Share

Pov Indira

Langit terlihat menangis sore menjelang malam ini. Gelap berkuasa atas langit dan air mata langit turun dengan derasnya ke tanah. Membasahi seluruh pelosok

di kota ini yang mudah terkena bahaya banjir.

Sementara itu, aku dari tadi sibuk mengotak-atik benda

pipih berbentuk kotak ini. Rasa yang begitu kuat ingin menghubungi seseorang yang masih bertakhta di hatiku, aku yang tak bisa membohongi perasaan ini, kalau sebenarnya aku masih mencintai dan merindukannya. Ingin rasanya menelpon untuk menanyakan kabar

atau sekedar ingin mendengar suaranya.

Bagiku itu sudah lebih dari cukup. Tapi aku urungkan, ada rasa takut, ada gengsi dan juga kecewa, semua berkecamuk dalam hati ini.

Kenapa cinta ini terlalu dalam, hingga sulit rasanya untuk melupakannya. Kadang hati ini menangis karena menahan gejolak rindu yang membuncah.

Tiba-tiba ada suara dari arah belakang, suara itu ternyata Ibu Dian yang baru selesai mandi lalu menghampiri keberadaanku di teras belakang.

Aku terpaku sambil menatap la
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status