Share

Tertampar Penjelasan

Author: Ilyasacello
last update Last Updated: 2022-08-01 12:06:49

AKHIRNYA ISTRIKU BERHENTI MEMINTA BANTUANKU

#5

Seharian aku benar-benar tidak fokus, semua pekerjaanku terasa sangat berat. Aku tak bisa berhenti memikirkan kemana Indah pergi.

Aku juga sangat merasa bersalah setelah mendengar orangtuaku mengatakan tentang Indah selama ini. Bagaimana mereka memperlakukan istriku dengan sangat tidak nyaman.

"Ngalamun aja Bro, kenapa?" tanya Deni, teman kantorku.

Saat makan siang, biasanya aku pergi ke restoran di sekitar gedung perkantoran. Hanya saja, hari ini aku tidak berselera untuk pergi kemanapun jadi aku memilih untuk tetap di kantor.

"Eh, iya nih kepikiran bini, dia akhir-akhir ini sering banget marah Bro. Moodnya berubah-ubah, nggak ngerti banget lah sama dia."

Aku berusaha menjelaskan apa yang Indah alami sebelum ia pergi. Meski aku tahu, Deni tidak akan mengubah apapun. Namun, setidaknya aku memiliki teman untuk berbagi sedihku.

"Bro, namanya wanita habis lahiran memang begitu. Lu tau nggak istilah baby blues? Bahaya lho kalau sampai ibu melahirkan moodnya ancur terus, dia bisa bunuh anaknya sendiri," ujar Deni.

Aku terkejut mendengar penuturan Deni, entah mengapa aku merasa Indah mungkin mengalami apa yang baru saja Deni jelaskan.

"Ah! Masa sih bisa kaya gitu? Lu tahu dari mana?" tanyaku tak percaya.

"Yeaay! Makannya, banyak-banyak baca Bro. Punya hp canggih jangan cuma buat gaya doang, cari informasi. Lu tahu nggak sih, melahirkan itu sakitnya luar biasa, kaya emak gue sih! Belum lagi nih, harus ngurusin anak malem-malem sendiri karena bayi pasti rewel kalau malam. Ditambah nih Bro, menyusui pertama bagi perempuan itu sakitnya kaya Lu di jambak orang sekelurahan!" jelas Deni.

Apa benar semua yang di katakan Deni? Lalu, jika semua memang benar berarti selama ini aku sudah membuat keadaan Indah semakin parah.

"Lu memperlakukan bini lu dengan baik kan Bro?" tanya Deni.

Aku melirik ke arahnya, tak mungkin rasanya aku mengatakan semua dengan jujur. Apalagi, aku sudah melakukan kesalahan sampai membuat Indah pergi.

"Tapi Den, emang semua yang Lu bilang bener ya? Kok gue nggak percaya ya? Lu kan belum nikah?" cetusku.

"Astaghfirullah Bayu yang kepalanya keras kaya batu! Emang lu kagak tau masalah sepele begini? Lu kemana aja sih Bro? Pernah ngaji nggak sih Lu? Wanita itu sangat mulia di mata Allah, bahkan Islam memandang wanita itu sangat di muliakan. Karena proses kehamilan, melahirkan dan menyusui yang memang nggak main-main itu kenapa Allah kasih janji surga buat wanita yang meninggal saat melahirkan, semacam mati syahid gitu lho. Dan itulah alasan kenapa surga ada di bawah telapak kaki ibu, bukan di ayah!"

Kali ini, aku benar-benar merasa malu karena telah melakukan sebuah kesalahan besar. Jadi, selama ini aku tidak menyadari bahwa semuanya memang salah.

Semua ini bagaikan benang kusut yang akhirnya bisa aku temukan ujungnya. Aku benar-benar menyesal telah memperlakukan Indah dengan sangat buruk selama ini.

Nada dering pada ponsel Deni seketika memecah keheningan diantara kami berdua.

"Halo, Assalamualaikum Ibu."

Pria yang masih belum menikah itu memang selalu terlihat santun pada ibunya. Kami bersahabat sejak SMA jadi, setidaknya aku mengenal bagaimana dia.

"Astaghfirullah, yaudah Deni ke sana sekarang ya Bu. Ibu tunggu Deni," jawab Deni nampak panik.

"Kenapa Den?" tanyaku.

"Ibu di rumah sakit Yu, yaudah gue ke rumah sakit dulu. Lu tolong bilang ke Pak Bos ya kalau gue ada urusan mendadak," ucap Deni.

"Okay, salam buat ibu ya. Semoga beliau cepat sehat," ucapku sebelum Deni pergi.

"Sip Bro!"

Deni pun pergi. Kini, aku disini sendiri merenungi semua kata-kata yang baru saja Deni ucapkan. Aku bagaikan tertampar oleh apa yang di jelaskan oleh Deni.

Kini, kemana aku harus mencari Indah dan meminta maaf padanya? Bagaimana aku akan menebus semua kesalahan yang sudah aku lakukan?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • AKHIRNYA ISTRIKU BERHENTI MEMINTA BANTUANKU   #40

    #40Waktu semakin berlalu, hingga tak terasa dua bulan sudah semua terlewati begitu saja. Setelah ibuku di nyatakan terkena stroke dan harus di rawat di rumah, aku hanya bisa pasrah.Beliau sudah mulai bisa berbicara meskipun terkadang kosa kata beliau sangat tidak jelas dan sulit kami mengerti.Namun, aku tahu beliau masih tidak bisa menerima pernikahanku dengan Nindy. Apalagi pernikahan kami memang belum resmi secara hukum karena Nindy masih berstatus istri sah Kevin di mata hukum.Hanya saja, menurut cerita Nindy. Pernikahan yang terjadi antara ia dan Kevin hanyalah status. Mereka tidak pernah melakukan hubungan selayaknya suami istri.Menurut Nindy, Kevin memiliki kelainan seksual dan ia menikahi Nindy hanya sebagai penutup aibnya sendiri. Agar orangtuanya tidak tahu bahwa selama ini Kevin adalah seorang penyuka sesama jenis.Terlebih, ia juga seorang gembong narkoba yang menjadi incaran polisi. Beruntung, kejadian penyekapan waktu itu mempermudah polisi untuk menangkap Kevin dan

  • AKHIRNYA ISTRIKU BERHENTI MEMINTA BANTUANKU   #39

    #39Setelah indah pergi dari ruangan tempat Ibu dirawat aku baru mengetahui betapa banyaknya beban yang ia pendam selama ini.Aku tak pernah berusaha untuk mengerti apa yang ia rasakan selama ini Ia memang selalu bersikap baik kepada orang tuaku dan kedua adik perempuanku.Tidak pernah sedikitpun terpikirkan bahwa indah juga seorang anak perempuan di keluarganya yang selalu disanjung dan dimanja.Ya Allah betapa egoisnya aku selama ini. Untuk sekedar mendengar keluhan yang setiap malam pun aku tak pernah melakukan itu.Padahal aku yakin indah hanya membutuhkan sebuah pelukan dan dukungan dari seseorang dan itu adalah aku, suaminya.Penyesalan itu kini sudah tidak ada artinya lagi sudah terlalu jauh tenggelam dalam rasa kecewa. Iya tidak bisa mengiklaskan semua perbuatan keluargaku mungkin karena semua begitu menyakitkan baginya.Aku memang tidak bisa memaksakan seseorang untuk memaafkan perbuatan buruk ibu dan kedua adik perempuanku. Meski begitu aku menganggap semua ini adalah sebuah

  • AKHIRNYA ISTRIKU BERHENTI MEMINTA BANTUANKU   #38

    #IndahAku masih duduk di lorong rumah sakit, memikirkan tentang bagaimana harus menjawab pertanyaan Deni dan mempertimbangkan keinginannya.Tak ada sesuatu yang mampu membuatku begitu gundah seperti ini. Apakah aku memang memiliki perasaan pada Deni? Namun, aku takut gagal karena rasa trauma di dalam diri?Tuhan, bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Seketika sebuah tangan menyentuh bahuku."Indah ...."Suara lembut memanggilku, aku langsung menoleh dan melihat siapa yang datang menyapaku."Apa kamu baik-baik saja?" tanya Mas Bayu yang ternyata sudah ada di belakangku.Aku mengangguk lemah, "Iya, aku baik-baik saja," jawabku."Boleh aku minta sesuatu dari kamu, mungkin untuk yang terakhir kali," pintanya.Aku mengerutkan kening, kira-kira apa yang membuat ia datang dan meminta Bantuanku? Apakah ada sesuatu yang memang terlalu mendesak?"Kalau aku bisa bantu pasti aku akan bantu," jawabku.Mas Bayu memahamkan kedua matanya, kemudian menghela nafas kasar seraya mengusap wajahnya.

  • AKHIRNYA ISTRIKU BERHENTI MEMINTA BANTUANKU   #37

    #37"Mas! Kami tega banget sih mau penjarain aku?!" teriak Lintang saat kami sampai di parkiran mobil."Tega? Terus apa yang kamu lakuin sama Nindy itu apa?" Aku benar-benar tidak habis pikir dengan pikiran Lintang. Ia benar-benar tidak merasa bersalah sedikitpun dengan apa yang baru saja ia lakukan."Aku benci sama dia Mas, gara-gara ada dia kamu jadi nggak bisa balikan sama Indah. Please Mas, jangan bawa aku ke kantor polisi," rengek Lintang.Sementara itu, Wulan terus menangis di sebelah kakaknya yang tengah merengek padaku."Ikut aku!" Aku meminta mereka untuk mengikuti langkahku, seketika aku ingin memberikan mereka satu kesempatan. Namun, kali ini jika mereka tidak juga mendengarkan perkataanku.Aku tidak akan segan-segan membawa mereka ke jalur hukum karena apa yang telah mereka lakukan sudah di luar batas dan termasuk tindak pidana.Sampai di sebuah taman di lingkungan rumah sakit, aku berhenti. Mereka masih bergandengan tangan dan berada di belakangku."Duduk!" perintahku s

  • AKHIRNYA ISTRIKU BERHENTI MEMINTA BANTUANKU   #36

    #36Sampai di rumah sakit, aku langsung membawanya ke ruang UGD agar Nindy bisa segera mendapatkan pertolongan.Saat dokter memeriksanya, aku benar-benar takut jika sesuatu yang buruk terjadi pada wanita ini. Tuhan, apakah salah jika aku ingin memperbaiki diriku dan memberikan yang terbaik?Mengapa cobaan demi cobaan seolah tidak ada habisnya? Setelah permasalahan dengan Indah selesai, kini aku harus menghadapi masalah dengan wanita yang baru saja menerima keadaanku."Bagaimana keadaannya Dok?" tanyaku pada Dokter yang baru saja memeriksa keadaan istriku."Lukanya cukup parah, tapi dia benar-benar kuat hingga bisa bertahan. Jika kondisinya terus seperti ini, ia akan sembuh lebih cepat," ucap dokter tersebut.Setelah itu, ia membiarkan aku masuk untuk menemui Nindy. Aku bersyukur karena Nindy hanya pingsan dan mengalami beberapa luka.Meski luka di sebagian tubuhnya terlihat begitu parah, tapi aku berharap jika ia tidak akan mengalami sesuatu yang lebih buruk. Dan aku akan berjanji aka

  • AKHIRNYA ISTRIKU BERHENTI MEMINTA BANTUANKU   #35

    #35"Dengan Bapak Bayu?" tanya seorang polisi dengan nada tinggi.Antara gugup dan mengkhawatirkan keadaan Nindy. Entah mana yang akan aku dahulukan. Aku tidak mungkin membiarkan Nindy dalam keadaan bahaya seperti ini.Tega sekali Deni dan Indah melakukan ini padaku. Padahal di ruang rawat inapnya tadi, ia seolah sangat baik padaku. Bodohnya aku percaya begitu saja pada mereka setelah semua kejahatan yang sudah aku lakukan.Memang, tidak seharusnya aku menggantungkan harapan pada seseorang yang sudah jelas-jelas menanggung luka dariku. Aku benar-benar pasrah jika memang ini adalah akhir dari segalanya."Iya Pak, saya Bayu," jawabku lemah.Tak ada lagi semangat, aku bahkan menyerahkan kedua tanganku agar mereka bisa memborgol dan segera membawaku ke dalam jeruji besi.Namun, tiba-tiba polisi itu tersenyum. Aku benar-benar heran, mengapa beliau bisa seperti itu? Padahal, saat ini aku benar-benar telah merasa sedih."Kami ditugaskan oleh Bapak Deni, pemilik rumah sakit ini untuk mendampi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status