Share

PELAKOR VS PELAKOR

     Entah berapa lama Hesti tertidur, saat ia terbangun, ia melihat dari jendela kamarnya langit sudah gelap. Hesti pun beranjak, lalu menyalakan lampu kamar dan menutup tirai jendela kamarnya. Perutnya terasa perih,ia baru ingat sejak tadi ia belum makan. Di pesta pernikahan Fahira pun tadi ia hanya makan sedikit saja. Hesti pun keluar kamar, suasana terasa lenggang dan sepi. Hesti melangkah menuju ruang makan. Ia melihat meja makan kosong. Lalu ia melangkah ke dapur. Dibukanya kulkas. Diraihnya susu dan menuangkannya ke dalam gelas sekadar untuk mengganjal laparnya.

    Biasanya Hesti akan berteriak-teriak memanggil Iyem jika ia lapar atau sekadar minta diambilkan minum. Tapi, kali ini Hesti merasa tak perlu melakukan itu semua. Ia merasa dirinya sudah tidak layak dan pantas lagi disebut nyonya besar di rumah ini. Hesti menghela napas panjang. Ia lalu melangkah menuju kamar si kembar. Dibukanya pintu perlahan-lahan. Ternyata

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Hilda Daeng Matanga
knp susa skali buka bab ,jgn kelamaan thoir
goodnovel comment avatar
Yung
entahlah,kenapa sih pada berburu suami orang padahal di luar sana masih bnyk yg kosong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status