“ Hana...Hana....”teriak Aria yang baru saja pulang dari tempat kerjanya.
“ Iya mas.... ada apa ...” sahut Hana yang sedang membereskan tempat tidurnya.
“ Hana...aku membelikan beberapa baju untukmu , nanti kamu pakai ya !” pinta Aria sambil memberikan kantong berisi baju.
Melihat baju yang di pilihkan Aria , Hana ragu untuk memakainya .
“ Mas Aria maaf ...ini bajunya apa tidak tertukar dengan orang lain !” seru Hana sembari menunjukkan baju yang nampak seperti lingering.
“ Sepertinya
Hana memutuskan berjalan kemana pun kaki nya melangkah . Hana berfikir akan mencari pekerjaan untuk dia dan bayi dalam kandungannya hidup . Di perjalanan Hana mendapati kedai yang sepertinya banyak pengunjung , Hana memutuskan untuk menemui si pemilik kedai . “ Maaf bu ..apa ada lowongan kerja di sini , cuci piring ato apa aja bu saya mau asal saya bisa makan “. “ Aduh maaf neng , ibu ngga terima karyawan , cari di tempat lain saja ya “ ujar si pemilik kedai . “ Baik bu , terimakasih “. Hana mulai berjalan&n
“ Hana ayo masuk , tidak usah sungkan anggap saja rumah sendiri ““ Wah .. besar sekali rumahmu Sis , dimana anak dan suami mu ““ Mama .......” teriak Boni anak Siska yang senang mamanya udah sampai rumah.“ Boni ini tante Hana , ayo beri salam sama tante “ ujar Siska .Boni lalu mencium tangan Hana seraya memberi salam .“ Ihhh manis sekali anakmu “ puji Hana .Siska mengantar Hana ke kamar tamu yang terletak di lan
Siska yang biasanya memasak dan menyiapkan sarapan sendiri , sekarang berasa ringan karena ada Hana yang membantunya . Melihat Hana yang mulai tersenyum membuat Siska ikut bahagia . “ Hana , sehabis sarapan mari kita jalan – jalan , aku pinjami baju ku yang dulu aku pakai waktu badanku masih ramping sepertimu “ “ Memang kita mau kemana Sis “ “ Aku akan ajak kamu ke salon langgananku , biar kita santai sejenak mumpung suamiku di rumah biar dia yang menjaga Boni “ ajak Siska “ Tapi Sis , aku tak punya 
“ Boni ... bunda pulang nak “ teriak Siska yang melihat rumah sepi . Siska bejalan ke arah teras belakang , ternyata Boni sedang bermain Bola dengan Dimas . Siska melihat Dimas yang mulai kembali sepeti dulu nampak senang dan terharu . “ Bunda ...... “ teriak Boni yang melihat Siska menghampirinya . “ Bun , tau ngga aku tadi sama ayah mainan bola , seru banget tau !” seru Boni yang nampak bahagia . Siska melihat Boni bahagia lalu seketika terharu karena biasanya Dimas sangat acuh terhadap Boni 
Siska yang sepertinya sudah terbangun dari tidurnya mulai bergegas turun dari ranjangnya yang empuk dan nyaman . “ Jam berapa ini sepertinya tidurku nyenyak “ gumam Siska yang mengangkat ke dua tangannya seraya meregangkan badan . “ Akhh sepertinya sudah pagi , tapi kemana mas Dimas tumben dia bangun pagi “ grutu Siska yang melihat Dimas tidak ada di sebelahnya . Siska yang sudah merasa badannya kembali segar , lalu mulai berjalan ke dapur seperti biasa menjalankan kesibukannya sebagai&nb
Menjelang sore hari Dimas yang masih tertidur di sebelah Siska , tiba - tiba terperanjak dari tidurnya karena mendengar jeritan Siska yang masih dalam keadaan berbaring . “ Mas .... mas Dimas tolong aku mas “ jerit Siska histeris . “ Tenang bun , tenang kamu kenapa “ “ Lihat mas , kaki ku tidak bisa di gerakkan , tolong panggilkan dokter yoga , cepat mas ... cepat ! “ seru Siska yang panik dengan kakinya yang mati rasa . “ Ba... baik sebentar aku telepon
“ Sis kamu makan dulu ya , ini udah aku masakin bubur sama sup buat kamu “ ujar Hana yang membawakan sarapan untuk Siska . “ Terimakasih Na , sudah merepotkanmu “ “ Jangan terus – terusan bilang terimakasih ah , aku jadi tambah ngga enak hati , kan seharusnya aku yang terimaksih , lagian aku senang bisa membantumu Sis “ “ Bagaimana dengan Boni , apa dia sudah makan ? “ tanya Siska yang sedih tidak bisa menyiapkan sarapan untuk Boni . “ Tenang Boni sudah makan kok , sekarang dia sedang bers
“ Rupanya kamu sudah pulang , dari mana saja kamu Hana “ ujar Dimas yang mendapati Hana seperti mengendap – endap masuk rumah .“ Owh ... aku tadi habis menemui seseorang yang menawarkanku kerja ““ kerja ? hah .... mau kerja di mana kamu ? “ ujar Dimas lagi seraya meledek .Sambil menghela nafas tanpa menggubris omongan Dimas yang menyakitkan , Hana menolehkan badannya seraya ingin melihat keadaan Siska .“ Hei ... Siska sedang tidur jangan ganggu dia “ teriak Dimas kepada Hana yan