri mematung.

Melihat sikap istrinya yang marah besar, Dimas mulai merancang cara untuk meluluhkan istrinya lagi,agar istrinya mau mengeluarkan uang untuknya lagi.

...

Hana yang mulai sadar dari pingsannya mulai beranjak  dan berjalan memutari rumah.

"Mas.....mas Dimas.......”teriak  Hana memanggil Dimas.

Hana yang masih pusing, lalu teringat saat Dimas  menamparnya hingga pingsan.Seketika  Hana  mulai  menangisi dirinya sendiri.

"Mas Rangga ......maafkan aku karena tidak mempercayai kata-katamu....”gumam Hana yang bicara sendiri tiba-tiba teringat ucapan Rangga.

...

Rangga yang masih  terus mencari keberadaan Hana tiba-tiba lelah karena tak kunjung menemukan Hana.Rangga memutuskan untuk  berhenti  mencari Hana.

"Huft.....mungkin aku yang terlalu cemas....semoga Hana hidup bahagia dengan laki-laki pilihannya..” grutu Rangga bicara sendiri.

Rangga yang terlihat duduk sendiri di taman di bawah pepohonan tiba-tiba sadar ada yang memanggil namanya. Ternyata teman satu kantornya yang tak lain adalah Mila sahabat Siska.

"Mas Rangga sedang apa disini sendirian..?” tanya Mila sembari duduk disebelah Rangga.

"Owh....sedang nyari udara segar aja....lha kamu ngapain juga kok disini sendirian...”balas Rangga tanya balik Mila

"Aku mau kerumah sahabatku mas,,rumahnya ngga jauh dari taman. Kasihan dia suaminya selingkuh hanya  gara-gara temanku  udah ngga cantik dan sexy seperti dulu. Untung aja ada salah satu teman yang memergokinya jalan berdua, kalo ngga...hehmmm...kedoknya ngga bakal kebongkar!” ujar Mila cerita panjang lebar tentang siska.

Sedang  asik mengobrol...terlihat jelas  mobil yang dikendarai Dimas berhenti dipersimpangan lampu merah dekat taman.Sontak membuat  Mila yang melihatnya heran.

"Baru juga dibilang ....eh batang hidungnya langsung kelihat!” seru Mila mengoceh.

"Batang hidung siapa ?”tanya Rangga

"Coba mas kamu liat pria yang mengendarai mobil yang berhenti di lampu merah itu!”seru Mila sembari menunjuk ke arah Dimas.

Pandangan Rangga pun tertuju ke depan. Melihat wajah Dimas yang tidak asing membuat Rangga bergegas mengejarnya dan sejenak melupakan Mila yang duduk disebelahnya.

Sayangnya  belum sampai mendekat ..lampu hijau menyala dan mobil Dimas sudah melaju dengan cepat.

"Ada apa mas...apa kamu mengenal Dimas?” tanya Mila yang mendekat ke arah Rangga yang sudah berdiri di dekat lampu merah.

Sambil terlihat ngosngosan karena lari dengan cepat,Rangga menganggukkan kepala mengiyakan.

"Mila...apa laki-laki itu suami teman yang kamu ceritakan tadi...” ujar Rangga

"Iya..dia si brengsek yang aku ceritakan mas....tapi mas Rangga sepertinya  mengenalnya ?”ucap Mila penasaran.

"Tidak begitu mengenalnya"Mila boleh kamu ceritakan lagi dimana teman kamu memergoki Dimas dengan wanita lain..” tanya Rangga mendesak.

Mila lalu menceritakan kronologi Dinda waktu melihat Dimas bersama Hana.

Mendengar ucapan Mila.Rangga lalu bergegas pergi . Melihat gelagat Rangga yang sepertinya mengetahui sesuatu. Mila bertanya-tanya dalam hati dan menduga kalo semua yang dilakukan Dimas berhubungan dengan Rangga

Rangga yang sudah berada di dalam mobil  mengendarai mobilnya ke arah toko baju yang di ceritakan Mila.Melihat waktu sudah mulai gelap. Rangga memutuskan  putar balik mobilnya dan berniat mencari Hana besok pagi.

....

Hana mulai merasakan kesendiriannya . Sambil menatap jendela kamar tiba-tiba Hana teringat orang tuanya di kampung.Tiga tahun lamanya semenjak Hana merantau, Hana tidak pernah menghubungi orang tuanya di kampung, hanya  sesekali mendapat pesan tentang keadaan orangtuanya dari Rangga .

Hana yang bekerja sebagai wanita penghibur tidak pernah diijinkan oleh sang mucikari memiliki ponsel atau menghubungi siapapun. Melihat kenyataan yang di alami Hana,seolah membuat Hana pasrah pada kehidupannya sebagai wanita penghibur.

Hana sadar dirinya sudah banyak berdosa kepada kedua orang tuanya.Setelah semua yang di alaminya. Hana mulai merasa jijik pada dirinya sendiri. Dan mulai ingin meninggalkan dunia malam yang sudah membuatnya menjadi seperti sekarang.

.....

"Aduh Hana......dimana sih kamu, aku khawatir terjadi apa-apa sama kamu!” ujar Rangga bicara sendiri sembari  duduk di sofa apartemennya.

Rangga yang gelisah tak bisa tidur,tiba-tiba kefikiran untuk menghubungi Mila untuk menanyakan kediaman Dimas pada Mila.

Tapi ternyata  ponsel Mila tidak aktif. Rangga yang gusar mondar mandir kesana kemari seakan tidak tenang memikirkan Hana, akhinya memutuskan mengambil kunci mobilnya dan bergegas turun mengambil mobilnya yang berada di parkiran lalu pergi meninggalkan apartemen .

Rangga  berniat mencari kediaman Dimas dan menyusuri di komplek perumahan dekat taman yang biasa dia kunjungi.

Ditaman Rangga mulai berjalan ke arah komplek-komplek perumahan. Saking banyaknya  nama-nama perumahan ,Rangga mulai mengarah ke salah satu perumahan elit yang nampak di depannya satpam yang tengah berjaga  di depan pintu perumahan.

"Malam pak!” sapa Rangga kepada  salah satu satpam yang sepertinya dari nama dibajunya bernama Kirno.

“ Iya pak...ada yang bisa saya bantu..”sahut Kirno

"Begini pak....saya mencari teman lama saya bernama Pak Dimas apa dia tinggal di perumahan ini?” tanya Rangga mengaku teman Dimas agar si satpam lekas memberitahunya.

"Maaf  Pak disini ada 7 orang yang bernama Pak Dimas,yang di maksud bapak pak Dimas yang mana?” jelas Kirno.

"Yang saya maksud orangnya tinggi ,putih,dan rambutnya sedikit cepak ....”ujar Rangga menjelaskan ciri-ciri Dimas.

"Owhh..itu sih kayaknya Pak Dimas suaminya bu Siska...itu tuh rumah nya kelihatan dari sini yang rumah tiga lantai dengan pagar warna emas!” jelas si satpam sambil menunjuk ke salah satu rumah.

"Baik pak..terimakasih..".

Karena  malam mulai larut Rangga yang sudah tau rumah Dimas,berniat kembali besok untuk menemui Dimas dirumahnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status