Melihat tempat yang asing dan tangan yang tertancap jarum infus membuat Hana yang baru saja siuman bertanya - tanya dirinya sedang berada di mana . Mengingat kejadian waktu di gubuk reyot itu , Hana mendadak tak kuasa menahan tangisnya.
Tak lama setelah Hana siuman seorang pria mengenakan jas berwarna putih masuk ke ruangan tempat Hana terbaring .
“ Rupanya kamu sudah siuman ...” ujar Aria yang sudah menolong Hana.
Hana yang terlihat ketakutan dan masih trauma dengan kejadian di gubuk, terlihat menolehkan pandangannya dan
“ Hana...Hana....”teriak Aria yang baru saja pulang dari tempat kerjanya.“ Iya mas.... ada apa ...” sahut Hana yang sedang membereskan tempat tidurnya.“ Hana...aku membelikan beberapa baju untukmu , nanti kamu pakai ya !” pinta Aria sambil memberikan kantong berisi baju.Melihat baju yang di pilihkan Aria , Hana ragu untuk memakainya .“ Mas Aria maaf ...ini bajunya apa tidak tertukar dengan orang lain !” seru Hana sembari menunjukkan baju yang nampak seperti lingering.“ Sepertinya
Hana memutuskan berjalan kemana pun kaki nya melangkah . Hana berfikir akan mencari pekerjaan untuk dia dan bayi dalam kandungannya hidup . Di perjalanan Hana mendapati kedai yang sepertinya banyak pengunjung , Hana memutuskan untuk menemui si pemilik kedai . “ Maaf bu ..apa ada lowongan kerja di sini , cuci piring ato apa aja bu saya mau asal saya bisa makan “. “ Aduh maaf neng , ibu ngga terima karyawan , cari di tempat lain saja ya “ ujar si pemilik kedai . “ Baik bu , terimakasih “. Hana mulai berjalan&n
“ Hana ayo masuk , tidak usah sungkan anggap saja rumah sendiri ““ Wah .. besar sekali rumahmu Sis , dimana anak dan suami mu ““ Mama .......” teriak Boni anak Siska yang senang mamanya udah sampai rumah.“ Boni ini tante Hana , ayo beri salam sama tante “ ujar Siska .Boni lalu mencium tangan Hana seraya memberi salam .“ Ihhh manis sekali anakmu “ puji Hana .Siska mengantar Hana ke kamar tamu yang terletak di lan
Siska yang biasanya memasak dan menyiapkan sarapan sendiri , sekarang berasa ringan karena ada Hana yang membantunya . Melihat Hana yang mulai tersenyum membuat Siska ikut bahagia . “ Hana , sehabis sarapan mari kita jalan – jalan , aku pinjami baju ku yang dulu aku pakai waktu badanku masih ramping sepertimu “ “ Memang kita mau kemana Sis “ “ Aku akan ajak kamu ke salon langgananku , biar kita santai sejenak mumpung suamiku di rumah biar dia yang menjaga Boni “ ajak Siska “ Tapi Sis , aku tak punya 
“ Boni ... bunda pulang nak “ teriak Siska yang melihat rumah sepi . Siska bejalan ke arah teras belakang , ternyata Boni sedang bermain Bola dengan Dimas . Siska melihat Dimas yang mulai kembali sepeti dulu nampak senang dan terharu . “ Bunda ...... “ teriak Boni yang melihat Siska menghampirinya . “ Bun , tau ngga aku tadi sama ayah mainan bola , seru banget tau !” seru Boni yang nampak bahagia . Siska melihat Boni bahagia lalu seketika terharu karena biasanya Dimas sangat acuh terhadap Boni 
Siska yang sepertinya sudah terbangun dari tidurnya mulai bergegas turun dari ranjangnya yang empuk dan nyaman . “ Jam berapa ini sepertinya tidurku nyenyak “ gumam Siska yang mengangkat ke dua tangannya seraya meregangkan badan . “ Akhh sepertinya sudah pagi , tapi kemana mas Dimas tumben dia bangun pagi “ grutu Siska yang melihat Dimas tidak ada di sebelahnya . Siska yang sudah merasa badannya kembali segar , lalu mulai berjalan ke dapur seperti biasa menjalankan kesibukannya sebagai&nb
Menjelang sore hari Dimas yang masih tertidur di sebelah Siska , tiba - tiba terperanjak dari tidurnya karena mendengar jeritan Siska yang masih dalam keadaan berbaring . “ Mas .... mas Dimas tolong aku mas “ jerit Siska histeris . “ Tenang bun , tenang kamu kenapa “ “ Lihat mas , kaki ku tidak bisa di gerakkan , tolong panggilkan dokter yoga , cepat mas ... cepat ! “ seru Siska yang panik dengan kakinya yang mati rasa . “ Ba... baik sebentar aku telepon
“ Sis kamu makan dulu ya , ini udah aku masakin bubur sama sup buat kamu “ ujar Hana yang membawakan sarapan untuk Siska . “ Terimakasih Na , sudah merepotkanmu “ “ Jangan terus – terusan bilang terimakasih ah , aku jadi tambah ngga enak hati , kan seharusnya aku yang terimaksih , lagian aku senang bisa membantumu Sis “ “ Bagaimana dengan Boni , apa dia sudah makan ? “ tanya Siska yang sedih tidak bisa menyiapkan sarapan untuk Boni . “ Tenang Boni sudah makan kok , sekarang dia sedang bers