Share

Chapter 8 Rezeki Terhalang Restu Ibu

Seminggu sudah kita memutuskan untuk menyewa sebuah rumah untuk kita tinggali. Akan tetapi aku merasa selalu sendiri di rumah kontrakan. Waktu luang lebih aku pergunakan untuk menulis cerita daripada aku terus memikirkan kapan Mas Dimas akan pulang dari rumah Ibunya.

Sekarang aku juga bergabung menjadi reseller pakaian, hanya bedanya aku bekerja sama dengan adikku yang tinggal di Solo. Karena aku tidak punya waktu untuk pergi ke Solo mengambil pakaian yang aku pasarkan.

“Dek nanti Mas Dimas pulang kerja mampir dulu ke rumah Ibu ya Ning, mau melihat kondisi Ibu.” Pulang kerja Mas Dimas selalu mampir ke tempat Ibunya dan pulang ke kontrakan saat aku sudah tidur, entah jam berapa. Waktuku dengannya hanya waktu pagi sebelum dia berangkat kerja.

“Iya Mas meskipun sekarang kamu sudah menjadi suamiku, aku juga tahu posisi kamu sebagai anak satu satunya Ibu.”

“Seandainya kamu dan Ibu bisa akur, pasti Mas seneng banget Ning.”

“Mas kamu lihat sendiri kan perlakuan Ibu kamu ke aku? Aku kuran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status