Share

Mulai Menaruh Rasa Curiga.

Siska terlihat tengah sibuk  menyiapakan  jamuan  untuk teman-temannya yang akan berkunjung ke rumahnya.

Karena takut  Dimas  pulang mendadak dan kaget melihat banyak tamu,Siska memutuskan menelphon  Dimas untuk memberitahunya.

Kring.......kring.....(hp Dimas berbunyi)

Dimas yang nampak kelelahan dan lemas,mendengar hpnya berbunyi spontan mematikan hp nya tanpa menengok siapa yang menghubunginya.

Dan melanjutkan tidurnya  sembari memeluk Hana yang juga masih tertidur  pulas di sebelahnya.

"Lho kok malah dimatikan hpnya !”grutu Siska yang berusaha menelpon Dimas lagi.

Karena Dimas tidak menyahut panggilan telpon Siska, sontak membuat Siska mulai menaruh curiga terhadap Dimas.

"Sudah dua hari mas Dimas tidak pulang bahkan menghubungiku pun tidak,apa jangan-jangan dia sedang bersama seorang wanita”grutu Siska lagi sambil  mengetik  pesan  tertulis ke suaminya.

Tiba-tiba  beberapa orang temannya sudah mulai nampak berdatangan.Siska yang melihatnya  langsung menyambut temannya dan mempersilahkannya untuk duduk sembari  menikmati sajian yang sudah di siapkan Siska.

"Siska...mana Suamimu...aku tak melihatnya dari tadi?”tanya  Mila salah satu temannya.

"Dia sedang berada di luar kota..sedang ada urusan bisnis.”sahut Siska yang telihat gugup dengan pertanyaan temannya.

"Diluar kota? Sepertinya dua hari yang lalu aku melihat suamimu bersama seorang wanita,aku kira malah itu kamu..waktu aku cermati ternyata bukan kamu...”cletuk  Dinda temannya juga yang  waktu itu melihat Dimas bersama Hana  disebrang toko baju .

"Bersama wanita..?".

"Di toko baju..! “ seru Siska masih tak percaya...

"Sepertinya kamu salah orang deh Din...ngga mungkin mas Dimas seperti itu,lagi pula dia kan sedang di luar kota,jadi ngga mungkin itu dia!”jelas Siska yang tertawa kecil seakan belum percaya dengan apa yang dikatakan Dinda.

"Aku berharap sih waktu itu bukan Dimas Sis....tapi.....inih liat sendiri!”ujar  Dinda sambil menyodorkan  foto di hp nya yang sempat di ambilnya waktu itu.

Melihat  Siska  yang  mulai terlihat syok , sontak membuat teman-temannya yang lain penasaran dan ingin melihat sosok wanita yang sudah berhasil di ambil di ponsel Dinda.

"Ngga mungkin!!’ternyata selama ini mas Dimas bohongin aku dan anakku..”gumam Siska yang mulai tertunduk  kecewa dan sedih di tambah  malu terhadap teman-temannya perihal kedok suaminya yang mengkhianatinya.

Mila  yang  melihat  Siska sedih lalu mendekatinya dan menenangkan Siska agar tetap sabar menghadapinya.Sedang Dinda yang melihat kelakuan Dimas secara langsung,tidak terima sahabatnya di sakiti dan mengompori Siska untuk  tegas terhadap Dimas.

Terlihat di foto Dimas bergandengan tangan dengan wanita yang tak lain adalah Hana.Tapi nampak  terlihat jelas hanya wajah Dimas saja  sedang wajah Hana terlihat samar,sehingga  membuat  Siska penasaran dengan sosok wanita yang bersama Dimas.

"Dasar itu laki-laki...mentang-mendang istrinya ngga seperti dulu...dengan mudahnya iya berpaling ke wanita lain yang lebih aduhai!”cletuk Dinda yang geram dengan kelakuan Dimas .

Mendengar ocehan Dinda,sontak membuat Mila menginjak kaki Dinda seakan tidak ingin Siska yang mendengarnya berkecil hati.

"Sudahlah...biarkan ini menjadi masalahku saja..trimakasih kalian sudah mendukungku, tapi maaf  karena aku masih  terpukul saat ini,sepertinya hari ini sampai di sini dulu acara kita,badan ku mulai terasa tidak enakan..”gumam Siska yang meminta temannya untuk pergi.

"Kamu baik-baik saja Sis...aku antar kamu ke kamar ya..”ujar Mila ingin membantu Siska.

"Ngga usah aku masih bisa jalan kok..aku hanya ingin menenangkan fikiran ku dulu...”sahut Siska yang beranjak dan berjalan perlahan menuju kamarnya.

Mendengar Siska tidak ingin diganggu,,teman-temannya memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah Siska yang terlihat mewah dan besar.

....

Rangga yang saat ini sudah  berdiri didepan rumah bordir biasa Hana bekerja, langsung berjalan masuk menemui madam yang  tengah duduk di sofa dengan merentangkan kakinya di atas meja.

Aku ingin bertemu Hana.!”seru Rangga sambil menyodorkan sejumlah uang di meja.

Apaa...kamu bilang..!”Hana..!!’bukankah kamu membawanya kabur dari sini!!”sahut madam dengan nada marah.

Pergi...?pergi kemana...aku tidak membawanya pergi !”kalo aku bersamanya lalu buat apa aku kesini!”jawab Rangga.

Mendengar perkataan  Rangga yang masuk akal,si mucikari mengurungkan niatnya menuduh Rangga.Sedang Rangga yang cemas tentang keberadaan Hana lalu pergi begitu saja dan bergegas mencari Hana.

Ini pasti ulah si brengsek itu!”grutu Rangga  menduga Dimas yang membawa Hana kabur. Tanpa berfikir panjang Rangga menelpon si mucikari untuk meminta nomor hp Dimas..tapi si mucikari tidak memberikannya begitu saja karena menyangkut privasi pelanggan.Rangga mulai frustasi dan bingung harus mencari Hana kemana.

.........................................

Di dalam kamar nya Siska mulai gelisah dan tidak sabar ingin menghubungi Dimas.Kali ini hp Dimas aktif.

Kring....kring.....(Hp Dimas berdering)

Melihat nama kontak ternyata istrinya yang menelpon,,Dimas bergegas berjalan ke depan rumah untuk mengangkatnya ,agar Hana yang sedang di kamar tidak mendengarnya.

Halo..bun....”jawab Dimas lirih di telpon.

Hei...mas  cepat kamu pulang sekarang!”ada yang harus kita bicarakan! Aku tau kamu ngga keluar kota kan?”seru Siska dengan suara tinggi.

Sssttttt.....tenang bun...kamu bicara apa sih,...ya udah aku lagi ada meeting,hari ini aku pulang kerumah!”bantah Dimas lirih lalu menutup telponnya seakan merasa  Siska sudah mengetahui perselingkuhannya .

Halo...halo mas...halo....sial!!”gumam Siska kesal karena Dimas menutup teleponnya.

Bun...? bun siapa mas..?tanya Hana yang ternyata sudah di belakangnya.

Halahhh....udah deh kamu jangan tanya-tanya mulu...aku pusing!”seru Dimas panik karena istrinya sudah mulai mencurigainya.

Hana yang mendengar Dimas  membentaknya ,tiba-tiba kaget dan mulai menagih janji-janji Dimas kepadanya.

Ok mas kalo begitu kapan kamu mau nikahin aku!”bukankah tujuanmu membawaku kesini untuk menikahi aku?”seru Hana kesal

Apa kamu bilang ...menikah?  ngaca kamu...buat apa aku nikahin wanita jalang kaya kamu!”seru Dimas bertambah emosi.

Jadi...kamu membawaku bukan atas dasar cinta mas....”gumam Hana yang mulai menangisi dirinya .

Dasar wanita bodoh! Dari dulu aku Cuma mau tubuh kamu ,mana mungkin aku cinta dengan wanita jalang sepertimu! Lagi pula aku sudah punya istri, dan aku hanya memanfaatkan istriku yang kaya itu untuk bersenang-senang Hana!’sahut Dimas sembari tertawa sinis.

Plak................

Hana  menampar keras pipi Dimas yang sudah menyakiti dan membohonginya.Tak trima dengan tamparan Hana,Dimas pun menampar balik Hana lebih keras hingga Hana terjatuh dan tak sadarkan diri.

Hana.....Hana.....hei bangun Hana!”ujar Dimas panik sambil menepuk-nepuk pipi Hana yang  tak sadarkan diri.

Melihat Hana pingsan membuat Dimas cemas ketakutan.Tanpa fikir panjang Dimas bergegas meninggalkan Hana sendiri dengan membawa mobilnya.

...............................................................................................................................

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status